
Kliksumatera.com, PALEMBANG- Untuk mendukung setiap program yang ada di NU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan membentuk Lembaga Dakwah yang bertujuan untuk membendung aliran-aliran yang lain seperti, Wahabi, HTI, Syiah, dan Taqbirin.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ketua PWNU Sumsel H. Amiruddin Nahrawi di gedung PWNU Sumsel. Cak Amir mengatakan bahwa dengan terbentuknya Lembaga Dakwah PWNU Sumsel ini supaya para Kyai dapat meminimalisir penyusup yang menjadi Imam di Masjid dan Mushola di Provinsi Sumatera Selatan yang mayoritas penduduk muslimnya warga NU.
Kemudian Imam tersebut jangan sampai tidak membaca wirid dan zikir dan saya tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
Cak Amir berharap dengan terbentuknya Lembaga Dakwah PWNU Sumsel ini marilah kita selalu update, aktual, dan faktual sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Menurutnya, hukum itu berputar dengan adanya dan dengan tidak adanya. Sehingga Lembaga Dakwah ini dapat memberikan yang terbaik bagi manusia. ”Sebab sebaik-baik manusia itu dapat bermanfaat bagi manusia lainnya. Dan, saat ini sudah ada Lembaga Dakwah di 17 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumsel,” cetus Cak Amir.
Untuk program pertama Lembaga Dakwah ini akan menyosialisasikan penanganan Pandemi Covid-19 kepada Jamaah dan Jamiyah di Provinsi Sumatera Selatan dengan tujuan mencerdaskan jangan sampai terkena Virus Covid 19 ini dengan membaca amalan ‘Bismillahilazzi La Ya Durru Ma’asmihi Syaiun Fil Ardi Wala Fissama’ i Wa Huwas Samiul Alim’.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan H. Amiruddin Nahrawi juga mengatakan bahwa jangan sampai aliran-aliran ini berkembang kepada masyarakat khususnya masyarakat Sumsel.
Cak Amir mengatakan bahwa PWNU Sumsel pada hari ini telah melantik Ketua Lembaga Dakwah PWNU Sumsel H. M. Isa Sakum bertempat di gedung Sekretariat PWNU Sumsel Kamis, (16/4/2020).
Sebagai Penasehat Ketua Lembaga Dakwah PWNU Sumsel, Cak Amir menunjuk KH. M. Syahnan yang juga sebagai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan.
Cak Amir sedikit bercerita tentang penunjukan mengapa dipilihnya KH. M. Syahnan sebagai penasehat Lembaga Dakwah PWNU Sumsel dikarenakan dirinya mengenang KH. M. Syahnan pernah bersama-sama memajukan PCNU Kota Palembang ketika dirinya menjadi Ketua PCNU Kota Palembang bersama Herman Deru dan KH. M. Syahnan ketika itu menjadi Sekretarisnya.
”Kami bersama-sama memajukan PCNU Kota Palembang pada tahun 1992. Ketika itu, Herman Deru (Gubernur Sumsel) menjabat sebagai Bendahara PCNU Kota Palembang,” tegasnya.
Mengapa saya bercerita tentang tentang masa lalu kami, dikarenakan pada masa itu kami bersama-sama dalam memajukan Organisasi PCNU Kota Palembang.
Tentunya, Cak Amir berharap dengan terbentuknya Lembaga Dakwah PWNU Sumsel ini dengan Penasehat KH. M. Syahnan dapat mengulang kembali kesuksesan yang pernah ditorehkan saat itu.
”Selain itu, alhamdulilah kemarin PWNU Sumsel mendapatkan hibah 10 hektar tanah. Insya Allah dapat bermanfaat terutama bagi para petani, peternak, yang rencananya akan ada program penggemukan sapi yang hanya umurnya tidak sampai satu tahun bisa dijual dagingnya. Dengan adanya program hibah tanah tersebut dapat bermanfaat terutama bagi para peternak yang Insya Allah Provinsi Sumatera Selatan dapat menjadi daerah penghasil daging yang kemudian diharapkan dapat menyuplai kebutuhan daging di provinsi-provinsi lain terutama provinsi tetangga,” tandasnya.
Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali


