Mitosnya Ditarik Nyi Roro Kidul, Ini Penjelasan Ilmiahnya

0
428
foto net

Kliksumatera.com, PALEMBANG – Kerap kali berita tentang wisatawan yang hilang terseret ombak di pantai dikaitkan dengan hal mistis.

Istana dan Pusat Kerajaan Iblis Berada di Tengah Lautan

Misalnya saja mitos yang berkembang di kawasan Pantai Selatan Jawa, konon bila ada seseorang yang terseret ombak, ia sedang ditarik Nyi Roro Kidul.

Lebih lagi, bila orang yang terseret ombak tewas dan jazadnya tidak ditemukan. Mitos menyebut ia jadi tumbal sang penguasa laut selatan.

Kasus wisatawan terseret ombak baru-baru ini juga terjadi kembali. Korbannya adalah mantan pemain Persis Solo Ferry Anto Eko Saputro dan putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri (maaf, red).

Dikutip dari Kompas.com, Ferry bersama putrinya yang masih berusia tujuh tahun dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019) pagi lalu.

Freya Fajrina Dwi Saputri meninggal dunia, jasadnya ditemukan Sabtu (22/6/2019). Sementara sang ayah masih hilang belum diketahui nasibnya.

Terlepas dari mitos Pantai Selatan Jawa, fenomena wisatawan yang terseret ombak pantai seperti itu dapat dijelaskan secara ilmiah.

Wisatawan yang tengah berenang di pantai lalu tiba-tiba terseret ombak hingga ke tengah laut, dapat disebabkan oleh rip current, alias arus pecah atau arus balik.

Rip current ini adalah arus yang sangat mematikan bila seseorang telah masuk ke dalamnya.

Bahkan dikutip dari usla.org, dilaporkan 100 orang tewas tiap tahunnyadi Amerika Serikat, akibat terseret ‘ombak pembunuh’ ini.

Menurut NOAA dikuti dari Jurnal Oseanografi 2015, rip current adalah arus yang bergerak dari pantai menuju ke laut yang dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi mulai dari yang kecil, pelan dan tidak berbahaya, sampai arus yang dapat menyeret orang ke tengah laut dan dibangun oleh hubungan antara gelombang yang datang menuju pantai dan kondisi morfologi pantai.

Sementara Daryono pakar BMKG, dikutip dari Jurnal Oseanografi 2015, menyebut bahwa rip current adalah pergerakan massa air yang kembali ke laut. Arus tersebut yang kemudian menyeret wisatawan ke laut lepas.

Sederhananya, rip current dapat dipahami sebagai arus pantulan dari gelombang laut yang menghempas pantai.

Arus yang menuju pantai itu bertemu di satu titik kemudian kembali ke laut melalui jalur yang sempit. Jalur aliran air sempit yang luasnya sekitar 9 meter.

Selain itu, kecepatan arus balik rip current bisa mencapai 8 km/jam dengan panjang bisa mencapai 700 meter. Sangat kuat untuk menyeret wisatawan dari pantai ke laut lepas.

Rip current memang tidak bisa diprediksi terjadinya, namun kita dapat mengetahui ciri-ciri arus balik air laut ini agar tidak terjebak di dalamnya.

Rip current memiliki permukaan air yang cenderung tenang dibanding gelombang yang menuju pantai, ini juga yang membuat wisatawan kemudian terpikat untuk berenang di dalamnya.

Perhatikanlah gelombang yang menuju pantai, bila ada celah di antaranya, kemungkinan daerah sekitar itu sedang terjadi rip current.

Air dalam rip current juga cenderung lebih keruh karena membawa material pantai.

Cara menyelamatkan diri dari rip current

Hal yang penting diketahui adalah bila seseorang terseret rip current, bagaimana cara untuk menyelamatkan diri.

Kecepatan arus rip current yang menuju laut sangatlah tinggi sehingga bila seseorang mencoba berenang ke arah berlawanan, hal tersebut akan menguras tenaga.

Kepanikan dan kelelahan itu juga yang menjadi faktor seseorang bisa tenggelam terseret rip current.

Menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), ketika terseret rip current jangan berenang menuju pantai dengan melawan arus.

Tetaplah tenang dan mengapung hingga ujung rip current di mana ditandai dengan arusnya yang telah melemah.

Setelah itu, berenanglah secara paralel ke arah kiri atau kanan dengan menumpang gelombang yang menuju pantai.

Lambaikan tangan ke arah pantai agar orang-orang di bibir pantai mengetahui ada seseorang yang butuh bantuan.

Sumber : Ril/Net

Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here