Kliksumatera.com, PALEMBANG- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mempersiapkan tempat isolasi tambahan bagi pasien positif COVID-19. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Sumsel yang diprediksi melonjak usai libur lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, mengatakan, lonjakan kasus akan diketahui dua pekan setelah lebaran. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah upaya seperti ketersediaan ruang isolasi. “Diprediksi melonjak terutama bagi kategori yang tidak bergejala, namun sudah dilakukan serangkaian upaya termasuk penyekaran di Palembang maupun di Sumsel,” katanya, Minggu (23 /5).
Lesty berharap kabupaten dan kota di Sumsel untuk menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 baik isolasi mandiri maupun pemerintah dan rumah sakit di daerah dapat dijadikan tempat isolasi. “Inilah yang menyebabkan BOR (tingkat keterisian kamar) kita meningkat. Oleh sebab itu dengan adanya penambahan wisma atlet, tentunya rumah sakit diharapkan keterisiannya tidak tinggi,” katanya.
Lesty bilang, sebelum dirawat di rumah sakit pasien ditempatkan di ruang isolasi. Pasien yang mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hanya pasien yang bergejala sedang dan berat. Jika yang ringan dan tidak bergejala cukup isolasi. Kemudian tambahnya, selain itu yang lebih penting tentunya mobilisasi masyarakat yang harus dibatasi dan kesadaran masyarakat untuk patuh projes secara utuh. Tidak hanya pakai masker tapi jaga jarak aman sangat penting, di area umum kurangi bicara apalagi tanpa masker. ”Juga, 3 T kita perkuat, tes dengan rapid antigen untuk tracing, jika positif langsung di PCR, laoratorium selain BBLK sudah banyak, BTKLP juga siap sedia. Ayo dengan semangat kita tanggulangi bersama, pasti bisa, Pandemi Covid ini tanggung jawab kita bersama. Kebutuhan rapid antigen harus segera disiapkan kab/kota, tidak bisa hanya mengandalkan provinsi. Bantuan untuk yang isoman juga harus disiapkan. Wisma atlet sudah siap, kalau diperlukan, langsung kita gunakan tower-tower yang lain. Pak Gubernur sudah perintahkan untuk siap beberapa tower,” jelas Kadinkes Provinsi Sumsel.
Kemudian peran TNI-Polri dalam penegakkan disiplin prokes dan pengawasan isoman, tracing dan juga pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dengan baik, agar disiasati dgn berbagai strategi sesuai kondisi daerah masing-masing, agar kadinkes menangkap ini dengan cerdas dan cekatan.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, saat ini tingkat keterisian kamar perawatan pasien Covid-19 di Sumsel berada di angka 48 persen. Saat ini terdapat 53 rumah sakit di Sumsel yang memberikan pelayanan untuk perawatan pasien COVID-19. “Hingga kini baru 804 bed yang diisi oleh pasien Covid-19 dari yang total disediakan sebanyak 1.686 bed. Sumsel sudah jadi provinsi yang BOR-nya tidak mengkhawatirkan lagi. Harapan kami bisa di angka 30 persen. Caranya tambah kapasitas tempat tidur rumah sakit,” kata Deru.
Terpisah Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM melalui Kabid Humas Kombes Pol Supriadi MM Minggu 23 /05/2021 kembali mengingatkan kepada Masyarakat Sumatera Selatan agar senantiasa meningkatkan kesadaran menerapkan Prokes mulai rajin mencuci tangan dengan Sabun, menjaga Jarak, rajin memakai masker, tidak berkerumun, kurangi mobilitas selain itu mohon kesadaran masyarakat yang sudah terpapar yakni untuk melaksanakan pemeriksaan Dini (testing), Pelacakan (tracing), dan Perawatan (Treatment). Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain ,lalu pelacakan dilakukan pada kontak kontak terdekat pasien Covid 19. Setelah itu diidentifikasi oleh petugas yang bersangkutan positif atau tidak untuk diisolasi atau Perawatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Selain itu peran toma, toga, sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat, selain tentu saja peran para pimpinan baik institusi maupun organisasi-organisasi. Ayo kita gandeng bersama. Keroyok Covid-19 agar hilang dari muka Bumi,” tukas KBP Supriadi MM.
Laporan : Yudi
Posting : Imam Ghazali