Kliksumatera.com, MURATARA- Terkait dugaan simpang-siurnya anggaran 200 juta utuk pembangunan tempat pemandian mayat bagi yang terdampak Covid-19 di lokasi RSUD Rupit Muratara, PLH Kasi Perencanaan Mas Imam angkat bicara.
Dia menjelaskan kepada wartawan lewat pesan WA tentang kronologisnya. Perencanaan pembangunan gedung 4 x 4 tersebut direncanakan sebelum dia menjabat sebagai Plh Perencanaan.
”Sebab mulai Februari sampai pertengahan Agustus 2020 lalu itu kosong. Tidak ada Kasi Perencanaan. Jadi semua juknis rencana pembangunan itu diambil alih oleh Dirut RSUD Rupit yaitu dr Herlina. ‘Jadi, untuk perencanaannya adalah Kasi Perencanaan yang lama. Siapa yang menjabat waktu itu sebagai Kasi Perencanaan tahun 2019, maka dialah yang merencanakanya. Kalau saya tidak tahu masalah perencanaan pembangunan gedung pemulasaran jenazah. Jadi Ibu Dirut sama Mas Wahid sebagai Kasi Perencanaan Pembangunan waktu itu yang tahu masalah bangunan 4 x 4 tersebut,” paparnya.
Sedangkan terkait konsep dan RAB itu ada ranah PPK. ”Kalau mau lebih jelas lagi terkait masalah teknis bisa berkoordinasi dengan penyedia ataupun PPK,” tandasnya.
Laporan : Junaidi
Editor/Posting : Imam Ghazali
