Kapolda Bersama Wakapolda Sumsel Tinjau Vaksinasi Serentak di Kantor Kecamatan Ilir Timur II Palembang

0
143

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Kapolda Sumsel Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, M.H. didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H. meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak anak usia 6 s.d. 11 tahun dan orang dewasa bertempat di Kantor Kecamatan IT II Palembang, Jumat (07/01/2022).

Sebelum pelaksanaan peninjuan vaksinasi serentak di Kantor Kecamatan Ilir Timur II Palembang tersebut, Kapolda Sumsel mengikuti kegiatan secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak yang di hadiri oleh Kapolri dari Kec. Dole Bale Rame Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Karo Ops Polda Kombes Pol. Drs. Kamaruddin, M.Si., Kabiddokkes Polda Sumsel Kombes Pol. dr. Syamsul Bahar, M.Kes., Kabid TI Polda Sumsel Kombes Pol. Rio Ronald Risbohal Nababan, S.I.K., Karumkit Bhayangkara M. Hasan Palembang AKBP dr. Wahono Edhi Prastowo, SP. PD., FINASIM., Kapolrestabes Palembang dalam hal ini diwakili oleh Wakapolrestabes Palembang AKBP Andes Purwanti, S.E., M.M.

Kapolda Irjen Pol Drs Toni Harmanto,MH diwakili Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM dalam kesempatan itu menekankan soal syarat wajib untuk mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak-anak. Menurutnya, ada dua yang harus dipenuhi untuk mengimplementasikan kebijakan itu, yakni, target vaksinasi masyarakat umum harus 70 persen dan kelompok lanjut usia (lansia) wajib 60 persen.

“Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, dimana tentunya untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi,” kata Supriadi dalam jumpa pers.

Dia menjelaskan, proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir dua tahun semenjak Pandemi Covid-19, generasi bangsa kehilangan momentum tersebut.

Namun di sisi lain, Supriadi menyatakan, guna mewujudkan pembelajaran secara tatap muka langsung, harus ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus corona. Salah satunya adalah dengan memberikan suntikan vaksin.

Penguatan imunitas terhadap anak, katanya, juga akan memberikan jaminan kesehatan kepada orang tua dan orang-orang yang ada di dalam lingkungan keluarganya. Sehingga, tidak perlu ada rasa khawatir munculnya klaster keluarga ketika PTM 100 persen diberlakukan. “Kita ingin anak-anak kita segera melakanakan tatap muka. Namun disisi lain, kita harus yakin anak-anak kita sudah dibekali vaksinasi atau imunisasi. Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan. Sehingga saat melaksanakan aktivitas aman tidak menjadi carrier karena saat kembali biasanya bertemu orang tua, nenek atau kakek. Dan juga memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi,” tutup Supriadi.

Laporan : Yudi
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here