Kliksumatera.com, KEPRI- Dengan Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD), Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Kepri telah merujuk 98 pasien yang tidak mampu di tahun 2019.
Pasien tersebut dirujuk ke berbagai rumah sakit yang ada di Kepri maupun di luar Kepri. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam Selasa (7/1/2020) lewat pesan Whatsapp kepada awak media.
“Pasien warga tidak mampu yang dirujuk ke berbagai rumah sakit totalnya ada 98 orang. Terbanyak ke RSCM Jakarta, RSUD Embung Fatimah Batam, dan RS Otorita Batam,” cetus Rustam.
Mengenai total anggaran yang dipakai untuk pasien warga tidak mampu tahun 2019 dengan total Rp 411.098.068. Dana tersebut untuk makan baik pasien serta pendamping dan juga untuk biaya penginapan/kos bagi pasien yang dirujuk keluar Kota Tanjungpinang. ”Juga biaya transportasi bagi 98 pasien, keluarga dan yang mendampingi. Serta, biaya makan untuk pasien dan pendampingnya serta biaya kos/penginapan bagi yang dirujuk di luar Jakarta dan Batam. Satu pasien juga bisa beberapa kali dirujuk dalam setahunya sesuai kebutuhan medisnya,” tegas Rustam.
Anggaran yang dipakai untuk rujukan pasien tidak mampu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Ditanya mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Dana Alokasi Khusus (DAK), Rustam menjawab tidak ada. “Anggaran dari APBN/DAK untuk rujukan tidak ada,” tegasnya.
Ditanya mengenai temuan wartawan kliksumatera.com dalam KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/194/2019 TENTANG RINCIAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2019, dimana Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang mendapakan bantuan untuk pelayanan kesehatan rujukan sebesar Rp.1.618.999.000, Rustam mengatakan dana APBN/DAK itu beda lagi. ”Wah itu beda lagi, dana APBN/DAK ini dana untuk pengembangan rujukan atau rumah sakit, bisa untuk sarana prasarana atau peralatan rumah sakit yang mengelola langsung rumah sakit,” tandasnya.
Laporan : Winarto
Editor/Posting : Imam Ghazali
