Balai Besar Wilayah Sumsel Tinggalkan Pekerjaan, Sekretaris Komisi III DPRD Banyuasin Berang

0
394
  • Dinas PU dan Bupati Banyuasin pun Diminta Bertindak

Kliksumatera.com, BANYUASIN – Jembatan penghubung Jalan Lintas Timur Palembang Jambi tepatnya di Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa, terancam putus. Pasalnya, lapisan aspal serta coran badan jembatan yang semula dikeruk oleh pihak Pekerja jalan tidak langsung diperbaiki. Sehingga, tidak jarang kendaraan yang bertonase tinggi terjebak di dalam kerukan yang berkedalaman lebih dari 2 cm ini. Akibatnya lubang kerukan kian hari kian dalam.

Di samping itu, akibat belum diperbaikinya kerukan pada badan jembatan itu menambah  titik-titik kemacetan di sepanjang Jalur Lintas Timur Palembang- Jambi. ‘’Kerusakan jembatan ini dampak dari galian yang dilakukan oleh pihak terkait, yang sudah berlangsung satu minggu ditinggalkan begitu saja,” ujar Andi (43) warga setempat, Selasa (19/11/19).

Sementara itu Yendi salah satu warga net mengharapkan pihak terkait untuk segera memperbaiki jembatan di jalan negara itu. Sebab telah meresahkan masyarakat setempat dan pengguna jalan.  Serta mengancam keselamatan pengguna jalan.

”Mohon kepada pihak terkait agar segera menindaklanjuti kerusakan Jembatan kami, sebab sudah satu mingu Iebih jembatan ini dikerok (digali) dalam tapi dibiarkan tidak dibenari. Ini sangat meresahkan masyarakat Pulau Harapan dan meresahkan para pengguna jalan,” tegas Yendi yang memosting keluhannya di Akun Facebooknya. Rabu (20/11/19).

Dikatakannya, kondisi jembatan penghubung Palembang dengan Provinsi lain di Sumatera ini sangat memprihatinkan dan bisa memakan korban jiwa. “Jembatan saat ini menjadi kolam renang, sejak dikerok (gali). Kami mengimbau Dinas PU Banyuasin dan juga kepada Bapak Bupati Banyuasin, tolong ditindak tegas ini macet sudah panjang Pak terima kasih,” harapnya.

Terpisah Sekretaris Komisi III DPRD Banyuasin,  Darul Qutni SE  dari Fraksi Demokrat juga mengeluhkan kondisi Jembatan Pulau Harapan tersebut. Ia juga berharap agar kiranya pihak terkait bertanggung jawab atas galian yang dilakukan.

“Saat ini Jalintim mengalami permasalahan serius oleh galian yang dilakukan oleh Balai Besar. Jembatan tersebut mengalami kerusakan dari galian yang mereka lakukan, sehingga masyarakat yang memanfaatkan jembatan tersebut menjadi takut dan menyebabkan kemacetan panjang. Saat hujan, jembatan dipenuhi air hingga jembatan seperti kolam,” cetusnya.

Dirinya mendesak Balai Besar Wilayah Sumsel (B2WS) untuk bertanggung jawab atas kerusakan jembatan tersebut. Banyak masyarakat yang mengalami kerugian. ”Tentu dalam hal ini masyarakat dirugikan, seperti pedagang yang terlambat membeli barang dagangannya ke Palembang, (Jakabaring,) Roda Pemerintahan baik Kabupaten Banyuasin maupun Palembang menjadi tersendat karena aktivitas Staf serta Kabid, Kasi yang pulang ke arah Palembang menjadi terlambat, kami dari legislatif Banyuasin meminta tanggung jawab B2WS sebab galian mereka masyarakat yang menjadi korbannya, meski kini belum terjadi korban jiwa tapi sekarang korban materi dan waktu sudah terjadi,” tukasnya.

 

Laporan          : Wanto

Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here