* Untuk Linggau Rp 25 M dan Muratara Rp 46 M
Kliksumateram.com, LUBUKLINGGAU- Tiga kepala daerah di Bumi Silampari yakni Bupati Musi Rawas, Walikota Lubuklinggau dan Bupati Musi Rawas Utara dituntut mampu menangani penyebaran Virus Corona Disease.
Masing-masing daerah menyiapkan anggaran untuk penaganan Corona. Dana ini diperuntukkan bagi upaya pencegahan, penanganan pasien, alat kesehatan dan Jaring Pengaman Sosial berupa bantuan sembako ataupun tunai ke masyarakat terdampak.
Pemerintah Kota Lubuklinggau menganggarkan Rp 25 miliar untuk penanganan Corona. Di antaraya digunakan untuk pencegahan, pembelian alat pelindung diri (APD) lebih kurang 8000, operasional, dan jaring pengaman sosial yang telah dibagikan kepada 36.484 paket sembako.
Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe mengatakan, anggaran Rp 25 miliar tersebut sudah terpakai Rp 23 miliar, rincian penggunaanya siap untuk dipublis.
Pemkab Muratara sebesar Rp 46 miliar, sedangkan Pemkab Musi Rawas hingga saat ini belum terpublis berapa besaran anggarannya.
Bupati Muratara Syarif Hidayat, menjelaskan, melalui gugus tugas dalam rencana kerja operasional mengalokasikan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dipergunakan untuk percepatan penanganan Covid-19 kepada 10 perangkat daerah.
Berikut ini daftar rincian pengalokasian anggaran Rp 46 miliar tersebut untuk penanganan Covid-19 kepada 10 perangkat daerah.
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rp 4.906.410.000,-
2. Dinas Kesehatan Rp 7.500.789.829,-
3. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Rp 1.889.200.000,-
4. Dinas Sosial Rp 23.184.000.000,-
5. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Rp 125.000.000,-
6. Dinas Pertanian dan Peternakan Rp 3.953.490.000,-
7. Dinas Ketahanan Pangan Rp 210.000.000,-
8. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Rp 1.000.000.000,-
9. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDP3A) Rp 3.577.430.000,-
10. Dinas Pendidikan Rp 500.000.000,-
Sedangkan besaran anggaran untuk penanganan Covid-19 Pemkab Musi Rawas hingga saat ini belum diketahui, sangat disayangkan Pemkab Mura tidak mempublis besaran anggaran yang digunakan.
Kendati demikian, dalam masa Corona ini Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan tampak beberapa kali mempublish kegiatan penyerahan bantuan beras ke pemerintah kecamatan untuk dibagikan ke masyarakat terdampak ekonomi.
Ketidakterbukaan informasi anggaran oleh Bupati Musi Rawas ini mengundang tanya, salah satunya dari GMNI.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Musi Rawas, Rike Dwi Putra mempertanyakan tidak adanya keterbukaan informasi anggaran tersebut.
Menurut Rike, Corona sudah sangat mencekam, namun obat penawarnya belum juga ditemukan. Kekhawatirkan semua apabila keadaan terus demikian apa yang harus dilakukan, terutama di sektor ekonomi.
Beberapa kegiatan dan program sudah banyak dilakukan pemerintah nasional maupun daerah yang menggunakan anggaran negara dan daerah. Namun yang perlu sama sama awasi adalah tepat guna dari anggaran tersebut.
“Beberapa isu di kalangan masyarakat sudah mengarah ketidakpercayaan akan realisasi anggaran tersebut,” ujarnya.
Dia menyebut Kota Lubuklinggu dengan anggaran kurang lebih Rp 25 M, Muratara dengan kurang lebih 46 M, dan Musi Rawas belum mengetahuinya.
“Kami berharap keterbukaan pemerintah setempat (Mus Rawas) mengenai anggaran agar tidak menimbulkan kecamuk di masyarakat,” pungkasnya.
Laporan : Shandy April
Editor/Posting : Imam Ghazali