Oleh: Donna Soulbiyah Rostumura
Sudah seharusnya kita berpikir mendalam untuk memahami apa sesungguhnya rahasia sebuah kebangkitan. Kemudian menentukan langkah menuju ke sana. Kebangkitan bisa berarti kesadaran, ketercerahan serta kemampuan untuk memahami dan menentukan langkah mandiri.
Kebangkitan juga diindikasikan oleh kemampuan mempengaruhi bahkan menguasai. Contoh: Kebangkitan bangsa-bangsa tidak ditentukan oleh kemajuan teknologi karena kita menyaksikan bagaimana jepang yang merupakan salah satu negara yang menguasai teknologi tinggi tidak mampu mengendalikan kekuatannya dan masih dalam kendali Amerika. Kebangkitan juga bukan ditentukan oleh masalah ekonomi karena dengan jelas kita melihat bagaimana Saudi Arabia, Kuwait, Brunai Darussalam, dan negara-negara kaya lainnya tetap tidak mampu menentukan keputusan mereka secara mandiri nasib mereka berada dalam genggaman Amerika.
Kita juga bisa memastikan kebangkitan tidak ditentukan oleh ketinggian moral (kemuliaan akhlak) karena kita membuktikan Madinah yang penduduknya adalah penduduk yang paling mulia akhlaknya di seluruh dunia ternyata tidak bangkit. Mereka membeku seperti es tatkala menyaksikan perang saudara antara Arab Saudi dan Irak yang natabanenya sama-sama muslim.
Sebaliknya masyarakat Paris adalah masyarakat yang bermoral rendah tetapi mereka bangkit (maju). Bangsa Amerika dan Eropa yang gaya hidupnya bebas dan tidak terikat oleh etika-etika moral juga mampu menguasai dunia dengan demikian. Jelas bahwa kebangkitan tidak ditentukan oleh teknologi, ekonomi atau moral.
Kunci kebangkitan adalah kebangkitan taraf berpikir. Dari berpikir hewani yang sekedar berpikir untuk hidup meningkat menjadi berpikir manusiawi yang didasarkan pada ideologi tertentu demi memperjuangkan kemuliaan manusia.
Berpikir ideologis inilah yang telah mengantarkan umat Islam dulu mampu bangkit bahkan menguasai dunia meski mereka hanya berkendara kuda dan unta. Sebab teknologi hanya sarana yang akan berubah mengikuti perubahan dunia.
Adapun ideologi, terutama ideologi Islam tidak akan pernah berubah. Ideologi Islam tetaplah demikian sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga hari ini ia tetap layak diterapkan atas manusia saat ini dan harus menguasai dunia sebagaimana halnya dulu, dan hanya menjadikan Islam sebagai ideologi (mabda) kaum muslim akan bangkit dan menyelesaikan berbagai macam persoalan umat saat ini.
Islam punya konsep untuk dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan. Kekayaan pemikiran Islam mampu membangkitkan sebuah peradaban yang hebat.
Islam itu hebat karena pemikiran dan institusi yang dimilikinya. Sudah seharusnya kita mengambil pemikiran Islam untuk membangkitkan umat dari tidur panjangnya menuju kebangkitan yang hakiki. ***