Diduga Aktivitas PT GGB Sebabkan Banjir Lumpur di Areal Pemukiman

0
407

Kliksumatera.com, LAHAT- Akibat curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten  Lahat maka berdampak beberapa wilayah terkena banjir. Terutama warga yang berdomisili di Wilayah Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat.

Anehnya banjir di Wilayah Merapi Timur ini berupa ari bercampur lumpur tebal yang diduga berasal dari salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut.

Sulas (50) Ibu Rumah Tangga yang juga warga  Desa Arahan mengatakan, sawah miliknya terendam banjir lumpur dengan kedalaman di atas mata kaki orang dewasa.

“Sawah saya terendam lumpur Batubara. Sawah itu sudah siap untuk ditanami, selama ini tidak pernah kena banjir lumpur tambang batubara. Saya berharap ada solusi dari tambang batubara yang mengalirkan lumpur ini,” katanya sedih bercerita dengan awak media, Rabu (18/12).

Sama halnya yang dialami oleh warga lainnya banjir lumpur ini juga masuk ke pekarangan warga. Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, akibat banjir lumpur yang masuk ke dalam rumah miliknya perabotan elektronik dan furnitur miliknya rusak.

“Kursi meja dan barang elektronik milik saya rusak semua Pak karena terendam banjir lumpur,” katanya berang sambil membersihkan sisa lumpur yang masuk ke rumah.

Beberapa sumber yang dihimpun mengatakan, lumpur yang masuk ke rumah  warga diduga berasal dari PT. Golden Great Borneo yang lokasinya tidak berjauhan.

Selanjutnya awak media langsung meminta konfirmasi dari pihak PT. GGB (Golden Great Borneo). Syam Adim selaku Kadiv Humas melalui Humas Ahmad Padila menyampaikan, pihaknya telah melakukan investigasi dan penelusuran aliran lumpur yang masuk ke rumah warga.

Dilanjutkannya, investigasi tersebut mengundang beberapa perwakilan di antaranya Yulianto (Babinsa), Okta dan Hafiz (BPD), dan Herwandi (Kadus Arahan).

Didampingi Suryanto (warga Arahan) dan Pungut beserta Achmad dari PT GGB. “Hasil sementara di lapangan ada dua aliran air yang menjadi satu mengarah ke pemukiman warga. Yaitu  melalui Sungai Gegas. Dugaan sementara aliran lumpur itu dari PT.  GGB, area tersebut memang masuk IUP PT.  GGB namun masih belum ada aktivitasnya,” tegas Syam Via ponselnya Rabu siang (18/12).

Laporan          : Idham/Novita
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here