Kapitalisme Penyebab PHK

0
94

Oleh : Ummu Naila

Resesi global di depan mata, bahwa resesi itu sendiri dianggap “Awan gelap” dalam perekonomian, sebab kondisi ini sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi suatu negara, yang bermuara pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu dampak yang sangat serius adalah terjadinya gelombang PHK yang cukup besar.

Bahwa seperti yang terjadi kepada ribuan buruh industri tekstil, telah dilaporkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), hal itu diungkapkan oleh presiden koperasi Serikat pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi.

Menurutnya dari data yang dihimpun KSPN, ada enam perusahaan tekstil yang kembali melakukan PHK.

Selain itu Ristadi mengutip data kementerian perindustrian (kemenperin), yang mencatat sepanjang tahun 2022 ada PHK sebanyak 345.000 pekerja industri TPT nasional, dan katanya per Agustus 2023, ada 26.540 pekerja yang dirumahkan mengarah PHK.

Lagi banyak PHK, data update PHK 2023 bulan Agustus-September, ini data PHK terbaru di luar data yang sebelumnya, data kemarin ada perusahaan seperti mulia cemerlang abadi, sekarang PHK lagi tutup total, ini tahun 2023, kata Ristadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (6/10/2023).

Lalu apa penyebab PHK di industri tekstil masih terjadi? Menurut Ristadi, pemicu gelombang PHK yang masih berlanjut ada berbagai faktor, mulai dari tak mampu bertahan di tengah serbuan produk impor, hingga anjloknya kinerja ekspor, karena disebabkan berkurangnya order, bahkan sampai tidak ada order.

Lantas apa yang akan terjadi jika badai PHK melanda?
Mengapa resesi terus terjadi? Bagaimanakah konsep ekonomi Islam yang tahan krisis dan mensejahterakan, jika banyak perusahaan melakukan PHK pasti jumlah pengangguran semakin meningkat, artinya jumlah kepala keluarga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya akan makin banyak, serta mengancam tatanan sosial di masyarakat, sampai menimbulkan akan terjadinya tingkat kemiskinan yang tinggi, sehingga dapat memunculkan kriminalitas yang tinggi pula.

Sebab PHK juga berdampak bagi negara, dan menurunnya penerimaan pajak negara, karena objek pajaknya mengalami penurunan kinerja, akhirnya akan menggoyang stabilitas perekonomian negara, karena diterapkannya perekonomian kapitalisme secara global serta bertumpu pada sektor non reel berbasis riba, sehingga memunculkan resesi dan inflasi, PHK, walhasil persoalan krisis tidak mungkin selesai jika dunia masih menerapkan sistem ekonomi kapitalisme dengan tiap Flat moneynya.

Makin miris tak kalah kita melihat regulasi yang terus “diperbaiki,” malah makin memudahkan perusahaan untuk melakukan PHK, lihat saja UU omnibus law cipta kerja, sudahlah beleid tersebut, menyebabkan PHK makin muda, upah pun makin murah.

Sepanjang sejarahnya, hanya Islam yang mampu memimpin perekonomian dunia, tanpa adanya krisis keuangan yang berkepanjangan, ini dikarenakan hanya Islam bertumpu pada sektor riil, serta sistem moneternya menggunakan sistem mata uang emas, sehingga stabil dan jarang krisis, karena nilai intrinsik dan nominal yang sama pada mata uang emas akan menyebabkan tidak adanya manipulasi, pemerintah tidak akan mencetak uang seenaknya, juga menghilangkan potensi terjadinya inflasi.

Sistem mata uang emas memiliki kurs yang stabil antar negara, sehingga dapat mengurangi permasalahan perdagangan internasional, ekspor, impor emas dan akan memelihara kekayaan emas dan perak yang di miliki setiap negara, sebab emas dan perak tidak akan lari dari satu negara ke negara lainnya, dan tidak akan berpindah kecuali menjadi harga bagi barang yang diperbolehkan Syariat.

Hanya daulah Islam (khilafah), yang bisa memberi kebijakan, yakni menghentikan percetakan mata uang kertas, memberlakukan kembali mata uang emas dan perak, menghilangkan berbagai kendala pajak atau cukai terkait emas, serta menghilangkan syarat yang membatasi impor ekspor emas, dan lain-lain. Inilah yang akan mengantarkan pada kestabilan perekonomian, sebab hanya Islam yang memiliki sistem ekonomi yang kuat dan antikrisis.

Dunia harus keluar dari sistem kapitalisme yang telah nyata menyebabkan manusia menderita, sudah selayaknya dunia menerapkan syariat Islam secara Kaffah agar kesejahteraan umat terjaga, Insya Allah.

Wallahu a’lam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here