Kejutan Ultah Berujung Maut

0
54

Oleh : Amy Sarahza

Sungguh tragis nasib Fajar Nugroho siswa SMA Negeri 1 Cawas Kabupaten Klaten meninggal dunia usai diceburkan ke kolam oleh teman-temannya saat merayakan ulang tahun Senin (08/07/2024) siang.

Meski pihak keluarga menganggap insiden kejutan ulang tahun yang berujung maut sebagai musibah namun polisi tetap memeriksa beberapa teman korban yang terlibat. Dari enam orang yang diperiksa, empat orang yang merupakan teman dalam kegiatan OSIS sudah dilakukan klarifikasi.

Menurut Kapolsek Cawas, sebelum kejadian para anggota OSIS mengadakan rapat untuk membahas lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli besok. Kebetulan pada hari yang sama, korban Fajar Nugroho sebagai ketua OSIS sedang berulang tahun.

Lalu korban diberi tepung dan ramai-ramai diceburkan ke kolam taman sedalam 1,75 meter. Saat itu korban yang diduga tidak bisa berenang memegang pralon di atas kolam yang ada kabel listriknya dan tersetrum lalu meninggal dunia. Teman korban yang sempat menolong pun tersetrum namun tidak meninggal dunia, (kompas.tv 11 juli 2024).

Merayakan ulang tahun dengan kejutan menjadi tren bagi remaja saat ini. Perang lempar tepung, lempar telur atau terkadang memberi prank kepada temen yg ulang tahun menjadi sebuah kewajiban dalam mengapresiasikan keseruan saat ulang tahun. Namun terkadang kejutan atau prank yang diberikan oleh temen teman terlalu kebablasan sehingga seringkali membuat sikorban trauma, cidera ringan, cidera berat dan bahkan ada yang berujung kematian. dan hura hura menjadi hal lumrah dikalangan remaja saat ulang tahun, hal ini juga bisa jadi merupakan bentuk eksistensi diri. Biasanya para remaja akan memvideokan aksi kejutan tersebut biar bisa di unggah ke media sosial mereka, terkadang bisa jadi mereka membuat live video hanya untuk mendapatkan like atau komen di medsos, makin banyak yg like dan komen mereka makin bersemangat dan bangga utk mengunggah berbagai video lebih banyak lagi.

Di sisi lain, perilaku remaja seringkali spontan, tanpa disertai pemikiran mendalam tentang resiko apa yg bakal terjadi saat mereka melakukan suatu tindakan. Hal ini terjadi karena ketidak pahaman atas kaidah berpikir dan beramal, serta adanya pertanggungjawaban atas setiap perbuatan. Karena seharusnya kita sadar didunia ini kita hanya lah hamba yg harus senantiasa taat dan tunduk dengan Aturan Sang Khalik atau pencipta yaitu Allah SWT. Dan tujuan penciptaan manusia itu hanya untuk beribadah kepada Allah ta’ala. Saat kesadaran penuh akan tujuan hidup kita didunia, pastinya akan selalu menuntun kita untuk berbuat atau beramalan yg baik baik saja karena sejatinya kita tau semua perbuatan kita bakal kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti.

Tapi cara berfikir dan beramal (bertindak) seperti ini sudah dinodai oleh aqidah sekularisme, yaitu aqidah yg memisahkan agama dari kehidupan. Yang tidak dipungkiri sudah menjangkit semua masyarakat termasuk para remaja. Dalam sekularisme urusan dunia diatur dengan aturan manusia sendiri yg bebas dan sesuai hawa nafsu, sedangakan urusan agama hanya dipakai untuk urusan spiritual saja seperti solat, puasa, zakat, haji dll, bukan untuk sistem kehidupan.

Dampaknya para remaja menjadi manusia yg liberal, yang bebas dalam berfikir dan bertindak tanpa memikirkan resiko yg bakal terjadi akibat dari perbuatannya. Yang mereka lakukan hanya utk tujuan hura hura dan kesenangan dan itu semua jauh dari kata produktif. Mirisnya hal ini pun turut didukung oleh sistem pendidikan sekuler yg ada dinegeri ini, dimana pelajaran agama kian diminimalisir disekolah sekolah terutama di sekolah negeri. Kalaupun ada pelajaran agama hanya sekedar formalitas belajar saja.

Tentu saja akan jauh berbeda, apabila sistem kehidupan masyarakat yg diatur aqidah islam dibawah naungan daulah khilafah. Aqidah Islam menuntut manusia untuk menyadari bahwa dirinya, kehidupan dan alam semesta hanyalah makhluk yg diciptakan oleh Allah SWT. Kesadaran sebagai makhluk akan membuat seseorang rela diatur oleh aturan sang khalik (pencipta-Nya). Ketika beramal seseorang akan memastikan bahwa semua amalnya berasal dari aturan Allah SWT. Kehidupan yang dibentuk dengan aqidah Islam yang kaffah akan melahirkan orang orang yang bertanggung jawab atas amalnya. Masyarakat pun akan memiliki kesadaran untuk tidak melakukan hal hal buruk melalui amal makruf nahi mungkar.

Di samping itu negara khilafah pun memberi dukungan untuk meriayah semua masyarakat prihal kondisi aqidah nya. Daulah khilafah akan memastikan kesadaran yang ada dimasyarakat berlandaskan aqidah Islam. Dalam sistem Pendidikan, daulah akan mengedukasi masyarakatnya, dalam kitab usus At- ta’lim fi daulah al khilafah, syaikh Atha’ bin khalil menjelaskan bahwa dalam menyusun kurikulum dan materi pelajaran terdapat 2 tujuan pokok pendidikan:
1. Membangun kepribadian Islam
Pola fikir ( aqliyah) Dan jiwa ( nafsiyah) dengan cara menanamkan tsaqafah islam melalui aqidah, pemikiran, dan prilaku Islami ke dalam akal dan jiwa anak didik. Disusun dan dilaksanakan kurikulum daulah khilafah untuk merealisasikannya.

2. Mempersiapkan anak anak Kaum Muslimin agar menjadi calon ulama besar dan ahli di segala aspek kehidupan. Baik ilmu keislaman seperti : ijhtihad, fikih, peradilan, dan lain lain. Maupun ilmu terapan seperti: kimia, tehnik, fisika, kedokteran dan lain-lain.

Melalui orang orang yang ilmunya mempuni akan membawa daulah khilafah dan umat islam ke posisi puncak di antara negara negara dan bangsa lain didunia. Bukan sekedar pengekor dan menjadi agen pemikiran dan ekonomi negara lain. Untuk mencapai semua ini metode pengajaran dilakukan secara talqiyah fikriyan yaitu mentransfer (memindahkan) fakta yang diserap oleh alat indra ke dalam otak, lalu fakta tersebut diinterprestasikan dengan informasi terkait lalu ditetapkan hukum atas fakta tersebut. Metode ini akan membuat anak anak memiliki kaidah berfikir yang benar yg menghasilkan amal yang produktif buah dari berfikir mendalam. Dan trend kejutan ulang tahun tidak akan menjadi tren di daulah khilafah karena hal ini jelas jelas merupakan perbuatan yang tidak baik dan membahayakan orang lain dan jauh dari kata produktif. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here