Kliksumatera.com, LAHAT- Banjir Bandang yang terjadi pada 9 Januari lalu mengisahkan cerita yang akan membuat bulu kuduk berdiri. Sebab, nyaris menenggelamkan 198 murid SDN 2 Kikim Timur Lahat. Coba bayangkan bila anak seusia 6-13 tahun berada di dalam air dengan ketinggian mencapai 2 meter lebih.
Seperti diceritakan Ely Heryani SPd selaku Kepala SDN 2 ketika disambangi Awak Media Pasca Banjir Senin (13/1). “Waktu kejadian pada hari Kamis 9 Januari air merembes dan masuk dalam kelas, anak- anak masih belajar dan saat itu sebentar lagi jam istirahat. Tiba-tiba sekira pukul 9 pagi air langsung naik setinggi lutut. Kontan saja kami mengeluarkan anak-anak dengan cepat. Dan, dalam hitungan sepuluh menit air naik dan merobohkan tembok belakang. Walhasil seluruh anak bisa terselamatkan, kalau tidak cepat aku tak tahu bagaimana nasib anak- anak,” kenang Kepsek.
Akibat Banjir Bandang itu, banyak barang tidak bisa diselamatkan. ”Sebab air datang tiba-tiba, kami melihat bangku, rak sepatu hanyut, tembok jebol. Buku perpustakaan rusak sekitar 50 %, berjumlah 1000 buku, printer, beberapa jam, Buku Administrasi Induk rusak, ada yang tidak yang bisa diselamatkan hanya 3 unit dan satu printer rusak berat dan Absensi anak hancur semua. Banjir kali ini merupakan paling parah, pernah tahun 1977 banjir terjadi tapi tidak separah ini,” tutur Ely.
Senin (13/1) siswa mulai belajar tapi belum maksimal karena keadaan memang masih belum memadai. ”Hari ini rencananya kami akan melaporkan ke Diknas Pendidikan untuk secepatnya direalisasi. Harapan kami kepada dinas terkait untuk segera merealisasi bantuaannya kepada kami seperti pengeras suara dan kursi sebanyak 15 buah,” harap Kepsek.
Laporan : Novita/Idham
Editor/Posting : Imam Ghazali
