Kliksumatera.com, MURATARA- Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Sumatra Selatan diduga tidak pernah transparan dalam melakukan pencairan ADV untuk media cetak dan online.
Pada tahun 2021/2022 pencairan untuk media cetak dan online hanya melalui rekening dari masing masing media dan dikirimkan ke rekening pribadi wartawan yang ditugaskan di Kabupaten Muratara, Rabu (21/6/2023).
Lebih mirisnya lagi pada tahun 2023 para wartawan di Muratara hanya menerima amplop yang berwarna kuning dan berisi sejumlah uang yang nominalnya sudah diatur oleh pihak Diskominfo Muratara, dan tidak ada keterangan penting tertulis di amplop, maupun penandatanganan SPJ, dan tagihan dari masing-masing media.
“Ya saya bingung dari tahun 2021/2022/sampai tahun 2023 itu teknisnya tak jauh beda. Seperti tahun kemarin kami dibayar melalui rekening pribadi masing-masing, namun seiring dengan uang yang masuk ke rekening kami, tak ada sedikit pun keterangan dari pihak Diskominfo Muratara. Apakah itu pencairan, apakah itu pinjaman atau uang apa sehingga sangat membingungkan dengan aturan aturan yang dikeluarkan oleh pihak Kominfo. Kemudian pada tahun ini tahun 2023 juga sangat bingung lagi. Masalahnya uang yang kami terima sudah dikemas di dalam amplop berwarna kuning serta nominalnya sudah diatur oleh PPTK koran. Hanya ada keterangan sedikit tertulis di luar amplop tentang pajak, selain itu tidak ada keterangan apalagi SPJ tagihan ADV kami dak tahu nian. Jangankan untuk menandatangani SPJ tersebut,” JS salah awak media.
Dan juga JS mengingatkan bahwa pada tahun 2021/2022 diduga banyak permainan yang dilakukan oleh Kadiskominfo yang saat itu dijabat oleh Alha selaku PA Kominfo. ”Permainan beliau itu sangat sadis dengan menurunkan harga media cetak original dan menaikkan nilai harga media online. Ya pada saat itu hampir semuanya pejabat Diskominfo Muratara bermain dengan gaya masing-masing,” tandas JS.
Sedangkan pihak PPTK media Kominfo Muratara Taufik saat dimintai penjelasan lewat via WhatsApp sudah tiga hari tidak dapat memberikan keterangan yang jelas. Diam dan tak ada jawaban sama sekali, ditelpon tidak diangkat dan dicat tidak di balas.
Laporan : Junaidi
Editing : Imam Gazali
