Pengunjung Padati Titik Nol KM PLBN Sota Merauke, Penjagaan Prajurit Kostrad Oke

0
276
Pengunjung Tugu Titik Nol KM di zona inti PLBN Terpadu Sota, Merauke Papua, nyaman bersama personil pengamanan Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kout di titik paling timur Indonesia itu, saat liburan tahun baru. | Puspen TNI

Kliksumatera.com, MERAUKE — Sebuah kabar baik tersiar dari kawasan paling timur Indonesia mengawali tahun baru 2020. Tepatnya dari titik nol KM Merauke, yakni kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sota, di Distrik Sota, Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke Papua.

Meski belum diresmikan oleh pemerintah, keberadaan PLBN kedua di Papua setelah PLBN Skouw, Jayapura yang telah diperbaiki dan merupakan tambahan pos lintas batas antara Indonesia dan Papua Nugini selain PLBN Yetetkun, Boven Digoel, yang dalam tahap perencanaan pembangunan, kini telah menarik banyak orang untuk berwisata ke area berjarak sekitar 80 km dari Merauke itu.

Terbukti dengan adanya ratusan tamu yang melapor ke Penjagaan Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kout untuk berkunjung ke Tugu Titik Nol KM Merauke pada liburan tahun baru, 1-2 Januari 2020 lalu.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini (Dansatgas Pamtas RI-PNG) Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Strategis TNI-AD (Yonif MR 411/PDW Kostrad) Mayor Inf Rizky Aditya SSos MHan dalam siaran persnya di Bupul 1, Distrik Eligobel, Merauke, Papua, Jumat (3/1/2020), mengonfirmasi kebenaran hal tersebut.

Seperti diunggah akun ofisial Puspen TNI, Sabtu (4/1/2020), Mayor Rizky menjelaskan, pihaknya merespons lonjakan pengunjung dengan meningkatkan penjagaan personel Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad Pos Kout demi memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat yang sedang berkunjung di tapal batas Indonesia dan Papua Nugini itu.

Dansatgas satuan elit infanteri bermarkas di Salatiga, Jawa Tengah itu mengungkapkan, ia melalui Wadansatgas Mayor Inf Ilham Datu Ramang memerintahkan lima personel Pos Kout dipimpin Serma Catur Budi Satriyo melaksanakan pengamanan semata-mata agar pengunjung merasa aman dan nyaman.

“Meski tiap hari juga diadakan pengamanan namun pada liburan Tahun Baru kali ini lebih ditingkatkan lagi, karena terdata di buku tamu ada ratusan orang yang datang berkunjung,” ucap Mayor Rizky.

Tak urung kehadiran prajurit TNI berseragam lengkap, tampak gagah penuh keramahan itu pun disambut baik pengujung. Rizky bilang, tak sedikit pengunjung mengajak personel Pos Kout yang sedang bertugas itu, berfoto.

“Kita ketahui bersama, PLBN Sota nantinya akan menjadi ikon Indonesia di ujung timur. Hal ini merupakan implementasi program Nawa Cita Bapak Presiden Jokowi tentang membangun Indonesia dari pinggiran, jadi kita sebagai Satgas Pamtas tentunya sudah berkewajiban untuk menjaga, memberikan rasa aman bagi siapapun yang berkunjung ke perbatasan,” ujar dia.

Sementara, Anggi Putry (23), pengunjung dari Merauke yang datang bersama teman-temannya mengatakan, ia merasa aman dan berterima kasih dengan kehadiran bapak-bapak TNI dari Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad yang berjaga di Titik Nol KM.

“Keramahan anggota Satgas menyapa para pengunjung, membuat kami merasa aman dan juga nyaman. Dengan penampilan yang gagah, terkesan galak ternyata bapak-bapak TNI yang sedang tugas itu sangat humanis dan dekat dengan rakyat,” komentar Anggi.

Tambahan informasi, mengutip pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akhir November 2019, pergerakan pelintas batas di Sota kini rerata 20-25 orang per hari. Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah merampungkan pembangunan PLBN Sota, yang memakan biaya Rp 113,5 miliar ini.

Menariknya, selain zona inti (PLBN, gudang sita, klinik, monumen Garuda, gerbang, check point, jalan akses, lahan parkir), zona sub inti (rumah pegawai, Wisma Indonesia) dan zona pendukung (rest area, gereja, musola, parkir, renovasi Pasar Sota/13 kios), pemerintah juga membangun infrastruktur permukiman (sistem penyediaan air minum/SPAM, MCK dan septic tank komunal, jalan lingkungan, tempat pengolahan sampah, dan drainase) bagi warga sekitar perbatasan.

Saat itu, Menteri Basuki menyebut, perbaikan fasilitas PLBN Sota selain fungsi pertahanan keamanan, juga bisa jadi tujuan bagi orang untuk melihat perbatasan di selatan Papua, sehingga menjadi ikon baru timur Indonesia.

Laporan   : Muzzamil

Posting    : Imam Ghazali

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here