Kliksumatera.com, BANYUASIN- Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Sumosentono SH menerima Kunjungan Kerja Wakil Bupati Rejang Lebong Provinsi Bengkulu H. Iqbal Bastari SPd MM di ruang kerjanya, (04/08/2020).
Pertemuan tersebut berlangsung akrab dan santai, dan banyak hal yang dibicarakan. Mulai dari Lingkungan Hidup hingga persoalan pertanian dan perkebunan.
Dalam pertemuan ini, Wabup Rejang Lebong H Iqbal Bastari menyampaikan ucapan selamat kepada Kabupaten Banyuasin yang berhasil sebagai produsen beras terbesar nomor 4 secara nasional.
“Selamat dan sukses buat Kabupaten Banyuasin, kami Kabupaten Rejang Lebong turut bangga, karena Banyuasin bisa mewakili Sumbagsel bahkan Pulau Sumatera di level Nasional,” katanya.
Dikatakan H Iqbal, kunjungannya dalam rangka tukar informasi terkait Lingkungan Hidup, dimana posisi Kabupaten Rejang Lebong hampir sama dengan Kabupaten Banyuasin yang banyak terdapat perkebunan. “Kita ingin tahu, langkah-langkah Pemkab Banyuasin dalam menangani persoalan lingkungan hidup, terutama persoalan limbah perusahaan. Dengan kunjungan ini setidaknya ada bahan perbandingan kami untuk menerapkannya di daerah kami,” katanya.
Disampaikan H Iqbal, bahwa Kabupaten Rejang Lebong memiliki luas wilayah 1.515,76 kmĀ² dan populasi sekitar 257.498 jiwa. Ibu kotanya ialah Curup. Kabupaten ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari kota Bengkulu yang merupakan ibu kota provinsi.
“Jumlah kecamatan 15 dan Jumlah kelurahan 157. Jika dibandingkan Kabupaten Banyuasin, tentu kami lebih kecil,” katanya.
Sementara itu, Wabup H Slamet kepada Wabup Rejang Lebong menyampaikan terima kasih atas kunjungan ke Kabupaten Banyuasin dan juga terima kasih atas ucapan selamat dengan keberhasilan Kabupaten Banyuasin sebagai produsen beras nasional.
“Jujur saja Pak Wabup, dukungan seperti ini menambah semangat kami untuk mengejar target menjadi nomor satu nasional sebagai produsen beras, guna menjaga lumbung pangan nasional,” katanya.
Dijelaskan H Slamet, peluang Kabupaten Banyuasin untuk naik peringkat ke nomor 1 produsen beras nasional masih sangat terbuka karena luas lahan yang masih dapat dimaksimalkan masih sangat luas.
“Tahun 2020 direncanakan 263.368 hektar sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional,” ujarnya.
Terkait, lingkungan hidup lanjut Wabup H Slamet, bahwa Pemkab Banyuasin memiliki Dinas Lingkungan Hidup, yang tugas fungsinya untuk mengawasi, menangani dan menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan.
“Melalui DLH ini, kami secara rutin melakukan pembinaan dan menitoring serta mengevaluasi dampak lingkungan terutama perusahaan-perusahaan ataupun masyarakat pada umumnya,” tegasnya.
Perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan lingkungan tambah H Slamet diberikan sanksi tegas, berupa penghentian operasi, pencabutan izin hingga sanksi pidana.
“Sudah ada beberapa perusahaan yang ditindak, dan kita tidak kompromi kalau soal lingkungan hidup,” tandasnya.
Laporan : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali