Kliksumatera.com, MURATARA- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Alwi Roham membuka Festival Danau Rayo II tahun 2019, Selasa (26/11).
Acara yang dipusatkan di Danau Rayo Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara tersebut mengusung tema “Kelanu Beragaman Kito” yang artinya masa lalu (sejarah dan budaya) menyatukan kita dalam keberagaman.
Sekda Muratara, Alwi Roham mengatakan di Kabupaten Muratara sendiri memiliki kekayaan yang bermacam-macam. ‘’Salah-satunya kekayaan alam tempat wisata yang masih sangat asri dan alami. Tempat-tempat wisata tersebut di antaranya, wisata Bukit Layang (Dam Bukit Ulu), Air Terjun Ulu Tiku, Danau Rayo, Goa Napalicin, dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata lainnya yang bisa dijangkau,” ujarnya.
Menurutnya, jika tempat wisata di Kabupaten Muratara dikelola dengan baik, maka akan mengundang wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Muratara. Baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah Muratara yang tentunya akan meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Muratara. “Melalui Festival Danau Rayo II tahun 2019 ini, kita akan mempromosikan Danau Rayo ini ke luar daerah Muratara,” ungkap Sekda.
Ia berharap, tempat wisata yang ada di Kabupaten Muratara ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat Kabupaten Muratara saja tetapi tempat-tempat wisata itu akan dikenal sampai ke tingkat Provinsi Sumsel bahkan masuk ke dalam salah satu tempat wisata nasional. “Festival Danau Rayo ini baru dua kali kita dilaksanakan, kita berharap ada bantuan dana dari pemerintah provinsi maupun dari pemerintah pusat untuk mengelola tempat tempat wisata yang ada di Kabupaten Muratara khususnya Danau Rayo ini,” harapnya.
Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim Festival Danau Rayo ke-2 tahun 2019 resmi dibuka.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel Ahmad Nadjib mengaku jika dirinya sudah melihat langsung tempat wisata yang ada di Bukit Layang, Desa Bukit Ulu, Kecamatan Karang Jaya. “Sebelum saya ke sini (ke Festival Danau Rayo, red) saya sempat mampir ke Wisata Bukit Layang. Tempatnya sangat menarik sekali karena di tempat itu ada danau yang dikelilingi oleh tiga bukit. Nah jika tempat wisata seperti itu terus dikembangkan bukan tidak mungkin wisatawan banyak yang akan berkujung ke sana,” cetusnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Muratara sekaligus Ketua Panitia Festival Danau Rayo, Titin Martini mengatakan Kabupaten Muratara memiliki banyak potensi wisata alam, salah satunya Danau Rayo. Pemkab Muratara telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mempromosikan pariwisata dengan mengikuti berbagai event promosi pariwisata yang berskala nasional dan akan mengadakan event promosi pariwisata serta mengadakan promosi, baik di media cetak dan media elektronik.
“Event ini merupakan berbagai atraksi budaya berupa lagu, tari, teater khas budaya daerah para peserta festival. Selain itu dalam event ini akan menampilkan lomba Biduk (Bidar) antartim dalam Kabupaten Muratara,” katanya.
Menurutnya, Festival Danau Rayo merupakan ajang prestise bagi para budayawan untuk melestarikan nilai-nilai budaya, meningkatkan citra Kabupaten Muratara sebagai daerah tujuan wisata juga puncak kreativitas daerah yang merefleksikan orisinalitas, kemandirian, dan kearifan lokal.
“Tujuan dari Festival Danau Rayo ini adalah sebagai media komunikasi dan perluasan jaringan informasi kepariwisataan dan seni budaya Kabupaten Muratara. Kemudian festival ini juga sebagai sarana promosi dan pembangunan potensi pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Muratara, kemudian terpacunya para pelaku usaha wisata yang ada di Kabupaten Muratara untuk saling berinteraksi dan bekerjasama dalam mengembangkan sektor pariwisata dan seni budaya,” terangnya.
Selanjutnya Titin Martini mengungkapkan peserta Festival Danau Rayo diikuti oleh tim kesenian dari 17 Kabupaten Kota se-Sumsel, kemudian tim kesenian Kabupaten Muratara sebanyak 10 tim, serta tim lomba Biduk sebanyak 50 tim.
Laporan : Junaidi
Editor/Posting : Imam Ghazali
