Kliksumatera.com, MURATARA- Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) HM Syarif Hidayat menghadiri Tablig Akbar dalam rangka peringatan ke-17 tahun Pondok Pesantren (Ponpes) Tazakka dan peletakkan batu pertama pembangunan Ma’had Tahfis Qur’an Nibras Al Ummah di Pondok Pesantren (Ponpes) Tazakka, Pasar Surulangun, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Minggu (2/2/2020) lalu.
Hadir dalam acara Gubernur Sumsel H. Herman Deru diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum Rahidin Hasan, Sekda Muratara Alwi Roham, Sekwan Muratara H Saidi, Kakan Menag Ikhsan Baijuri, Ketua MUI Provinsi Sumsel Prof DR Aflatun Muchtar, Ketua LPTQ Provinsi Sumsel, Kapolres Muratara AKBP Adi Witanto, Dandim 0406 MLM, Ketua LPTQ Kabupaten Muratara Habibullah Lubis, Kabag Kesra Setda Muratara Yallasri, Camat Rawas Ulu Abdul Kadir, para Ust dan Kiai pimpinan Ponpes dari berbagai Pesantren, Pimpinan Ponpes Gontor dan ribuan masyarakat Kabupaten Muratara. Sebagai penceramahnya yakni Syeikh Abdullah bin Abdul Rahim Bayan dan KH Ahmad Slamet Ibnu Syam Lc. MA.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan Ponpes Tazakka, Zulkarnain Bayan mengatakan alhamdulillah sudah 17 tahun Ponpes Tazakka berusaha yang terbaik untuk umat. Berusaha kualitas terbaik, dan guru gurunya selalu meningkatkan diri untuk melayani santri agar menjadi santri yang terbaik.
“Kita sudah melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Ma’had Tahfis Qur’an Nibras Al Ummah. Nibras itu artinya cahaya, mudah-mudahan Nibras Al Ummah ini memberi cahaya umat yang ada khususnya di Kabupaten Muratara ini,” harapnya.
Zulkarnain Bayan mengungkapkan sebelum melaksanakan Tabliq Akbar ini pihaknya sudah melaksanakan dialog Alquran bersama Rumah Tahfis se-Kabupaten Muratara.
“Kalau Gubernur sudah merancang satu Desa satu Rumah Tahfiz, Alhamdulillah di Muratara sudah berjalan,” bebernya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel H. Herman Deru diwakili oleh Staf Ahli bidang Hukum, Rahidin Hasan menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur karena dalam kesempatan ini beliau belum bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Muratara dikarenakan ada beberapa kegiatan yang lain.
“Untuk itu dirinya menyampaikan salam hormat kepada Ust Zulkarnain Bayan bersama dengan Ustadz Ustadz yang lain atas ketidakhadiran beliau. Insya Allah di kesempatan lain beliau akan hadir di tengah-tengah kita semua,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Rahidin Hasan menuturkan, sejak awal Gubernur Sumsel H. Herman Deru pernah bernazar untuk membangun satu desa satu Rumah Tahfiz. “Ceritanya ketika KH. Nawawi Dencik (Ketua LPTQ Sumsel) sedang sakit. Dia (H.Herman Deru) pernah bernazarkan beliau kita harus membangun rumah tahfiz di desa-desa, di kampung-kampung sehingga para huffas yang sudah sepuh meninggalkan kita akan tumbuh seribu para hafiz penghapal alquran yang akan menggantikan mereka. Dan janji itu oleh Bapak Gubernur melalui Kabag Kesra disebutkan dengan rumah tahfiz, oleh karena itu rumah rumah tahfiz ayo kita tumbuh,” ungkapnya sambil mengaku ketika itu Herman Deru belum jadi Gubernur.
Sementara itu, Bupati Muratara HM. Syarif Hidayat menyambut baik kegiatan seperti ini. “Tadi kita diawali dengan peletakkan batu pertama Rumah Tahfiz, kita doakan dan tekad kita ini terwujud dalam waktu yang tidak lama karena kita sangat berkepentingan yang seperti ini. Insya Allah anak anak kita yang pulang nanti ada tempat mondoknya, tidak tinggal diam dan ikut di Tazakka ini,” katanya.
Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mendengarkan tabliq akbar. “Saya juga bangga dengan anak anak Ponpes Tazakka yang hadir ini, kita doakan baik Pemda dan Bapak Gubernur konsisten untuk menyelesaikan pembangunan ini dan kita doakan juga mudah mudahan Rumah Tahfis tidak begitu lama akan selesai,” harapnya.
Orang nomor satu di Bumi Beselang Serundingan membayangkan jika 30 tahun yang akan datang, para santri ini hapal Alquran, fasih Bahasa Inggris dan pasih Bahasa Arabnya kemudian tausiahnya luar biasa inilah Sumber Daya Manusia (SDM) Muratara tidak bisa diabaikan lagi. Belum lagi anak-anak dari Ponpes ponpes dari luar yang akan pulang ke Muratara nanti.
Laporan : Junaidi
Editor/Posting : Imam Ghazali
