Pemkab Banyuasin Jamin Biaya Pengobatan Pasien Covid dan Tenaga Medis Dapat Insentif Tambahan

0
257

Kliksumatera.com, BANYUASIN — Bupati Banyuasin H. Askolani SH MH Senin (04/05/2020) sore mendatangi RSUD Kabupaten Banyuasin di Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kedatangan orang nomor satu di Banyuasin ini, untuk memberi support kepada para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam merawat para pasien Covid-19 dan sekaligus memberikan dukungan moral untuk tiga pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di RSUD Banyuasin tersebut.

Seperti diketahui, tiga Pasien Covid yang dirawat tersebut berasal dari Mariana Kecamatan Banyuasin I, dua di antaranya anak berusia 8 tahun dan 11 tahun.

Didampingi, Sekda HM Senen Har, Kadinkes dr. Rini Pratiwi, Kepala BPBD Kesbangpol Alpian dan Kadis Kominfo Aminuddin, Bupati H. Askolani ingin bertemu langsung dengan ketiga pasien, tapi Direktur RSUD Banyuasin dr. Arie F melarang keras karena sangat beresiko.

Karena dilarang, akhirnya Bupati Askolani minta bisa berkomunikasi melalui Video call. Pada saat berbincang inilah, orang nomor satu di Banyuasin ini nampak begitu haru sehingga suaranya pun terdengar serak. Bupati juga sempat berbincang dengan para dokter dan perawat yang bertugas menangani pasien Covid-19 agar ikhlas menjalani tugas kemanusiaan ini.

“Jangan takut, ini tugas mulia,“ kata Bupati Askolani memberikan support kepada para dokter dan perawat yang nampak lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Kepada awak media, Bupati Askolani menjelaskan bahwa kehadirannya ke RSUD Banyuasin sebagai bentuk support kepada tenaga medis dan tiga pasien yang tengah menjalani perawatan.

“Semua biaya perawatan pasien Covid di tanggung Pemkab Banyuasin, termasuk biaya makan minum orang tua pasien yang kita inapkan di Mess Pemkab Banyuasin, semuanya ditanggung Pemkab Banyuasin. Termasuk, masyarakat yang menjalani karantina juga disupport dengan bahan makanan dari Pemkab Banyuasin,“ tegasnya.

Bupati H Askolani juga menegaskan bahwa Pemkab Banyuasin memberikan insentif tambahan bagi para medis yang bertugas merawat pasien Covid-19. Insentif ini sudah disiapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan. ”Artinya mereka yang betugas dengan resiko yang berat ini, kita bantu dengan penambahan insentif, dan dukungan moral lainnya,“ katanya.

Tidak hanya itu, para medis yang menangani pasien Covid di sediakan ruang khusus di Mess Pemkab Banyuasin sebagai tempat istirahat. Karena mereka tidak diperbolehkan pulang ke rumah terlebih dahulu sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus Covid-19.

”Karena kita belum punya hotel, maka petugas medis ini kita siapkan tempat di mess Pemkab Banyuasin dan semua kebutuhan mereka ditanggung Pemkab Banyuasin,“ tegasnya.

Dijelaskan Askolani, per 4 Mei ini warga Banyuasin yang positif Covid-19 terus bertambah menjadi 11 orang, mereka dirawat di RSU Rivai Abdullah, RS Hermina Jakabaring, RSMH dan tiga pasien di RSUD Banyuasin. Ke 11 warga positif Covid ini tersebar di Kecamatan Banyuasin I Prajen dan Mariana sebanyak 5 orang, Talang Kelapa di wilayah Kenten, Sukajadi dan Air Batu sebanyak 3 orang, Kecamatan Air Saleh di Desa Salek Agung 1 orang meninggal dan kasus terbaru di Kecamatan Rambutan.

”Dari 11 Kasus positif Covid ini, hanya tiga kasus yang di Mariana yang trasmisi lokal Banyuasin yakni tiga pasien yang dirawat di RSUD Banyuasin. Sedangkan 8 kasus merupakan transmisi impor, termasuk kasus baru di Kecamatan Rambutan,“ jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati H. Askolani kembali mengimbau masyarakat Banyuasin untuk selalu mengikuti imbauan pemerintah, pakai masker, selalu cuci tangan dan menghindari keramaian. ”Yang dirantau minta tolong jangan mudik dulu ke Banyuasin, dan yang di Banyuasin jangan dulu mau pergi ke luar Banyuasin. Jangan sampai kasus Covid ini terus meluas,” harapnya.

Askolani menambahkan bahwa hampir semua desa sudah membentuk posko pemantau di pintu masuk desa masing-masing guna mencegah penyebaran virus Covid-19 tersebut. ”Setiap yang masuk desa harus dikontrol, jika suhu badan tinggi, atau tidak jelas maksud dan tujuannya, ya mendingan suruh putar balik saja, ini sebagai bentuk antisipasi,” tandasnya.

Laporan : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here