
Oleh: Rustina (Muslimah Peduli Generasi)
Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Palestina korban perang Israel-Hamas di Jalur Gaza memicu kontroversi. Pengamat menganggap wacana itu sebagai blunder yang bisa memicu protes dari dalam dan luar negeri.
Pengamat isu geopolitik Timur Tengah, Smith Alhadar, menyebut Prabowo harus mewaspadai protes dari dalam negeri. Alasannya, rencana kontroversial ini muncul ketika masyarakat Indonesia sedang resah dengan berbagai masalah ekonomi dan politik. “Rencana ini justru mengancam pemerintahannya. Bisa terjadi demo besar-besaran. Dia bisa melakukan suatu blunder di tengah keresahan masyarakat,” ucap Smith (www.bbc.com,11/4/2025).
Lebih dari itu, rencana Prabowo dikhawatirkan memantik protes dari luar negeri. Merelokasi warga Gaza diyakini berpotensi memupus harapan kemerdekaan Palestina. Belum ada yang bisa menjamin warga Gaza yang direlokasi dapat kembali ke tanah airnya.
Rencana tersebut sesungguhnya justru akan memuluskan agenda pengusiran warga Gaza. seperti, yang diinginkan oleh penjajah. Pernyataan ini justru kontra produktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak pihak hari ini yang menyadari bahwa tidak ada solusi hakiki selain jihad, melihat berbagai upaya yang dilakukan nyatanya tidak menghentikan penjajahan dan genosida.
Di sisi lain, evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Indonesia atas kebijakan baru AS menaikkan tarif impor.
Sebab, tekanan Donald Trump tersebut sangatlah mungkin karena wilayah teritorial Indonesia bagian selatan telah dikepung oleh kekuatan gabungan AUKUS (Australia, United Kingdom. United states).
Jika keinginan Donald Trump untuk mengosongkan wilayah Palestina tidak dipenuhi oleh Indonesia, mungkin imbasnya kedaulatan Indonesia, terutama bidang ekonomi bisa dipertaruhkan.Inilah buah simalakama bagi negeri yang tergantung pada negara lain.
Negeri Muslim seharusnya menjadi negara adidaya yang memimpin dunia.Dan pemimpin Muslim seharusnya menyambut seruan jihad.Bukan keberpihaknya kepada negara-negara penjajah.
Khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap muslim.
Realitas kaum Muslim saat ini merupakan konsekuensi logis dari kedudukan mereka pada hagemoni Amerika dan Barat, juga karena penerimaan mereka terhadap sistem-sistem fungsional yang berada di bawah kendali Amerika dan Barat. Solusinya bukanlah dengan mengemis atau mengadu kepada lembaga internasional, melainkan dengan mengambil sikap praktis sesuai dengan perintah Islam.
Yaitu: Pertama, Menyadari Realitas Konflik
Masalah ini bukan sekadar persoalan pendudukan atau ketidakadilan politik. Lebih dari itu, ini adalah konflik antara Islam dan musuh-musuhnya yang ingin menghancurkan Islam serta mencegah umat mendapatkan kembali kekuatannya.
Kedua, Menggulingkan Rezim Boneka.
Rezim-rezim ini tidak lain hanyalah alat kolonial untuk melindungi kepentingan Amerika dan Barat. Umat tidak akan bisa terbebas kecuali dengan menggulingkan mereka dan menegakkan sistem Islam.
Ketiga, Mobilisasi Tentara.
Kewajiban tentara saat ini adalah menolong umat, bukan melindungi para tiran.
Allah SWT berfirman: “Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama maka wajib kalian menolong meraka.” (QS. Al-Anfal 72).
Keempat, Menegakkan Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah.
Tidak ada jalan keluar bagi umat Islam kecuali dengan menegakkan Negara Islam (Khilafah), yang berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Negara ini akan mempersatukan kaum Muslim dibawah Panji Islam serta membebaskan negeri-negeri Islam dari penjajahan.
Sudah saatnya umat Islam bangkit dari tidur panjangnya. Saatnya mereka menyadari bahwa solusinya bukanlah tunduk kepada Amerika atau mencari kompromi dengan musuh-musuh Islam. Melainkan kembali pada Islam sebagai sistem dan pemerintahan. Dengan mendirikan Negara Islam (Khilafah), yang akan memerintah berdasarkan wahyu Allah, yang akan memimpin kita dalam menghapus kezaliman, dan yang akan membebaskan negeri-negeri kita dari pengaruh kolonial.
Allah SWT berfirman: “Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS Muhammad :7). Wallahu a’lam bi ash-shawaab.
