Oleh : Ummu Misyah
Ketika akal tidak dibina dengan pemahaman Islam, maka kewarasan hidup pun akan hilang
Ada seorang pemuda di Palembang diamankan warga karena membakar rumah orang tuanya di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 1 Ulu, Seberang Ulu 2 Palembang. Pemuda bernama Reza (25) membakar rumah panggung milik orang tuanya karena tidak diberi uang yang diminta diduga untuk membeli narkoba. Selain menyusahkan orang tuanya, pelaku juga meresahkan warga sekitar.
Kabarnya pelaku sudah sering hendak membakar rumah orang tuanya diduga karena tidak diberi uang untuk membeli narkoba. Pelaku membakar rumah orang tuanya pada Senin (13/6/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Awalnya, pelaku membakar di bagian bawah namun ketahuan oleh adiknya. Kemudian, pelaku membakar di bagian lantai dua yang mengakibatkan api membesar.
Sebenrnya berita perlakuan buruk anak terhadap orang tuanya sudah sering terjadi dengan bermacam-macam kasus dimana anak bunuh orng tuanya, menggugat orang tuanya, membuang orang tuanya dan sebagainya.
Padahal kita tau orang tua adalah seorang insan yang telah melahirkan membesarkan anaknya dan merawatnya, hingga dewasa tanpa menghitung seberapa lelah dan capeknya mereka tidak kenal siang atau malam demi untuk memberi yang terbaik buat anaknya. Namun balasan yang diberi anaknya adalah keperihan dan luka.
Kita harus paham, rusaknya mental generasi sekarang semakin meningkat, bukan karena orang tuanya tidak mendidik anaknya, namun lingkungan masyarakat juga yg begitu cuek terhadap sesama yang sangat jauh dari pemahaman agama sehingga ketika ada anak yang memakai barang-barang haram sudah biasanya bagi mereka.
Ditambah lagi peran pemerintah yang sangat menganggap remeh terhadap masalah narkoba ini, karena dari pihak pemerintah tidak ada hukum yang tegas mengenai penanganan kasus narkoba tersebut. andaikan sanksinya mati yang diberikan pemerintah kepada setiap kejahatan pengedaran narkoba diharapkan bisa menekan maraknya kejahatan narkoba.
Maka pemerintah fokus mengatasi masalah ini karena berdampak buruk terhadap kewarasan akal manusia bahkan menimbulkan kerugian yg besar bagi keluarga,masyarakat dan juga negara bukan malah fokus mengurusi radikalisme .
Beginilah gaya hidup di sistem kapitalis sekuler yang tidak memikirkan halal/haram maupun pahala/dosa cenderung membawa manusia kepada kebiasaan buruk mengonsumsi yang haram, termasuk narkoba demi kesenangan sesaat di dunia.
Islam adalah sistem kehidupan yang sangat memperhatikan keselamatan akal dan jiwa seorang muslim, sehingga kita dilarang keras mengonsumsi sesuatu yang haram seperti narkoba.
Untuk itu islam menetapkan sanksi tegas terhadap pelanggar hukum yang akan membahayakan akal dan jiwa manusia. Seperti halnya sanksi (uqubat) bagi mereka yang menggunakan narkoba adalah ta’zir, yaitu sanksi yang jenis dan kadarnya ditentukan Qadhi, misalnya dipenjara, dicambuk, dan sebagainya. Sanksi ta’zir dapat berbeda-beda sesuai tingkat kesalahannya. (Saud Al Utaibi, Al Mausu’ah Al Jina`iyah Al Islamiyah, 1/708-709; Abdurrahman Maliki, Nizhamul Uqubat, 1990, hlm.81 & 98) sementara untuk orang yang meminum khamar dikenakan sanksi cambuk.
Masalah narkoba tidak mungkin selesai tuntas selama sistem yang diterapkan bukan lahir dari islam .Karenanya, sampai kapan pun ancamannya terhadap nasib generasi bangsa akan senantiasa ada.
Satu-satunya solusi menyelamatkan generasi dari bahaya narkoba adalah mengenyahkan sekularisme-kapitalisme dan menggantinya dengan sistem Islam. Waallahubissawab.