Patani Sumsel: H. Sarjan Tahir Tokoh Sumsel yang Bisa Diandalkan

0
313

Saya Dirrktur utama Pandu Tani Indinesia (Patani) Pusat. Bukan direktur patani sumsel.
Bung Aman Kanwil Patani Propinsi Sumsel, bukan ketua kampung patani.

 

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Kampanye kepedulian terhadap dunia pertanian digelorakan Direktur Patani Sumsel dengan mengusung tagline H. Sarjan Tahir Peduli selaku Direktur Utama Pandu Tani Indonesia (Patani) Pusat  ini berkolaborasi dengan lembaga dan kelompok Patani Sumsel, menggagas pembentukan Kampung Patani di seluruh desa di Sumsel.

Sebagai langkah awal, H. Sarjan Tahir sebagai salah satu tokoh Sumsel yang bisa diandalkan tersebut merencanakan program Kampung Patani di Desa Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Palembang. Giat rancang tersebut dilakukan pada Minggu, 01 Agustus 2021 di Kopitiam Banggi Lantai 2 di samping warung steak sebelum Pasar Gubah Bukit Kecil Ilir Barat 1. Hadir pada pertemuan tersebut, para ketua kelompok tani dari berbagai 17 daerah kabupaten/kota di Sumsel.

Daerah Kampung Patani nantinya sebagai Pentagon atau Pusat Pengendali Nasional (PPN) Kampung Patani, yang berfungsi untuk menghimpun data dan informasi sebagai bahan evaluasi atas kinerja Kampung Patani di seluruh Sumsel.

Ada lima Kampung Patani di daerah yang nantinya bersamaan ikut diresmikan, yakni di Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Palembang Sumatera Selatan. Sementara kabupaten dan daerah lainnya akan menyusul.

Direktur Utama (Dirut) Patani, Sarjan Tahir mengatakan, lembaganya hadir dengan paradigma baru ingin menggerakkan ekonomi desa dan mewarnai kebijakan yang prorakyat khususnya di sektor pertanian. Patani ingin hadir sebagai solusi kebijakan pertanian nasional, maka perlu kolaborasi dengan tokoh nasional yang bisa diandalkan yakni AHY.


“Bung AHY flexible untuk posisi pemimpin bangsa ke depan, untuk semua elemen/golongan, sehingga tujuan yang diharapkan bisa lebih mudah terwujud. Seluruh elemen pengurus Patani juga punya potensi untuk hadir memanfaatkan momentum baik ini, bersama-sama menata bangsa ke depan,” kata Sarjan dalam keterangannya, Minggu (1/8/2021).

Sarjan menjelaskan, Kampung Patani yang akan diresmikan adalah konsep membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan/sustainable) dan memberi nilai tambah, yang mampu menyejahterahkan petani, perkebunan dan nelayan di kawasan tersebut.

Adapun model atau bentuk Kampung Patani, nantinya disesuaikan dengan kondisi agroekosistem dan kearifan lokal kawasan setempat serta memerhatikan karakteristik, kondisi sosial budaya, dan ekonomi. Antara lain: Kampung Patani berbasis Kehutanan Sosial, Kampung Patani berbasis Perkebunan, Kampung Patani berbasis Tanaman Pangan, Kampung Patani berbasis Tanaman Hortikultura, Kampung Patani berbasis Peternakan, Kampung Patani berbasis Perikanan/Kelautan, dan Kampung Patani berbasis Koperasi dan UMKM.

Banyak manfaat yang diperoleh pelaku usaha dalam kawasan Kampung Patani, di antaranya bisa meningkatkan produktivitas, dan tersedianya saprodi, pemasaran serta pembiayaan usaha yang difasilitasi oleh Patani melalui Koperasi Indokopat. Petani, nelayan, koperasi dan UMKM dalam kawasan Kampung Patani juga diberi pelatihan sesuai kebutuhan serta terciptanya kawasan usaha agribisnis yang berkelanjutan (ramah lingkungan).
Pada aspek ekonomi, Kampung Patani ini nantinya menjadi sumber kesejahteraan dan mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Juga sebagai sumber pangan masyarakat sekaligus sumber pendapatan negara. Adapun aspek sosialnya, tumbuhnya masyarakat yang mandiri dan berkarakter, berkembangnya budaya hidup yang peduli lingkungan (green economy). Sementara di aspek politik, penggalangan komunitas petani, nelayan, UMKM lebih mudah terjangkau oleh giat Kampung Patani.

“Suatu kawasan pedesaan, pesisir, bahkan perkotaan dapat diusulkan menjadi Kampung Patani, dan tentunya ada sejumlah kriteria, salah satunya jika suatu kawasan itu memiliki kelompok petani/peternak/nelayan dan/atau koperasi, dan UMKM yang melakukan usaha budidaya/usaha tani tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, perikanan dan kelautan, perhutanan sosial serta usaha pengolahan dan pemasarannya,” tutur Sarjan.

Sementara itu, Sarjan Tahir mengungkapkan, Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini berdampak pada semua sektor kehidupan, terutama kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat. Namun hebatnya, justru sektor pertanian tetap mampu bertahan bahkan memberi konstribusi positif bagi PDB.

Apalagi jika sektor ini dipacu dan disupport tentu akan lebih besar lagi konstribusinya, bahkan bisa menjadi ujung tombak menopang ketahanan nasional akibat dampak pandemi. “Kita berharap dengan program-program kami bisa lebih fokus lagi dengan memberi dukungan penuh ke petani, nelayan dan pelaku UMKM. Lebih konfidens lagi jika para petani, nelayan, dan pelaku UMKM diberikan pendampingan secara melekat, diberi pelatihan berikut insentif untuk mengembangkan usahanya, termasuk dicarikan pasar untuk mereka menjual produknya. Make Farmers Happier. Kata happy ini saja luar biasa, apalagi yang dibahagiakan ini petani,” papar Sarjan Tahir.

Menurutnya, Kampung Patani ide brilian untuk mengeksplore dan mengetahui langsung apa-apa yang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah. Apalagi, di masa pandemi sekarang ini mereka makin tertekan dan masuk jurang kemiskinan baru. Kelompok masyarakat ini, seperti petani, nelayan, dan pelaku UMKM tentunya butuh perhatian, dan ini menjadi tugas kita bersama untuk membantu mereka yang membutuhkan.

“Saya sangat apresiasi semangat orang-orang yang peduli dengan pertanian, perikanan, dan pelaku UMKM. Konsep Kampung Patani ini akan menjadi luar biasa dan riil jika dilakukan bersama-sama. Membangun semangat, berkolaborasi, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” katanya

Program-program yang disediakan oleh Patani Sumsel guna untuk mempermudah para petani dalam memproduksi dan mendistribusikan pertanian yang mereka kelola tepat sasaran sehingga para petani tidak kesulitan dalam menjalankan bisnis mereka dan petani bisa sejahtera.

Program-program tersebut ada di sibejajo akan di bantu oleh setiap kelompok tani dalam menyosialisasikan dan memberikan pelatihan kepada petani secara agrobisnis melalui market pleace online kepada petani manfaat bagi petani. ”Petani dapat menjual langsung barang dagangan mereka ke pembeli, intinya kami dari Patani memfasilitasi para petani untuk memasarkan hasil pertanian mereka,” tandas Sarjan Tahir.

Sedangkan, Kanwil Patani Provinsi Sumsel H Ahmad Aman Astra Ramli MSi MH siap berkontribusi nyata dalam pembangunan pertanian dan ekonomi berkelanjutan (green economy), serta untuk mewujudkan misi menciptakan agripreneur muda dan mensejahterahkan petani, nelayan, serta pelaku UMKM di sektor pertanian/agribisnis secara berkelanjutan, maka diperlukan suatu konsep dan strategi untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, Patani hadir dengan suatu konsep yang disebut “Kampung Patani”

Aman Astra Ramli juga mengatakan, Kampung Patani adalah konsep model membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan), secara terpadu, ramah lingkungan (berkelanjutan) dan memberi nilai tambah, yang mampu mensejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut.

“Kampung Patani dibentuk berdasarkan kesesuaian dengan kondisi agroekosistem dan kearifan lokal dalam kawasan setempat serta memperhatikan kondisi sosial budaya, dan ekonomi. Kampung Patani terbentuk atas ide dan gagasan dari H Sarjan Tahir, dimana menurut dari pandangan beliau yang melihat kondisi negara yang sedang mengalami Pandemi Covid maka timbullah ide ini untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat melalui generasi muda yang mampu dan siap membangun serta membangkitkan kembali Indonesia melalui program dari Kampung Patani ini,” jelas Aman.

“Kampung Patani telah terbentuk di setiap provinsi yang ada di Indonesia, dan H Sarjan Tahir sebagai Direktur Utamanya menunjuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Tokoh dari Kampung Patani,” sambungnya.

H Ahmad Aman Astra Ramli MSi MH yang juga tokoh pemuda Sumsel mendapat kesempatan Vicon (Virtual Confrence) berbicara dengan AHY. Dalam diskusinya, AHY secara langsung juga memberikan apresiasinya kepada Aman Ramli, atas semangat dan kesiapannya dalam membentuk kepengurusan Kampung Patani yang ada di Sumsel, dan AHY juga berjanji akan segera berkunjung ke Sumsel dan bertatap muka langsung dengan kepengurusan Kampung Patani yang ada di Sumsel, terutama di Palembang.

“Selaku Kanwil Patani Provinsi Sumsel siap untuk bergerak bersama-sama dan siap menggandeng pemuda untuk membangun dan mengembangkan Kampung Patani Provinsi Sumsel sehingga Sumsel dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dapat meningkatkan Ketahanan Pangan dan perekonomian masyarakat sehingga masyarakat petani benar-benar maju dan sejahtera sesuai dengan Semboyan Kampung Patani yaitu ”Make Farmers Happier” dan semua itu Inshaa Allah dapat terwujud bersama AHY PEDULI,” paparnya.

H Ahmad Aman Astra Ramli MSi MH juga sudah siap memfasilitasi tempat yang berada di Pasar Jakabaring. Tepatnya dekat Masjid Cengho, lahan tersebut untuk menampung penjualan para petani dari berbagai daerah sehingga petani Sumsel tidak risau lagi dagangannya tidak akan diterima melalui tengkulak. ”Dan untuk para petani juga tidak susah lagi untuk menerima uang secara tunai karena transaksi sudah dibuatkan aplikasi online yang merupakan program kita seperti bejajo semuanya lengkap ada semua di dalam aplikasi online itu. Untuk para pedagang petani yang secara langsung memasarkan dagangannya,” pungkas Aman.

Laporan : Yudi
Posting  : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here