
Kliksumatera.com, PALEMBANG- Dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan khususnya di lingkungan pesantren, PWNU Sumsel bekerja sama dengan Pegadaian Sumbagsel akan memberikan bantuan berupa beras sebanyak 2,5 ton untuk lima pesantren di Sumsel yang ada di bawah naungan PWNU Sumsel.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ketua PWNU Sumsel KH. Amiruddin Nahrawi, M.Pd.I atau kerap yang dipanggil Cak Amir ketika diwawancarai di ruang kerjanya Selasa (05/05/2020). Cak Amir mengatakan bahwa Insya Allah pada hari Jumat nanti, di Kantor PWNU ini dirinya bersama dengan mitra Pegadaian akan memberikan bantuan untuk lima pesantren berupa sembako.
Dimana tiap satu pesantren akan mendapatkan beras sebanyak 500 kg yang bila dijumlahkan untuk kelima pesantren tersebut sebanyak 2,5 ton beras.
“Tentunya saya sebagai Ketua PWNU Sumatera Selatan dan juga sekaligus sebagai mitra dakwah Pegadaian Insya Allah akan memberikan bantuan untuk kelima pesantren dan juga pengurus PWNU Sumsel. Dimana nanti tiap masing-masing pesantren akan mendapatkan beras sebanyak 500 kg. Kita sebagai mitra BUMN, BUMD terutama Pegadaian tentunya ke depan akan juga membantu 328 pesantren NU yang ada di seluruh Sumsel,” jelas Cak Amir.
Hal itu merupakan wujud nyata dari pengurus dibawah kepemimpinan KH. Amiruddin Nahrawi, M. Pd.I, yang akan memberikan pelayanan terbaik kepada pesantren-pesantren yang selama ini tidak digarap betul.
Di masa kepemimpinan KH. Amiruddin Nahrawi, M. Pd.I, juga mudah-mudahan ke depan akan ada beberapa program yang dinilai akan membawa PWNU menuju kemajuan dalam hal usaha bisnis dan pendidikan, seperti pembangunan Universitas Nahdatul Ulama dan penggarapan peluang bisnis pertanian dan peternakan.
“Dalam masa kepemimpinan saya ini, saya berharap semoga dalam waktu dekat akan mendirikan Universitas Nahdatul Ulama, yang mana dari tahun 2004 semuanya sudah diurus dan sampai sekarang Insya Allah bisa terwujud. Nah sekarang saya akan berbuat yang terbaik dalam masa lima tahun saya sebagai Ketua PWNU Sumsel,” tambahnya.
Selain itu, Cak Amir yang didampingi oleh Sekretaris PWNU, Muhammad Syueb, SAg juga mengatakan bahwa paling tidak ke depannya PWNU Sumsel harus mempunyai suatu usaha yang bisa menghasilkan uang untuk organisasi.
Karena apa, karena setiap pergantian Ketua PWNU masa bakti lima tahun tidak ada uang sama sekali.
”Ketika masa bakti saya selama lima tahun akan berakhir setidaknya ada usaha yang saya lakukan untuk memberikan keuangan organisasi lewat badan usaha. Usaha itu bisa berupa pertanian dan peternakan untuk PWNU, karena kenapa bahwa PWNU sudah mempunyai tanah seluas 10 hektar yang akan kita kelola melalui pertanian konvensional dan peternakan sapi sehingga bisa menghasilkan banyak manfaat bagi NU maupun masyarakat seperti wartawan, anak yatim, dan lain-lain sebagaimana kita bisa sejahtera bersama-sama,” tandas Cak Amir.
Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali


