Kliksumatera.com, PALI- Wow! Luar biasa. Keinginan pemerintah Kabupaten Pali dalam mewujudkan rumah kumuh menjadi rumah layak huni sudah terwujud. Hal tersebut terlihat dari realisasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari tahun 2016 – 2019 yang sudah terealisasi sebanyak 1.843 unit rumah.
Ribuan rumah yang dibangun tersebut berupa pembangunan rumah baru dan peningkatan kualitas rumah tak layak huni (RTLH) bagi Masyarakat Berpenghasil Rendah (MBR).
Dengan ritme yang seirama dan sinergisitas serta dipadukan dengan program prioritas yang dicanangkan Pemkab Pali sebelumnya, maka pemenuhan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah Kementerian PUPR melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), semuanya dapat berjalan dengan lancar dan menyeluruh di seantero kecamatan di Pali.
Perlu diketahui BSPS ini merupakan bantuan pemerintah berupa stimulan bagi MBR untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan atau peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU).
Selain itu, BSPS merupakan stimulan bagi masyarakat untuk bisa bergotong-royong dalam meningkatkan kualitas RTLH. Besarnya bantuan pun beragam. Jumlah bantuan yang diberikan pemerintah sebesar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta bergantung kondisi rumah warga yang mendapatkan bantuan. Pemkab Pali menyalurkan bantuan ini bukan dalam bentuk uang tunai sebagaimana petunjuk dan peraturan yang ada.
‘’Tapi diberikan dalam bentuk bantuan bahan bangunan. Jadi, warga yang kira-kira sudah memiliki tabungan sendiri ataupun menyimpan bahan material bangunan bisa segera membangun rumahnya. Tentunya dengan sistem gotong-royong antarwarga juga,” tegas Bupati Heri Amalindo.
Untuk bisa mendapatkan BSPS, MBR yang tinggal di dalam RLTH tak bisa semata-mata mengajukan sendiri, melainkan harus diawali usulan bupati atau wali kota. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2016 untuk memilih calon penerima bantuan (CPB).
Dan peluang itulah yang dilakukan Bupati Pali Ir. H. Heri Amalindo MM demi menjadikan rakyatnya untuk tinggal di rumah yang layak huni, sehingga keamanan, kenyamanan, dan kesehatan akan senantiasa terjaga dan tercipta.
Kini, ribuan rumah warga yang semula berdinding kayu rapuh, bilik bambu, dan bahan seadanya telah berubah menjadi rumah yang tersusun dari bata, batako, dan semen. Meski dinding-dinding rumah belum dicat, namun telah mencapai bentuk yang sempurna.
Dari ribuan unit rumah yang mendapat bantuan, ada beberapa unit rumah yang masih memasuki tahap penyelesaian akhir dan juga dalam tahap progres pelaksanaan pembangunan fisik.
Alokasi dana tersebut selain bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia juga dipadu dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Kini terhampar pembangunan rumah layak huni di Kecamatan Talang Ubi ada 1.072 unit, Kecamatan Tanah Abang 377 unit, Kecamatan Penukal 249 unit, Kecamatan Penukal Utara 127 unit, dan Kecamatan Abab 18 unit.
Bupati Pali Ir H. Heri Amalindo MM mengatakan bahwa selama kepemimpinannya beliau menargetkan tidak ada lagi rumah kumuh rumah tidak layak huni di Bumi Pali.
“Maka dengan ini sebanyak 1.843 unit dari rumah kumuh menjadi rumah layak huni bersih dan sehat, melalu BSPS. Penerima yang sudah terverifikasi sesuai kriteria mendapatkan bantuan tersebut. Selain BSPS pada tahun 2017 kami juga telah memberikan bantuan program rumah khusus yang terletak di Kelurahan Handayani Mulya yang mana rumah khusus diperuntukkan bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai yang rawan terhadap bencana longsor dan banjir,’’ tegas Bupati.
Selain itu juga pada tahun 2018 sampai dengan 2019 melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman juga telah memberikan bantuan sebanyak 20 rumah yang terkena bencana longsor dan kebakaran. Dari 20 rumah tersebut mendapatkan material senilai 30 juta per unit rumah.
Dikatakannya bahwa ini semua tidak luput perhatian Pemkab Pali dalam membantu korban dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pali yang aman, damai, tentram, nyaman, sejahtera, bersih dan sehat.
Laporan : Ril/SN
Editor/Posting : Imam Ghazali
