
Oleh : Jumiliati
Melihat genosida yang tiada henti di Gaza Palestina, banyak negara dari berbagai belahan dunia menyuarakan pembelaannya kepada Gaza dengan melakukan Aksi damai bela Palestina.
Dilansir dari sindonews.com_ Tak hanya aksi damai saja pembelaan kemanusiaan terhadap Gaza juga diwujudkan dengan menggelar koalisi Global mendukung Al-Quds Palestina. Konferensi yang mengambil tema “Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat” digelar di Istanbul, Turki, pada Sabtu 26 April 2025.Acara tersebut merupakan bagian v dari konferensi tahunan “Pelopor” yang ke -14 yang diikuti oleh puluhan tokoh nasional, media, budaya, sosial, Serikat pekerja,intelektual dan pemuda serta lembaga aktif dari sekitar 60 negara di seluruh dunia.
Selain para tokoh tersebut hadir pula para tokoh perlawanan seperti ulama, tahanan yang dibebaskan, dan para pimpinan penggerak rakyat, Acara ini diselenggarakan selama dua hari, berisi serangkaian khusus, lokakarya, presentasi video.
Berdasarkan fakta di atas dapat kita lihat support yang besar dari seluruh dunia untuk kemerdekaan Palestina, dimana persatuan umat lah yang mempersatukan niat tulus untuk membebaskan Palestina di cengkraman barat.
Ya, sperti yang kita lihat tema yang diangkat dalam konferensi Global kali ini, “Kemenangan Gaza adalah Tanggung jawab Umat.” Hal ini membuktikan bahwa hanya dengan persatuan umat lah kemenangan Gaza bisa terwujud.
Persatuan umat di sini menunjukkan sistem pemerintahan Islam yang berada pada satu komando yakni Khilafah. Karena dengan adanya konstitusi khilafah lah yang mampu mengomando umat Islami untuk menurunkan tentara militer untuk mengusir Israel dari tanah Palestina.
Hanya negara khilafah yang memiliki kekuatan untuk itu, negara Islam adalah satu-satunya institusi yang memiliki kebijakan membelah dan mendukung negara kesatuan nya tanpa adanya Nation state atau sekat – sekat negara yang membuat satu sama lain tak bisa membantu dan menolong.
Karena sistem pemerintahan Islam yaitu khilafah adalah suatu sistem pemerintahan yang hanya memiliki satu pemimpin tertinggi yang disebut kholifah, kholifah menaungi seluruh wilayah negara kholifah sehingga terbentuk lah kesatuan yang kuat untuk kedaulatan negara.
Negara khilafah akan sangat mudah mengusir para penjajah seperti Israel dan antek-anteknya, layaknya dulu di masa kekhilafan yang telah membebaskan Palestina dari tentara salib oleh Salahuddin Al- Ayyubi, juga di masa Khulafaur Rasyidin Palestina dibebaskan oleh sayidina Ummar bin Khattab.
Ketakutan barat akan tegaknya khilafah menjadikan mereka menghadang terbit nya fajar khilafah. Serangan pemikiran dengan menjadikan framing buruk tentang jihad dan khilafah terus mereka gaungkan secara masiv, namun itu semua tidak akan menghalangi dan mencegah bangkit nya kembali khilafah.
Namun setelah Genosida yang terus menerus terjadi di Gaza telah membuat para pemimpin dunia yang menyadari jika mengirim kan tentara (jihad) adalah solusi terbaik untuk membebaskan Palestina dari cengkraman barat, tentu saja ini merupakan lonceng kematian bagi peradaban barat dan menyongsong terbitnya fajar khilafah.
Semakin kesini semakin besar kesadaran umat akan pentingnya kewajiban menegakkan kembali khilafah. Kebangkitan khilafah bukan hanya akan membebaskan Palestina dari Genosida, khilafah merupakan institusi pemerintahan yang akan membawa keamanan dan kesejahteraan ke seluruh penjuru dunia.
Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Islam dalam mengatur setiap aspek kehidupan.Karena hanya dengan kembali kepada aturan Islam kita dapat membebaskan Gaza dari belenggu Genosida dan membawa perdamaian bagi seluruh dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
Salah seorang diantara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR al- Bukhari).
