Meregang Nyawa di Tanah Nan Kaya

0
119

Oleh : Ummu Anggun

Miris rasanya dengan apa yang terjadi di negeri nan kaya dan melimpah akan sumber daya alamnya ini. Sebanyak enam orang warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Dari enam orang tersebut, satu orang di antaranya adalah anak-anak. Para korban meninggal usai mengalami lemas, diare, panas dalam, dan sakit kepala. “Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak,” kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/7/2023).

Sama-sama kita ketahui bahwasannya Papua adalah sebuah daerah dengan kekayaan tambang yang luar biasa melimpah. Tapi ironisnya kenapa terjadi fenomena rakyat kelaparan sehingga menyebabkan enam orang harus meregang nyawa? kemana penguasa setempat yang sudah seharusnya meriayah umatnya? Kemana dan untuk siapa kekayaan nan melimpah itu jika rakyat tidak bisa menikmati?

Betapa banyaknya kasus kasus yang terjadi di negeri ini sangat menunjukkan gagalnya negara dalam meriayah umatnya, dan tentu kejadian ini membuka lebar mata kita semua bahwa sejatinya rakyat indonesia belum sepenuhnya merdeka, 78 tahun kemerdekaan RI faktanya rakyat masih dilanda kemiskinan yang parah, pengangguran yang terus meningkat di setiap tahunnya, kasus kejahatan yang semakin merajalela di setiap hari. Mahalnya biaya kesehatan, carut-marutnya dunia pendidikan dan masih banyak lagi persoalan lainnya yang tidak pernah bisa diselesaikan, lalu kenapa semua ini bisa terjadi?

Tak lain dan tidak bukan tentu berkuasanya kapitalisme saat inilah yang menjadi akar permasalahan semua ini, dalam sistem sekuler kapitalis para oligarkilah pemegang kekuasaan sehingga materi menjadi tolok ukur dari setiap perbuatan tanpa perduli halal ataupun haram, maka tidak mengherankan jika begitu mudahnya kita dapati kesengsaraan yang begitu nyata yang sedang membelit setiap sisi kehidupan masyarakat.

Berbeda tentunya dalam sistem Islam, negara akan sepenuhnya meriayah umatnya, kekayaan sumber daya alam akan di kelola oleh negara demi kesejahteraan umatnya karena dalam Islam haram hukumnya sumberdaya alam dikuasai oleh individu ataupun diswastanisasi kemudian untuk diperjualbelikan. Dikutip dari Sabda Rasulullah SAW : “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Dan sungguh sebuah kemustahilan rakyat akan bisa menikmati indahnya kehidupan dan melimpahnya kekayaan alam secara cuma-cuma dalam sistem sekuler kapitalis sekarang ini karena tidak ada yang gratis di era kapitalis, dan hanya akan terwujud masyarakat yang sejahtera gemah ripah loh jinawi dalam bingkai daulah Islam ketika Islam kembali memimpin dunia.

Wallahu A’lam Bisshowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here