Anugerah ASN 2019, Kang Maman: Wajib Kuasai Enam Literasi Dasar

0
565
Salah satu anggota Dewan Juri Anugerah ASN 2019, penulis Maman Suherman. (foto: Kemen-PAN RB)

Kliksumatera.com, JAKARTA – Enam tahapan seleksi penilaian Anugerah ASN 2019 oleh Kemen-PAN RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) guna memilih Top 3 ASN terbaik kategori PNS Inspiratif, The Future Leader, dan PPT Pratama Teladan, telah terlewati.

1.051 ASN usulan 281 instansi pemerintah telah diseleksi administrasi, seleksi tahap I memilih 100 kandidat terbaik tiga kategori, tahap II dipilih 10 kandidat terbaik, verifikasi lapangan, dan seleksi tahap III memilih Top 5 dari 10 nomine terbaik. Tahap wawancara 15 nominator tiga kategori usai dilakukan Rabu (6/11/2019) pekan lalu.

Direktur Utama (Dirut) LPP TVRI Helmi Yahya didapuk jadi ketua dewan juri, didampingi antara lain Deputi SDM Aparatur Kemen-PAN RB Setiawan Wangsaatmaja, penulis Maman Suherman, CEO Good News From Indonesia (GNFI) Wahyu Aji, dan pegiat literasi digital Ahmad Nugraha.

Dalam siaran pers Rabu (6/11/2019) pekan lalu, Deputi SDM Aparatur Kemen-PAN RB Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan bahwa Anugerah ASN merupakan apresiasi negara bagi ASN yang memiliki inovasi dan prestasi berdampak terhadap organisasi dan masyarakat sehingga jadi inspirasi lainnya.

Penulis tenar Maman Suherman berharap, nantinya, mereka yang terpilih tiga terbaik bisa menjadi penggerak pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

Bagi Kang Maman –sapaan juri Anugerah ASN 2018 itu pula, ajang ini sebuah upaya menularkan nilai-nilai positif sehingga ASN dapat jadi inspirasi dan teladan di medan pengabdian di mana pun mereka bekerja.

“Melalui ajang ini pula, diharapkan dapat menghilangkan stigma negatif PNS yang sering dianggap sebagai pilihan terakhir atau alternatif dalam berprofesi. Selama tiga hari jadi juri Anugerah ASN 2019, saya punya optimisme yang tinggi bahwa ASN kita bisa jadi ikon yang makin baik dan diperhitungkan di masa depan,” ujarnya dari meja penjurian.

Senada dengan Helmi Yahya, Maman juga apresiatif hadirnya kategori baru The Future Leader. Ujar dia, kategori ini merupakan sebuah kemajuan karena mampu memotret ASN yang bisa jadi pemimpin masa depan.

Alumnus Kriminologi UI itu menandaskan, terwujudnya Indonesia Emas 2045 harus ditunjang dengan ASN yang menguasai 6 literasi untuk bisa bersaing di era digital.

“Enam literasi dasar tersebut, literasi baca tulis, numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan,” papar dia, mengimbukan literasi ini harus diikat dengan 4 kompetensi dasar, meliputi kemampuan komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan critical thinking.

“Saya berharap virus-virus literasi seperti ini untuk selalu dikembangkan dan mengajak kita untuk selalu menjadi pembelajar seumur hidup di berbagai bidang pengabdian,” tutup penulis Matahati terbitan 2012 ini.

Juri lainnya, CEO GNFI Wahyu Aji menyebut, ASN harus mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Jika ASN bisa memenuhi kebutuhan dan ekspektasi tersebut, sosok itulah yang dicari sebagai The Future Leader.

Wahyu berharap bisa mendapatkan ASN yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menciptakan solusi bagi permasalahan pelayanan publik.

“Kompetisi ini mampu menjaring hardskill dan softskill para nomine. Saya berharap kandidat yang terjaring saat ini apabila terpilih bisa menginspirasi yang lain sehingga bisa mengikuti teladan mereka dan diharapkan tahun depan dapat ditemukan sosok-sosok inspiratif lainnya,” ucapnya.

Pegiat literasi digital Ahmad Nugraha, juri lainnya, senada. Menurutnya, Anugerah ASN sangat positif dan harus terus didorong di semua kementerian/lembaga. Ini karena Indonesia butuh penguatan literasi digital melalui narasi-narasi positif yang ada di khasanah kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kata Ahmad, penguatan literasi digital penting untuk terus digalakkan untuk menangkal informasi hoaks yang kerap menyebar di belantara internet.

“Di tengah banyaknya berita-berita tidak baik, hoaks dan sebagainya kita harus imbangi dan bahkan harus lampaui dengan narasi-narasi baik, cerita-cerita baik, prestasi-prestasi baik dan ternyata banyak sekali di ASN di Indonesia,” jelas Ahmad.

Penyaringan dalam mendapatkan kandidat terbaik Top 3 penerima Anugerah ASN 2019 yang puncak penganugerahannya bakal ditaja di Studio LPP TVRI Senayan Jakarta, pada 27 November 2019 ini, dilakukan melalui tahapan yang panjang dan ketat.

Dalam tahap verifikasi lapangan misal, juri menilai rekam jejak dan integritas lewat konfirmasi faktual di lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat ASN kandidat. Masukan masyarakat terkait kandidat baik dari verifikasi lapangan, e-mail, media sosial juga jadi pertimbangan penilaian nomine.

 

Laporan          : Muzzamil

Editor/Posting : Imam Ghazali

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here