Kliksumatera.com, LAHAT- Lonjakan Kasus Covid- 19 varian baru kembali menyeruak di Kabupaten Lahat. Karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Pemkab Lahat bergerak cepat dengan melakukan Vaksinasi tahap 2, 3, dan 4. Hal itu dijelaskan Wabup H. Haryanto SE MM MBA mengawali pembukaan rakor bersama para kepala puskesmas se-Kabupaten Lahat.
Bertempat di Oproom Setda Kabupaten Lahat rakor ini digelar 9 Desember 2022, hadir pula Forkompinda, dan beberapa Camat. Wakil Bupati mengawali arahannya pada rakor tersebut mengatakan, berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi, termasuk pendampingan oleh beberapa OPD pada prinsipnya dilakukan untuk percepatan keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi sesuai yang ditargetkan sebesar 70 ataupun 100 persen dari jumlah penduduk dapat tercapai. “Adapun pendampingan tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 agar target yang diinginkan di atas 70 porsen bahkan lebih untuk dosis kedua bisa cepat tercapai,” imbuhnya.
Wabup berharap kepada pihak puskesmas untuk dapat melakukan pantauan dan pengawasan kepada warga yang terjangkit virus Covid-19 yang sedang isolasi. “Pendampingan oleh OPD dilakukan karena dalam kegiatan vaksinasi tersebut akan berhadapan langsung dengan masyarakat dan dalam kesempatan ini bisa langsung dilakukan sosialisasi bergabung dengan tim vaksinasi di tiap kecamatan,” ujar Wabup.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Taufik Mardiansyah Putra SKM menjelaskan bahwa data kasus Covid-19 keseluruhan Kabupaten Lahat sampai dengan tanggal 8 Desember 2022, kasus terkonfirmasi 3999, sembuh, 2, meninggal 35, dan masih isolasi orang. Proses 3 orang Level 1 untuk kabupaten Lahat virus Covid-19 X BB. Cakupan vaksinasi covid-19 yang ketiga masih sangat rendah dinilai 3368 orang sebesar 30,1%. “Upaya percepatan terus kami lakukan untuk percepatan vaksinasi seperti membagi tugas harian, penugasan beberapa OPD untuk melakukan pendampingan di Kabupaten Lahat rapat evaluasi bersama tim percepatan vaksinasi, dan perbaikan selisih data manual dengan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN),” pungkas Taufik.
Laporan : Novita
Editing : Imam Gazali
