Di Tengah Pandemi, Peduli Kasih Kasmatu 88 Terus Berjalan

0
414
Almarhum Ramadhan Abdi, angoota Kasmatu 88 semasa hidup. (foto: ist)

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Jika berbagai sektor kehidupan banyak tersentak, terhambat, bahkan terhenti akibat Pandemi Covid-19 yang telah menginjak tahun ke-2, maka tidaklah demikian dengan keberadaan Tali Asih Kasmatu 88 yang digawangi oleh M. Kanoviyandri  atau kerap disapa Ji Ujang, alumnus SMAN 1 Palembang Angkatan 88.

Perwakilan Kasmatu 88 saat memberikan bantuan tali asih kepada istri almarhum Ramadhan. (foto: ist)

Hal itu terbukti pada saat adanya anggota alumni yang sakit ataupun meninggal dunia, maka dengan spontan dan serta-merta, para alumnus SMAN 1 88 yang tergabung dalam Keluarga Besar SMAN 1 88 (Kasmatu 88) langsung bergerak cepat, baik secara nyata maupun senyap menggalang dana guna membantu mereka yang butuh bantuan segera.

Dikatakan nyata, karena bantuan Peduli Kasih dapat digalang secara terbuka melalui talian grup WA Kasmatu 88 ataupun secara terbatas alias senyap. Hal itu mengingat keberadaan ekonomi alumni yang tak sama antara satu dengan lainnya. ”Namun kebahagian itu adalah milik bersama, sakitnya anggota juga dirasakan yang lain. Suka-duka Kasmatu 88 dalam talian silaturahmi harus tetap berjalan. Saling membantu dan berdoa antarsesama harus juga dijaga. Yang kita nilai memerlukan bantuan haruslah kita bantu meski dengan galangan terbatas anggota Kasmatu 88 yang saat ini berjumlah 200 anggota. Meski Pandemi Covid, tapi rasa empati dan peduli kasih tetap harus berjalan,” ujar H. Ujang saat berkumpul dengan beberapa anggota Kasmatu 88 saat takziah atas meninggalnya salah satu anggota Kasmatu 88 bernama Ramadhan Abdi (52), Jumat (11/6/2021) lalu.

Ucapan singkat H. Ujang yang pernah menjabat sebagai Ketua Pansus di DPRD Provinsi Sumsel itu terbukti tiga hari kemudian, tepatnya Senin (14/6/2021) saat para anggota Kasmatu 88 (Irwan, Sungkowo, Imam, Isfahmi) menyerahkan tali asih kepada Istri Almarhum Ramadhan bernama Lulu berupa uang musibah sekitar 10 juta rupiah. Dengan rasa haru, Lulu pun menerima bantuan yang tak disangka-sangkanya tersebut seraya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua rekan suaminya yang tergabung dalam Kasmatu 88. ”Saya juga memohon maaf atas kesalahan suami saya selama ini,” ujar Lulu, sedih.

Kiprah Kasmatu 88 selama ini, khususnya di saat Pandemi pun tak terbatas sampai di sana saja. Bantuan kepada anggota yang sakit pun tetap dilakukan. Hal itu dilakukan pada saat adanya kabar salah satu anggota yang sakit minggu lalu. Itu pun secara serta-merta para anggota yang dimotori Irwan, Mala, dan Nilus yang langsung berkoordinasi dengan Ketua H. Ujang pun melakukan penggalangan dana secara senyap. Hingga terkumpul dana yang tak sedikit, yang langsung diberikan kepada yang bersangkutan.

Kanoviyandri atau H. Ujang, Ketua Kasmatu 88, yang selalu tampil energik dan dikenal loyal serta dermawan oleh semua kalangan. (foto: ist)

”Bukan jumlah uang ataupun besarnya bantuan yang menjadi tolok ukur kita dalam memberikan bantuan. Tapi intensitas dan tali silaturahmi serta wujud perhatian kitalah yang menjadi hal utama yang harus tetap kita jaga,” tegas Ji Ujang lagi dalam suatu kesempatan ngopi bareng bersama Dulur Kasmatu yang lain.

Galangan peduli kasih tak hanya sebatas anggota dan keluar besar Kasmatu 88 saja, sebab Program Kasmatu 88 Berbagi berupa penyaluran nasi bungkus setiap Jumat pun terus berjalan, termasuk juga secara insidental memberikan bantuan atas musibah nasional dan lokal. Macam bantuan gempa, kebakaran, dan sebagainya.

Tetaplah Berjaya Kasmatu 88
Jadikan Kasmatu 88 sebagai salah satu Ladang Amal Kita, aamiin.

Laporan/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here