Kliksumatera.com, JAKARTA- Jaya Suprana terpana mendengarkan arahan orasi Wakil Presiden ke-6, Jenderal TNI Purn Try Sutrisno, pada moment Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (5/8/2022) yang dibuka Presiden RI Joko Widodo. “Dalam usia 85 tahun, Pak Try begitu lancar menyampaikan larik sejarah kebangsaan kita dengan sangat bijaksana. Hari ini saya mendapat pelajaran sejarah kebangsaan yang tidak saya dapatkan di bangku sekolah mana pun, di UI maupun di Jerman,” ujar Jaya yang lulusan Folkwanghochschule Essen, Jerman, itu.
Siang itu CEO dan Penggagas Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) tersebut tampil memungkasi acara dengan pakaian khasnya, baju hitam gombrang dengan sarungan.
Jaya menyatakan kekaguman yang luar biasa menyaksikan ajang Silatnas PPAD. “Karena itulah, event yang diprakarsai ‘bapak sagu’ kita ini, berhak kami anugerahi penghargaan Rekor MURI,” ujar Jaya sambil menunjuk Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn DR HC Doni Monardo, yang duduk tepat di depan podium.
Pria kelahiran Denpasar, Bali, 27 Januari 1949 itu lantas menyebutkan, bahwa penghargaan MURI diberikan melalui sebuah riset yang cermat dan akurat, sehingga penerimanya memang benar-benar layak dan dapat dipertanggungjawabkan. “Saya sudah mengecek ke institusi purnawirawan angkatan darat China, Amerika, bahkan Rusia. Belum pernah ada pertemuan purnawirawan Angkatan Darat dengan jumlah peserta mencapai sepuluh ribu, seperti yang kita saksikan hari ini,” ujar Jaya Suprana.
Penasbihan Doni Monardo sebagai “bapak sagu” oleh Jaya Suprana, menggenapi julukan “jenderal pohon” yang sudah melekat pada sosok Danjen Kopassus 2014 – 2015 itu. Di luar itu, Doni adalah satu-satunya tokoh TNI yang mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dari IPB University, Maret 2021.
Anugerah Rekor MURI atas prestasi peserta silaturahmi purnawirawan Angkatan Darat terbesar di dunia itu, diharapkan lebih memotivasi semua purnawirawan — tidak hanya TNI-AD — lebih bersemangat dalam mengabdi kepada nusa-bangsa pasca tidak lagi aktif sebagai prajurit. Tekad Doni Monardo mencetak para purnawirawan menjadi seorang entrepreneur.
Doni pun dipersilakan Jaya Suprana naik podium untuk menerima penghargaan MURI. Tepuk tangan gemuruh dari hadirin. Dalam ucapan terima kasihnya, Doni mengatakan, penghargaan ini tidak saja untuk PPAD, tetapi untuk bangsa Indonesia.
“Menurut kami, pensiun hanyalah urusan administrasi. Purnawirawan tidak boleh berhenti mengabdi kepada bangsa dan negara sebagaimana filosofi TNI, sebagai tentara pejuang, tentara rakyat, dan tentara professional,” ucap Doni Monardo, Kepala BNPB dan Ketua Gugus Tugas Covid 19 tahun 2019-2021 itu dalam pidatonya.
Salah satu program PPAD adalah memberi pelatihan kepada para pensiunan dan prajurit aktif yang berada di fase MPP (Masa Persiapan Pensiun).
Dalam Silatnas ini, sekitar 500 prajurit MPP juga hadir. Sebagian dari mereka adalah “lulusan diklat perikanan bioflok” angkatan pertama yang diselenggarakan PPAD bekerjasama dengan para pihak, termasuk Rindam Jaya. Ada juga pembibitan satu juta bibit sukun premiun dari Maluku yang akan dibagikan kepada para purnawiran dan keluarganya. Program ini mendapat dukungan penuh dari Bumn MIND ID.
Tumpeng Ulang Tahun
Hajat Silatnas PPAD, disatukan dengan momentum ulang tahun PPAD ke-19 yang jatuh tanggal 6 Agustus. Segenap pengurus dan undangan terbatas, kembali berkumpul di Hotel Aston Lake Resort & Convention Center, Bogor, Sabtu (6/8/2022). Ulang tahun diperingati sederhana dengan syukuran pemotongan tumpeng dan doa bersama.
Dalam pengantar doa bersama, Doni memanjatkan doa agar seluruh pahlawan dan pejuang bangsa, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. “Kepada adik-adik kita yang masih dinas di jajaran TNI, khususnya TNI-AD, kita doakan agar bekerja sebaik mungkin dalam mengawal kelangsungan bangsa dan negara tercinta kita ini. Berdoa, mulai,” kata Doni.
Sebuah tumpeng yang siap dipotong, tampak anggun berada di atas meja. Tumpeng merupakan bentuk representasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesame, dan manusia dengan alam semesta. Bentuk yang menjulang ke atas malambangkan harapan agar tingkat kehidupan manusia semakin ‘tinggi’ atau sejahtera.
Doni memotong tumpeng, dan memberikan kepada tiga orang. Pertama, kepada Mayjen TNI Purn Nono Suharsono letting Akmil 84 yang juga ketua panitia silatnas, lalu kepada Ketua Dewan Pengawas PPAD, Letjen TNI Purn Dodik Wijanarko, dan kepada Sekjen PPAD, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak.
Sumber : Rilis
Editing : Imam Ghazali