Kliksumatera.com, PALEMBANG- Sebanyak 449 jemaah calon haji (JCH) Kloter 1 Embarkasi Palembang asal Kabupaten OKU Timur dan Palembang saat ini sudah berada di Asrama Haji Palembang. Rencananya, mereka akan diberangkatkan dari Bandara SMB II Palembang menuju Madinah, pada Minggu (7/7), pukul 10.00 WIB.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang HM. Alfajri Zabidi menjelaskan, sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, para jemaah akan mengikuti seremoni pelepasan di Aula Asrama Haji Palembang, sekitar pukul 06.30 WIB. Rencananya, mereka akan dilepas Gubernur Sumsel H. Herman Deru. “Berdasarkan informasi yang kita peroleh, acara pelepasan juga akan dihadiri lima orang anggota Komisi VIII DPR RI,” jelas Fajri.
Menurut Fajri, jemaah Kloter 1 sudah mulai memasuki Asrama Haji Palembang sejak pukul 10.00 WIB tadi pagi. Mereka mengikuti prosesi penerimaan seperti pemeriksaan kesehatan, pembagian gelang, pembagian uang living cost, pembagian bantuan uang transport dari Gubernur, serta sejumlah pengarahan dari panitia embarkasi dan bidang kesehatan. “Mereka akan diinapkan selama 24 jam di Asrama Haji Palembang sebelum besok diberangkatkan menuju Madinah,” jelas Fajri.
Dia menambahkan, pemerintah senantiasa berupaya melakukan inovasi-inovasi baru dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah. Untuk tahun 2019, setidaknya ada delapan inovasi yang dilakukan yaitu, pemberlakukan fast track imigrasi di semua embarkasi, penyewaan full musim untuk hotel di madinah, pemetaan kualifikasi dan komposisi petugas pada Satgas Arafah dan Mina, penomoran tenda penambahan urinoir dan AC di tenda Arafah, pelaporan petugas dilakukan secara elektronik dan terpadu dengan siskohat, penyederhanaan panduan manasik haji, integrasi data kesehatan dengan Siskohat, serta pembentukan layanan terpadu di Daker Mekah.
“Inovasi-inovasi ini makin menyempurnakan inovasi yang dilakukan pada 2018 lalu berupa percepatan keimigrasian, QR Code pada gelang jamaah, sewa akomodasi satu musim penuh, bumbu masakan Indonesia, penambahan katering mekkah, tanda paspor dan koper, pengalihan porsi waris, visa print kertas, konsultan ibadah, dan membentuk tim pertolongan pertama pada jamaah haji (P3JH). Tujuan dari inovasi-inovasi ini adalah memberikan kenyamanan maksimal bagi para jemaah sehingga bisa menjalankan rangkaian ibadah haji dengan baik dan sesuai tuntunan agama dan kembali ke tanah air dengan predikat haji mabru,” beber Fajri.
Humas PPIH Embarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, di kloter 1 sendiri terdapat 10 jemaah uzur yang mesti dibantu dengan kursi roda atau tongkat. Adapun jemaah termuda adalah Farras Iskandar al Mawardi dari OKU Timur (17 tahun) dan Candra Abdul Aziz (17 tahun) dari Palembang. Sementara jemaah tertua tercatat atas nama Kinam Atmo Rejo dari OKU Timur (94 tahun). “Untuk rincian jamaah dengan status resiko tinggi (risti), kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim kesehatan embarkasi,” tuntasnya.
Laporan : Ril
Posting : M. Riduan