Presiden RI Bantu Buatkan Rumah Baru untuk Mak Unah di Palembang

0
219

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah bantuan kepada Mak Unah, warga Palembang yang tinggal di rumah reyot yang menyatu dengan kandang ayam.

Kisah Mak Unah sebelumnya diangkat dalam program berbuatbaik.id. Mak Unah tinggal bersama sang adik di rumah papan berukuran 3 x 3 m yang tidak layak huni.

Jokowi bertemu dengan Mak Unah pada Senin (24/1) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan.

Mengutip laman Humas Polda Sumsel, Selasa (25/1), dalam pertemuan itu Mak Unah didampingi Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Toni Harmanto dan Kapolrestabes Palembang Komisaris Besar Mochamad Ngajib.

Jokowi memberikan bantuan langsung berupa Sembako dan uang kepada Mak Unah. “Benar Pak Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada Mak Unah,” kata Ngajib. “Semoga dengan bantuan yang diberikan oleh bapak Presiden Jokowi bisa bermanfaat kepada Mak Unah,” kata Ngajib.

Dilansir dari Detikcom, Jokowi juga berjanji akan membangunkan rumah baru untuk Mak Unah. “Dari pertemuan kita kemarin dengan Mak Unah di Bandara, Pak Presiden mau membangunkan rumah layak untuk beliau (Mak Unah),” kata Ngajib.

Jokowi, kata Ngajib, merasa tersentuh setelah bertemu langsung dengan Mak Unah. Jokowi kemudian memberi arahan kepada Polda Sumsel, khususnya Polrestabes Palembang, untuk segera melaksanakan program bedah rumah Mak Unah.

Sementara itu, Mak Unah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas bantuan tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian bapak Presiden Jokowi, semoga beliau dimurahkan rezekinya,” ucap Mak Unah.

Mak Unah pun mengaku sangat bangga bisa bertemu dengan Presiden Jokowi. “Rasanya mimpi bisa bertemu dan diberikan bantuan oleh bapak presiden, saya senang dan bangga sekali tidak bisa saya dilupakan,” kata Mak Unah.

Tempat ini pun kian tak nyaman karena di bawah rumahnya terdapat kandang ayam sehingga bau kotoran ayam menguar ke mana-mana. Mak Unah pun tak punya perabotan yang layak, bahkan untuk memasak mak Unah menggunakan tungku dan masih serba tanah liat.

Nenek ini pun sudah tak berkegiatan dan sehari-hari dibantu masyarakat sekitar. Beruntung, sang adik yang juga tinggal di rumahnya ditawari bekerja menjadi buruh bangunan dan mendapat upah Rp 60 ribu per hari.

Penderitaan nenek ini pun semakin kentara saat hujan tiba. Mereka yang cuma tidur beralas tikar karung sering kedinginan. Rumahnya pun terkadang limbung saat hujan angin menerpa gubuk ini hingga Mak Unah selalu merasa waswas dan ketakutan. Bahkan penghuni di dalamnya kebasahan.

Tak hanya rumah Mak Unah yang bernasib menyedihkan. Lansia ini harus berjuang untuk makan sehari-hari.

Saat ditemui relawan berbuatbaik.id beberapa waktu lalu, Mak Unah mengeluhkan kepalanya pusing dan meminta sedekah untuk membeli obat. Tapi setelah digali lebih dalam, ternyata Mak Unah belum makan.

Sumber : Kliksumatera.com/Berbagai Sumber
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here