Kliksumatera.com, PAGARALAM- Sekira 45 Hektar Lahan Persawahan Warga Desa Tanjung Menang Rw 02 Kelurahan Perahu Depo Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam terancam gagal panen. Hal ini disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan tahun 2023 ini. Akibatnya para petani sawah dipastikan mengalami kesulitan pangan dan merugi puluhan juta rupiah.
Salah satu petani di Dusun Tanjung Menang Yudi mengatakan, sawahnya sudah tidak dialiri air selama 30 hari. Saat ini kondisi tanaman padinya cukup memprihatinkan, tanahnya retak dan daun tanaman menguning akibat kekeringan. “Kondisi tanah retak-retak, daun menguning terbakar terik matahari, batang layu. Apabila tidak ada pasokan air dipastikan tanaman mati dan gagal panen,” katanya saat diwawancarai Kliksumatera.com di sawahnya pada Kamis, (28/9/2023).
Yudi mengatakan saat ini ada sekitar 45 hektare sawah yang sudah ditanami di wilayah Dusun Tanjung Menang, Kelurahan Perahu Depo. Seluruh lahan itu terancam gagal panen karena tidak ada pasokan air, hal ini diduga pasukan air irigasi yang ada sudah tidak bagus lagi dan perlu perhatian dari pemerintah dan dinas terkait.
Menurutnya, meski ada beberapa petani yang memiliki mesin penyedot atau pompa air, lahan tanaman padi masih saja mengering. Sebab sumber air seperti irigasi yang ada di sekitar sudah perlu dilakukan perbaikan.
Ia berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan Beras juga melalui dinas terkait segera mengambil kebijakan dan memberikan bantuan kepada para petani terdampak kekeringan. Sebab, kerugian yang akan dialami petani jika gagal panen akan cukup besar. “Perhektare biaya tanam sampai pemupukan tahap pertama sebesar Rp 5 juta, sekarang belum sampai panen padi malah mau mati,” katanya.
Laporan : 09–Fai
Editing : Imam Gazali