KTT QUAD, Berebut Potensi ASIA PASIFIK, Dimana Peran Islam?

0
257

Oleh : Riyulianasari

Presiden AS Joe Biden pada Jumat mengadakan pertemuan empat arah pertama dengan para pemimpin Australia, India, dan Jepang. Pertemuan ini untuk meningkatkan upaya memperkuat aliansi karena kekhawatiran atas kebangkitan China.

Dalam kesibukan diplomasi, Jepang mengumumkan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu dengan Joe Biden secara langsung, sebuah tanda keunggulan pemimpin baru AS yang melekat pada sekutu, seperti mengutip laman Channel News Asia, Jumat (12/3/2021).

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga melakukan kunjungan bersama pada pekan depan ke Jepang dan Korea Selatan dalam perjalanan luar negeri pertama mereka, dengan Austin melanjutkan ke India.

Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan kemudian akan bertemu akhir pekan depan di Alaska dengan para pejabat tinggi China dalam apa yang dijanjikan oleh pemerintah Biden sebagai penyampaian kekhawatiran AS secara blak-blakan. Liputan6.com.

Pertama kali diselenggarakan KTT Quad (4 negara kunci) membahas isu indo Pasifik dengan inisiasi Amerika Serikat sebagai negara besar. Pertemuan ini fokus pembahasan pada posisi strategis terkait kawasan Asia pasifik dan membendung kebangkitan Cina.

Persaingan antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (Cina) masih terus berlangsung sampai saat ini. Amerika Serikat membawa ideologi Kapitalisme Demokrasi dengan aqidah sekulerisme yang menguasai dunia saat ini. Walaupun telah nampak kerusakan pada individu, kerusakan masyarakat dan kerusakan negara akibat dari penerapan ideologi kapitalisme Demokrasi di hampir seluruh dunia, tetapi dunia masih berharap bahwa sistem kapitalisme Demokrasi akan membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Cina sebagai kampiunnya ideologi sosialisme yang beraqidah komunisme berusaha ingin menggantikan posisi Amerika Serikat, sehingga Amerika Serikat membutuhkan negara pendukung seperti Australia, India dan Jepang.

Lalu di Manakah Indonesia?

Di dalam banyak persoalan dunia, biasanya Indonesia selalu dilibatkan. Dalam persoalan Myanmar misalnya, persoalan Laut Cina Selatan, persoalan Palestina. Tetapi tidak dalam persoalan ini. Negara Islam yang kaya seperti Indonesia hanya menjadi objek kepentingan negara Kapitalis Barat dan Timur.

Pada awal kemerdekaan Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno, Indonesia dianggap lebih berpihak kepada blok Timur yang di pimpin oleh Rusia pada waktu itu dan Cina adalah salah satu negara Sekutu Rusia.

Begitu kuatnya persaingan ideologi, akhirnya Indonesia masuk pada jeratan Ideologi kapitalisme Demokrasi sekuler dan diperebutkan Amerika Serikat dan Cina sampai saat ini.

Sementara, geliat kebangkitan ideologi islam telah berlangsung sejak runtuhnya sistem Pemerintahan Islam yang mengemban Ideologi islam pada tanggal 3 Maret 1924. Negara Kapitalis dan Komunis terus mengadu domba umat islam, mengacaukan pemikiran umat islam dengan tujuan agar umat islam tidak bersatu.

Umat Islam mempunyai sejarah peradaban yang gemilang, islam menjadi penguasa dunia karena menerapkan hukum hukum syariah islam secara kaffah dalam naingan Sistem Pemerintahan Islam yang bernama Khilafah. Kekuasaan Islam meliputi dua per tiga dunia, inilah yang tidak diinginkan Amerika Serikat, mereka berupaya menghalangi tegaknya kembali Islam di muka bumi dengan berbagai cara yaitu penyesatan aqidah, penyesatan pemikitan, fitnah, adu domba, diskriminasi, stigma negatif terus dilakukan agar umat Islam membenci agamanya. Tetapi Allah SWT pasti memenangkan Islam di atas agama yang lain seperti firman Allah SWT dalam Surat Asshaf :

.وَمَنۡ اَظۡلَمُ مِمَّنِ افۡتَـرٰى عَلَى اللّٰهِ الۡكَذِبَ وَهُوَ يُدۡعٰٓى اِلَى الۡاِسۡلَامِ‌ ؕ وَاللّٰهُ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ

7. Dan siapakah yang lebih zhalim dari-pada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada (agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.

يُرِيۡدُوۡنَ لِيُطْفِئُوا نُوۡرَ اللّٰهِ بِاَ فۡوَاهِهِمْ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوۡرِهٖ وَلَوۡ كَرِهَ الۡكٰفِرُوۡنَ

8. Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.

هُوَ الَّذِىۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَهٗ بِالۡهُدٰى وَدِيۡنِ الۡحَـقِّ لِيُظۡهِرَهٗ عَلَى الدِّيۡنِ كُلِّهٖ وَلَوۡ كَرِهَ الۡمُشۡرِكُوۡنَ

9. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.
Inshaa Allah, wallahualam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here