Kliksumatera.com, BANYUASIN- Dalam rangka rencana pengembangan hilirisasi industri pemanfaatan ikan gabus untuk bahan baku di bidang kesehatan dan rencana pembangunan pabrik Albuming di Kabupaten Banyuasin, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Asisten Deputi (Asdep) Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chan, bersama dengan Kabid Hilirisasi Industri Perikanan Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Henny, Perwakilan Bappeda Kalimantan Selatan, Perwakilan Kementerian Kesehatan, Direktur PT. Akar Rimba Nusantara Tristo, Perwakilan Universitas Muhammadiyah Solo, Asosiasi Masyarakat Ikan Gabus Indonesia (MIGI), Kepala Dinas Perikanan Banyuasin melaksanakan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
Kunjungan Asdep bersama rombongan didampingi Kepala Dinas Perikanan Banyuasin Dr. Septi Fitri ini, dan Dirut Sei Sembilang Banyuasin Heryadi M. Yusuf dimulai dengan Peninjauan Lokasi Pengepul Ikan Gabus, Peninjauan Lokasi Pembesaran Ikan Gabus, dilanjutkan dengan silaturahmi bersama dengan Bupati Banyuasin H. Askolani SH MH, dan Rapat bersama Koordinasi Rencana Pengembangan Hilirisasi Industri Pemanfaatan Ikan Gabus untuk Bahan Baku bidang Kesehatan di Kabupaten Banyuasin bersama Tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Melalui Virtual/Daring yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Banyuasin Dr. H. M Senen Har, S.IP., M.Si, yang diikuti oleh Instansi terkait.
Dalam kunjungan kali ini membahas terkait pengelolaan dan pemanfaatan Ikan Gabus mulai dari fungsi selain konsumsi juga untuk pemanfaatan sektor Farmasi sekaligus koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin terkait rencana pembangunan Pabrik Albumin yang berbahan baku dari Ikan Gabus.
“Kita lakukan peninjauan langsung bersama-sama dengan rombongan dan para ahli dalam pengelolaan dari Ikan Gabus ini, melihat langsung potensi yang dimiliki Kabupaten Banyuasin dalam pengelolaan Ikan Gabus,” ujar Asisten Deputi (Asdep) Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chan.
Ditambahkannya, setelah melakukan koordinasi dirinya menilai dengan produksi Ikan Gabus di Sumsel, dan Pemerintah Banyuasin juga sudah menyiapkan lahan dan sebagainya jadi akan didorong untuk dilaksanakan pembangunan. “Setelah melihat potensi yang dimiliki, apa yang menjadi rencana ini harus jadi, kita akan dorong dan koordinasikan ke pihak-pihak terkait untuk merealisasikan rencana ini agar segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin H. Askolani SH MH melalui Sekda Banyuasin Dr. H. M Senen Har, S.IP., M.Si mengatakan, melihat potensi Ikan Gabus yang besar dimiliki oleh Banyuasin maka dari itu Banyuasin menginisiasi untuk pembangunan pabrik Albumin dimana ikan gabus diekstrak, dan ampas dari ikan gabus bisa jadi bahan baku pempek, mengingat ekstrak dari Ikan Gabus ini bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan, sehingga ikan gabus memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
“Tentunya melalui Kemenko Maritim ini kami berharap mendorong agar nantinya Banyuasin memiliki Pabrik Albumin untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada mengingat Banyuasin sudah mulai membudidayakan ikan gabus, untuk lahan sudah kita siapkan untuk pembangunan pabrik Albumin ini. Untuk tercapainya program tersebut maka kami sangat mengharapkan Kemenkobid Kemaritiman dan Investasi Kementerian Kelautan Perikanan memberikan dukungan penuh terhadap wacana yang sudah dirancang tersebut,” paparnya.
Lanjut dia, rencana ke depan dengan berdirinya pabrik Albumin ini, tentu dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kabupaten Banyuasin. “Potensi Ikan Gabus di Kabupaten Banyuasin sangat besar. Dengan adanya pabrik ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya Ikan Gabus, menjamin ketersediaan Ikan Gabus sekaligus dapat mengurangi stunting dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Apalagi Ikan Gabus ini banyak manfaatnya, ekstraknya untuk bahan baku Albumin, ampasnya bisa diolah menjadi olahan Abon, Nugget Kripil, dan sebagainya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Banyuasin Dr. Septi Fitri mengatakan, Budidaya Ikan Gabus di Banyuasin sudah berjalan 10 bulan. Dimulai dari Pembenihan dan Pembesaran Ikan tersebut. Masyarakat lokal sejak lama memanfaatkan ikan ini sebagai bahan baku pembuatan makanan seperti pempek, model, tekwan, dan aneka olahan khas Banyuasin lainnya. “Saat ini kebutuhan akan Ikan Gabus sebagian besar diperoleh melalui penangkapan ikan sehingga pada saat tertentu ikan gabus ini sulit untuk didapatkan. Jadi untuk antisipasi kebutuhan bahan baku, Diskan Banyuasin sudah mulai membudidayakan Ikan Gabus, mulai dari Pembenihan, Pembibitan hingga Pembesaran. Banyuasin merupakan satu-satunya Kabupaten di Sumsel yang sudah mulai menggiatkan budidaya Ikan Gabus ini, untuk itu diharapkan dapat menjadi percontohan untuk Kabupaten lain,” pungkasnya.
Laporan : Herwanto
Posting : Imam Ghazali