
Kliksumatera.com, PALEMBANG- Setelah Lembaga Kesehatan, Lembaga Perekonomian, dan Lembaga Dakwah PWNU Sumsel dibentuk dan dikukuhkan kepengurusan organisasinya oleh Ketua PWNU, KH. Amiruddin Nahrawi, M. Pd.I beberapa waktu yang lalu, kini giliran Lembaga Waqaf dan Pertanahan dibentuk dan dikukuhkan kepengurusannya.
Pembentukan lembaga-lembaga di PWNU Sumsel ini merupakan langkah awal dari internal organisasi, karena kepengurusan PWNU Sumsel sekarang merupakan kepengurusan baru maka perlu dilakukan restrukturisasi organisasi termasuk membentuk kepengurusan baru lembaga-lembaga yang ada dalam PWNU itu sendiri.
KH. Amiruddin Nahrawi, M. Pd. I, atau kerap disapa Cak Amir saat diwawancarai di kantornya terkait pembentukan Lembaga Waqaf Dan Pertanahan ini pada Jumat, (24/04/20) mengatakan, karena kepengurusan PWNU Sumsel ini baru maka untuk lembaga-lembaga NU pun akan diisi oleh orang-orang baru untuk diisi dalam kepengurusan organisasi nantinya.
Cak Amir juga mengatakan kalau Lembaga Waqaf dan Pertanahan sudah dilantik kepengurusan organisasinya yang dipimpin oleh Anwar Sadat untuk periode 2020-2025.
“Saya beri sahabat Anwar Sadat untuk memimpin lembaga itu karena saya tahu beliau ini mengerti bagaimana menyusun program persoalan-persoalan pertanahan dan semua orang kenal siapa Anwar Sadat. Tentu saya tidak akan memberikan mandat pimpinan lembaga jika orang tersebut bukan ahli dalam bidangnya. Kata Nabi Muhammad SAW, barang siapa ketika diberikan sesuatu tugas kepada yang bukan ahlinya maka akan tumbuh suatu kerusakan, alhamdulilah tentu saya mempunyai keyakinan bahwa Anwar Sadat bisa melakukannya,” tegas Cak Amir.
Cak Amir berharap kepada Anwar Sadat supaya 328 pondok pesantren NU yang ada di Sumsel penting untuk perlu disertifikat kepemilikannya karena ketika pesantren itu besar maka tidak bisa diaku-akui orang lain.
Kepada Ketua Lembaga Waqaf dan Pertanahan PWNU Sumsel, Anwar Sadat bersama Sekretaris PWNU Sumsel Ustadz M. Syueb saat berada di kantor PWNU, ketika diwawancarai mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya diberi kepercayaan oleh Cak Amir selaku Ketua PWNU untuk menjabat sebagai ketua Lembaga Waqaf dan Pertanahan.
“Karena basic organisasi dan perjuangan saya tentang lingkungan maka Cak Amir memberikan amanah dan kepercayaan kepada saya untuk mengetuai lembaga tersebut,” ujarnya.
Anwar Sadat juga mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Ketua PWNU dan apa yang sudah dimandatkan memang tidak mudah akan tetapi kami coba berusaha keras untuk mengemban amanah ini yang nantinya bisa diwujudkan dalam tugas-tugas organisasi.
Ditanya tentang tugas-tugas organisasi tersebut, Anwar Sadat menegaskan bahwa saat ini tugas pertama yang akan dilakukan Lembaga Waqaf dan Pertanahan adalah menyosialisasikan lembaga ini secara luas dan membuat kajian-kajian tentang permasalahan pertanahan serta selanjutnya menginventarisasi semua aset-aset milik PWNU baik berupa objek gedung bangunan maupun tanah untuk nantinya dilegalisasi.
”Kemudian kita akan mencoba membuat dan mengaktifkan serta bekerja sama dengan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PWNU Sumsel terkait klinik-klinik bantuan hukum dan advokasi masalah pertanahan untuk warga NU sendiri maupun masyarakat umum serta akan kita publikasikan isu pertanahan ini. Untuk program lanjutan kita akan mengembangkan usaha produktif harta waqaf,” jelasnya.
Selain itu, Sekretaris PWNU Sumsel Ustadz M. Syueb sedikit menambahkan terkait program yang akan dikerjakan dengan mengatakan hampir rata-rata NU itu mendapatkan bantuan berupa wakaf tanah dan ini yang akan kita urus legalkan supaya jelas kepemilikannya. Karena jangan sampai nanti setelah diwaqafkan akan ada permasalahan dari keluarga yang mewaqafkan tanahnya. Apabila aset-aset milik NU ini sudah dilegalkan diharapkan bisa membawa kesejahteraan bagi warga NU yang berdasarkan nilai-nilai agama dan menganut faham ahlulsunah waljamaah.
Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali


