Ramah Berarti: Satu Desa Satu Rumah Tahfiz dan Honor 1 Juta Perbulan

0
219

Kliksumatera.com, MUSI RAWAS- Ternyata Kabupaten Musirawas selama ini, mempunyai masyarakat yang dikenal religius. Bahkan sebelumnya, saat di era kepemimpinan Bupati Musirawas H Ridwan Mukti digaungkan konsep Mura Darussalam.

Hal itu juga yang akan dilakukan pasangan calon Bupati Musirawas Hj Ratna Machmud-Hj Suwarti jika terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati periode mendatang. Mereka tak hanya menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur semata tapi juga akan membangun dari sisi keagamaan.

Salah satu program yang ditawarkan pasangan Ramah Berarti yakni membangun rumah tahfiz disetiap desa dalam wilayah Kabupaten Mura. Tak hanya ingin menyiapkan para santri, Ramah Berarti juga akan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan prioritas dari sisi keagamaan. Bentuknya membantu pendidikan di Ponpes minimal Rp 10 miliar per tahun.

Program ini dimaksud untuk memfasilitasi pesantren mengembangkan keterampilan para santri, sehingga para santri tak hanya punya kemampuan dalam syi’ar Islam yang madani, tapi juga mampu menjadi enterpreneur dalam mengembangkan ekonomi syari’ah dan jauh dari praktik “riba”.

Selain itu Ramah Berarti juga memprogramkan pembangunan fasilitas dan kegiatan keagamaan, terutama masjid, dengan alokasi dana minimal Rp 10 miliar pertahun.

Kegiatan ini dijelaskan Ratna Machmud bertujuan untuk memakmurkan masjid dengan gerakan cinta masjid dan menjadikan masjid sebagai kegiatan ibadah secara komprehensif.

“Sudah saatnya kita membumikan Al-Quran dengan program-program keagamaan. Untuk mencetak para hafiz dan hafizah handal selain membentuk rumah Tahfiz Quran, honor guru ngaji pun harus ditingkatkan. Jika selama ini honor guru ngaji hanya Rp 250 ribu perbulan maka di kepemimpinan saya kelak akan saya tingkatkan menjadi Rp 1 juta perbulan,” kata Ratna.

Ia juga menginginkan Kabupaten Mura harus mampu bersaing dengan kabupaten/kota lain dalam segala bidang tak terkecuali dalam hal keagamaan. “Menjadikan generasi penerus bangsa sebagai manusia yang pintar tak cukup, namun yang lebih penting membekalinya dengan akhlak yang baik. Agar ketika mereka berperan dalam pembangunan jauh dari tindakan-tindakan negatif,” ujar.

Laporan : Shandy April
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here