Kliksumatera.com, PALEMBANG- Gubernur Sumsel dan beberapa pejabat daerah diculik oleh sekelompok teroris bersenjata api dan disekap di sebuah bangunan yang berada di lokasi perumahan Citra Grand City, KM. 12 Palembang – Sumsel, Sabtu (6/7/2019) siang.
Setelah menerima laporan dan menyikapi situasi yang sangat berbahaya tersebut, Pimpinan TNI merespon cepat. Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., sambil menunggu proses politik penggunaan pasukan TNI, segera menyiapkan Pasukan Raider 200/BN, sebagai satuan pemukul Kodam II/Swj untuk melaksanakan perencanaan dan operasi intelijen guna mendukung keberhasilan operasi militer yang akan dilaksanakan.
Setelah perintah penggunaan pasukan TNI diterima, Pangdam II/Swj segera memberikan perintah kepada Danyonif Raider 200/BN untuk melaksanakan Operasi Penyergapan Cepat (Operasi Raid) sekaligus Pembebasan Sandera sebagai kemampuan yang memang dimiliki dan disiapkan untuk menindak dan menanggulangi aksi-aksi teror.
Tak lama berselang, pasukan Raider 200/BN yang diterjunkan dengan kendaraan taktis dan helikopter militer bergerak cepat dari Basis Operasi di Mayonif Raider 200/BN Gandus, menuju sasaran yang ditentukan dengan penuh kerahasiaan datang menyelamatkan sang Gubernur bersama tawanan lainnya.
Terjadi baku tembak cukup sengit antara para teroris dengan pasukan tempur pemukul Kodam II/Swj TNI AD, tak hanya itu, aksi kejar-kejaranpun terjadi.
Dikarenakan pasukan Raider sangat sigap dan terlatih, hanya dalam hitungan menit kelompok teroris bersenjata api laras panjang pun berhasil dilumpuhkan dan para tawanan dapat dievakuasi dengan selamat.
Namun operasi kali ini bukan pertempuran sungguhan, begitu pula Gubernur Sumsel dan kelompok teroris. Mereka diperankan oleh anggota TNI AD dari Yonif Raider 200/BN yang bermarkas di Gandus Palembang.
Peragaan operasi tempur itu, sebagai cuplikan garis besar skenario latihan yang dirancang untuk melatih Tim-tim tempur Raider 200/BN dalam Latihan Pemeliharaan Raider Tahun Anggaran 2019.
Danyon Raider 200/BN Letkol Inf Erwan Susanto, S.I.P., mengatakan bahwa, latihan tempur yang dilaksanakan ini merupakan program rutin guna memelihara kemampuan taktik maupun yeknik tempur Pasukan Raider dan menjamin kesiapsiagaannya untuk menghadapi berbagai macam situasi kontijensi khususnya untuk menghadapi aksi teror.
“Latihan yang dilaksanakan terdiri dari, teknik pertempuran jarak dekat, tembak reaksi, driil kontak senjata serta teknik Mobud yang sangat bermanfaat untuk membangun kemampuan tempur dalam melaksanakan Operasi Raid”, kata Letkol Erwan.
“Selain mengukur kemampuan prajurit kita, latihan ini bertujuan untuk menjamin profesionalisme prajurit dalam melaksanakan tugas-tugas yang saat ini maupun tugas-tugas di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sumber : Kapendam II
Posting : M. Riduan