Kecintaan Umat pada Al Quran Terus Memuncak

0
210

Oleh: Sri Dewi, M.E (Dosen dan Aktivis Palembang)

Alhamdulillah saat ini kecintaan umat kepada Al Quran terus memuncak. Hampir sebagian orang tua mengharapkan anak-anaknya menjadi hafidz hafidzah agar mampu memberikan mahkota kepada orang tuanya di Surga. Namun tak ingin kalah ternyata salah satu kampus Islam di Palembang UIN Raden Fatah Palembang juga mengharapkan agar Al Quran terus dibumikan.

Humas UIN melaporkan bahwa Al Quran terjemahan bahasa Palembang diterima langsung oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khadijah, S.Ag., M. Si. Edi Mawardi Kabid Litbang Lektur Keagamaan Puslitbang Kementerian Agama RI menyerahkan secara simbolis Al Quran terjemahan dalam bahasa Palembang kepada UIN Raden Fatah. Al Quran dicetak sebanyak 500 eks dan akan didistribusikan ke berbagai PTKIN dan daerah di Indonesia,
(HUMAS-UINRF/ 2020-12-08) .

Penerjemahan Al Quran bahasa Palembang yang melibatkan semua pihak merupakan sesuatu yang sangat luar biasa dalam upaya membumikan Al Quran, melestarikan budaya Sumatera Selatan, dan melestarikan bahasa Palembang yang hampir punah. Kegiatan ini adalah kebahagiaan kita bersama karena kita bersama-sama merindukan Al Quran digunakan sebagai panduan dalam kehidupan bersama.

Al Quran adalah kalam Allah. Al Quran diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW melalui malaikat Jibril baik lafadz maupun maknanya. Berkahnya Al Quran membacanya pun merupakan ibadah. Kitab yang terbaik dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Al Quran telah mampu mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Siapa yang berkata dengan Al Quran, pasti akan terpercaya. Siapa yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan Adil. Dan siapa yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.

Harus kita fahami bersama bahwa Al Quran harus kita bumikan dengan banyak membacanya, mengkaji dan memahaminya, mengamalkannya dan mendakwahkannya agar bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Abu Daud dan At-Tirmidzi telah mengeluarkan hadits yang shahih bahwa Rasulullah SAW kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Qur’an (orang yang senantiasa bersama-sama dengan Al Quran). “Bacalah, naiklah terus dan bacalah dengan perlahan-lahan (tartil) sebagaimana engkau telah membaca Al Quran dengan tartil di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.

Namun, mirisnya hari ini masih banyak rakyat Indonesia yang belum bisa membaca Al Quran. Berdasarkan data Susenas BPS tahun 2018, sebanyak 58,57% muslim di Indonesia belum bisa membaca Alquran. Meskipun ada beberapa masyarakat yang menginisiasi untuk membuka program pintar membaca Al Quran. Setelah kita banyak membacanya kita memiliki kewajiban untuk mengkaji Al Quran agar kita banyak memahami kandungannya untuk kita amalkan dalam kehidupan kita.

Sebagai Muslim yang sejati kita harus mempelajari dan mengajarkan Al Quran ke segala sisi. Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya” (HR Bukhari). Tak berhenti di sini tapi kewajiban kita masih banyak dalam upaya membumikan Al Quran di Bumi. Al Quran harus kita amalkan dalam kehidupan kita karena dengan Al Quran hati akan menjadi hidup. Dengannya para pengembannya akan menjadi seperti gunung yang bediri kokoh, sehingga duniapun menjadi kecil baginya ketika berada di jalan Allah SWT.

Al Quran akan menjadi sebuah kekuatan dalam menempuh jalan kebaikan. Kita tidak akan menyimpannya di rak hingga berdebu dan lemaripun dikunci karena Al Quran jadi pajangan yang menghiasi lemari dan kita melupakannya. Marilah kita minta perlindungan kepada Allah SWT agar tidak termasuk orang-orang yang merugi. Wahai saudara-saudaraku, marilah kita memelihara Al Quran. Mari kita bergegas untuk membacanya dengan benar, menelaahnya, mengamalkannya dengan benar serta terikat padanya dengan benar.

Mari kita menjadi barisan pertama dalam mengemban dakwah di dunia ini. Agar supaya kitapun menjadi barisan pertama kelak di Syurga. Allah berfirman dalam al-Qur’an al-Ahzab ayat 47: “bergembiralah wahai orang-orang yang beriman”. Jangan lupa ada hal yang terpenting bahwa al-Qur’an tak akan sempurna pengamalan dan penerapannya tanpa adanya seorang pemimpin yang menaunginya.

Sosok pemimpin yang siap siaga akan kepentingan umatnya itulah dia seorang Khalifah yang akan menerapkan Syariat Al Quran dalam kehidupan kita. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here