Libur Telah Tiba Harusnya Waspada

0
203

Oleh: Analisa (Muslimah Peduli Generasi)

Liburan nataru menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat, namun sayang liburan tahun ini tidak seindah tahun lalu, selain harus menetapkan protokol kesehatan, masyarakat diimbau untuk test swab antigen bila hendak bepergian.

Banyak sebagian dari masyarakat tidak menyadari betapa bahaya mengisi liburan di luar rumah. Pasalnya mengingat Covid-19 masih hadir di tengah-tengah kita, ia belum enggan beranjak pergi karena tidak ada yang bisa bijak mengatasinya.

Lain halnya di Sumsel menurut Detak-Palembang.com 26/12/2020. Untuk menarik minat wisatawan, HD menginstruksikan Pemkot Pagaralam untuk menyediakan layanan transportasi Bus Wisata Terbuka agar dapat menjaga kestabilan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumsel H. Herman Deru ketika berkunjung ke Agrowisata kebun jeruk di Kelurahan Agung Lamongan Kecamatan Dempo Utara dan tempat wisata Green Paradise di Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara, Sabtu (26/12) lalu.

Menurutnya, Pagaralam memiliki potensi pariwisata yang sangat baik dan bisa menunjang perputaran ekonomi. Terlebih, ekonomi Pagaralam sendiri masih terbilang baik meski di masa Pandemi Covid-19.

Namun, sangat disayangkan menarik para wisata di saat pandemi seperti ini malah menimbulkan masalah baru, berbahaya bahkan bisa menyumbang angka kasus Covid-19 di Sumsel ini. Terlebih sudah banyak yang telah terpapar Covid-19 di Sumsel.

Harusnya penguasa lebih bersikap hati-hati dalam upaya penarikan wisata ke daerah. Mengingat masyarakat masih sering abai akan protokol kesehatan. Waspada harus tetap dilakukan dimanapun berada mengingat pandemi tidak bisa selesai bila tetap abai bahkan lengah walau hanya sesaat saja, karena penurannya begitu cepat dan cuaca yang sedang tidak menentu menjadi titik bibit penyakit yang cepat menyerang imun tubuh masyarakat. Belum lagi pola makan dan kesehatan yang masih terbilang belum stabil, mengingat harga sembako dan bahan makanan sedang naik signifikan. Membeli makanan yang bergizi dan sehat belum dapat di realisasikan dan dirutinitaskan. Pendapatan di masa pandemi menurun drastis dan bahkan di ambang resesi.

Bukti sistem buatan manusia yang diterapkan, aturan Allah diabaikan, perintah dijauhkan, larangan malah dikerjakan. Sistem sekular kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan, sedikit demi sedikit telah memudarkan cara pandang manusia terhadap tuhan yang menciptakan. Demi meraup keuntungan rela mengorbankan apapun demi kepuasaan duniawi semata. Para penguasa dan pengusaha berjabat tangan demi meraup keuntungan salah satunya lahan pariwisata yang ada. Sungguh miris hidup di sistem kapitalis.

Islam merupakan agama yang di dalamnya terdapat seperangkat aturan. Semua aspek kehidupan diatur oleh Islam tidak terkecuali kesehatan. Islam menjamin dan menjaga kesehatan sesuai Al Quran dan As Sunnah yang telah di tetapkan, terlebih di masa pandemi saat ini. Solusi yang cepat dan sigap dapat teratasi tanpa menunggu lama membuat masyarakat tidak percaya bahkan bosan lalu mengabaikan kesehatannya.

Dalam sistem Islam, seorang khalifah bertanggung jawab penuh akan kesehatan rakyatnya. Seperti contoh tauladan yang diberikan oleh sahabat Rosul Umar Bin Khatabb ketika menghadapi wabah yang menerpa suatu daerah, dengan cara:
Pertama, yaitu memisahkan orang yang sakit dengan orang yang sehat.
Kedua, melakukan isolasi atau karantina yang sekarang lebih dikenal dengan lockdown disuatu daerah yang terkena wabah.
Ketiga, memasok makanan yang sehat dan bergizi untuk rakyat yang terkena dampak wabah.
Keempat, menjamin semua keperluan rakyat baik kesehatan, pendidikan, dan keperluan rakyat apabila para suami dan ayah tidak bekerja akibat terkena wabah.
Kelima, rakyat dihimbau agar tetap tawakal dan bersabar dalam menghadapi cobaan wabah dengan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Begitu kiranya apabila islam diterapkan dalam sendi-sendi kehidupan. Masalah wabah pun dapat ditangani dengan baik dan benar tanpa bertele-tele bahkan mancla mencle. Jadi, kita tidak dirundung kesedihan dan kewaspadaan yang amat mendalam, karena Khalifah senantiasa ada digarda terdepan, menjaga, merawat, menjamin semua keperluan rakyat. Sehingga kedekatan Khalifah dan rakyat amat dekat dengan umat, mempercayakan sepenuhnya kepada Khalifah dalam pengurusan dalam sendi kehidupan.

Kehidupan dalam bingkai negara islam telah diterapkan selama kurun waktu yang cukup lama, yaitu 13 abad yang lalu menjadi saksi bahwa islam mampu memimpin dunia. Sungguh, aturan yang terdapat didalamnya merupakan aturan yang berasal dari sang pencipta alam semesta, dengannya kita hidup dalam kucuran rahmat dan kasih sayang dari sang pencipta alam. ***

Wallahu a’lam bishowab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here