
Oleh: Marsal (Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim)
Setiap kali terjadi Ijab Qabul (serah terima) Aqad Nikah atau pernikahan, untuk menyambungkan dua keluarga besar menjadi satu keluarga besar pada umumnya disertai dengan suatu pesta. Pada waktu itu semua keluarga besar, karib kerabat, handai tolan, dan teman sejawat diundang dalam perayaan tersebut.
Dalam resepsi menyambut terbentuknya keluarga baru. Kebanyakan orang tua terlupa memberikan bimbingan atau nasihat bagi putra putri mereka yang segera akan memasuki jenjang pernikahan, pada umumnya mereka hanya sibuk mencari jodoh yang terbaik dan tepat bagi putra- putri mereka.
Untuk itu saya punya 5 trik atau langkah untuk menuju keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah (Samawa). Yang perlu diusahakan oleh keluarga baru itu ada lima SMS Yaitu :
1. Saling Menerima Sesama (SMS)
Pertama sekali yang harus dimulai kedua kedua mempelai yang baru harus saling menerima sesama, menerima isteri dan keluarganya dan menerima suami dan keluarganya. Sebagai suami isteri perlu adanya sikap saling menerima sesama. Penerimaan atas pihak lain merupakan langkah menuju terciptanya ketenteraman dalam keluarga, karena masing-masing orang mempunyai kepribadian dan sifat yang tidak sama. Perbedaan tidak perlu memutuskan atau meretakkan hubungan karena perbedaan itu dapat diterima oleh kedua mempelai atau kedua keluarga yang telah diikatkan oleh kedua mempelai. Jika tidak ada saling menerima sesama, maka keadaan keluarga akan menjadi tidak baik, lambat laun akan terjadi retaknya hubungan, penerimaan itu harus secara menyeluruh (komprehensif) terhadap keluarga masing-masing kedua bela pihak. Boleh jadi satu keluarga dari keluarga yang memadai dan hidup di lingkungan perkotaan, sedang pihak yang satunya dari keluarga yang hidup di desa dengan segala adat kebiasaan dan kehidupan sera sederhana.
2. Saling Mengerti Sesama (SMS)
Mengerti watak, pekerjaan, bahasa, adat istiadat isteri, mertua, saudara-saudaranya, teman-temannya, dan keluarga besar suami serta isteri. Dengan adanya saling mengerti (pengertian) sesama berarti bahwa kelebihan dan kekurangan masing-masing sama-sama di ketahui dan tidak ada disembunyikan. Maka tidak ada yang curiga mencurigai sesama disebabkan keduanya telah terbuka.
Masa perkenalan, pertunangan, dan hubungan baik sebelum pernikahan tidak dapat mengungkap semuanya itu. Apalagi bila seseorang telah jatuh cinta, tidak ada yang tidak dapat diterima, karena cinta itu memang membutakan mata hati terhadap kenyataan.
3. Saling Menghargai Sesama (SMS), isteri dan suami secara komfrehensif (menyeluruh) saling menghargai sesama sangatlah penting. Baik itu terhadap anak, , remaja, dewasa maupun orang tua. Demikian pula halnya terhadap suami isteri, bila satu pihak merasa kurang dihargai oleh pihak lainnya ia akan merasa kecewa, bahkan mungkin akan marah atau ribut dalam rumah tangga tersebut karena tidak dihargai. Tidak jarang isteri minta cerai karena suami tidak menghargai isteri dan keluarganya, begitu pun sebaliknya. Rasa ingin dihargai mencakup pula penghargaan terhadap keluarga dan kerabatnya, bahkan orang akan tersinggung apabila keluarganya, sukunya dan bangsanya dihina. Tidak jarang terjadi perselisihan keluarganya disinggung. Suasana keluarga yang dahulu aman tenteram tidak ada masalah, tiba-tiba meledak menjadi ajang perdebatan antara suami dan isteri apabila ada kedua bela pihak menghina atau melecehkan keluarga besar mereka.
Penghargaan suami isteri saja belum cukup termasuk juga penghargaan orang tua terhadap anak-anaknya. Pada umumnya kita tahu dan semua orang menyangka bahwa anak harus menghormati ibu bapaknya dan jarang orang menyangka bahwa orang tua perlu pula menghargai anak-anaknya, demikian pula anak-anak sesama mereka.
Penghargaan orang tua terhadap anak anaknya dapat ditunjukkan dalam sikap memperhatikan kata, sikap, keinginan, dan kebutuhannya. Si anak merasa senang dengan tanggapan orang tua terhadap keinginan, sikap, dan prilakunya. Walaupun keinginan dan permintaannya tidak dikabulkan. Yang penting baginya adalah walaupun tanggapan tersebut menunjukķan kesalahan atau kekurangannya. Dengan demikian juga anak belajar dari orang tua.
4. Saling Mempercayai Sesama (SMS)
Saling mempercayai suami isteri sangatlah penting, karena kehilangan kepercayaan akan menyebabkan masalah besar dalam keluarga, dan tidak jarang nembawa kepada saling curiga sesama. Kecurigaan memudahkan terjadinya perselisihan dan keretakan hubungan suami isteri.
Di antara yang perlu dipercayai oleh suami atau isteri adalah ucapan, perilaku, dan kemampuannya. Apabila ucapannya tidak dapat dipercayai, maka percakapan di antara mereka tidak akan menarik, sebab masing-masing tidak percaya terhadap apa yang diucapkan oleh pihak suami atau isteri. Jika yang tidak dipercayai itu perilakunya, maka suasana curiga-mencurigai akan mewarnai kehidupan keluarga tersebut. Bila kemampuannya tidak dipercayai, maka pihak yang tidak dipercaya akan terpaksa bekerja keras untuk mengecek hasil kemampuannya.
Dilatihlah sejak dari awal saling mempercayai dan jangan saling membohongi. Apabila ada salah satu yang bohong dan tidak dapat dipercaya maka yang satunya akan berbuat curang juga dan berkata tunggu pembalasannya ini yang tidak diinginkan oleh kita yang mau membentuk keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Untuk itu percayaila suamimu/isterimu dan jangan percaya pada tetanggamu.
5. Saling Menyayangi Sesama (SMS)
Suami isteri, kasih sayang merupakan kebutuhan jiwa yang terpokok di dalam kehidupan manusia. Maka kasih sayang di antara suami isteri perlu dibina, di kembangkan melalui berbagai usaha, dan perlu dihindari hal-hal yang mengecewakan suami isteri. Contohnya perkataan yang merendahkan atau melecehkan diri, orang tua, sanak saudara, dan teman-teman suami isteri. Jangan sakiti fisiknya dan jangan lukai perasaannya. Tunjukķanlah perhatian terhadap ucapannya, kesehatannya, hobbynya, ibu-bapak, dan sàudara saudaranya.
Sayangilah suami, isterimu, ibu, bapak, mertuamu, dan saudara saudaranya sampai akhir hayat nanti. Inshaa Allah keluargamu akan menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah. ***


