Banjir dan Longsor Landa Beberapa Desa di Malang Selatan

0
132

Oleh : Yulimona

Hujan sejak Kamis malam hingga Jumat (6-7/7/2023) pagi mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa titik di wilayah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jalur selatan Malang-Lumajang putus akibat longsor yang kemudian disusul putusnya jembatan di perbatasan kedua daerah itu.

Musibah adalah satu kata yang sangat akrab di telinga kita, akhir-akhir ini negeri kita yang tercinta ini, banyak mengalami musibah, kita masih ingat banjir di berbagai daerah, tanah longsor dimana-mana, gempa bumi sering terjadi dan Musibah lain-lain nya.

Penyebab Banjir

Demikian musibah yang melanda di Malang. Curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang lama menjadikan terjadinya banjir, biasanya terjadi saat memasuki puncak musim hujan. Akibat hujan lebat, sungai menjadi meluap selain itu minimnya daerah resapan air membuat air akan semakin tidak tertampung dan terjadi banjir.

Sampah yang memenuhi sungai. Masyarakat masih memiliki kebiasaan memiliki kebiasaan buruk yang sulit hilang yaitu membuang sampah ke sungai, sampah yang menumpuk membuat aliran sungai terganggu sehingga saat hujan deras air akan meluap ke pemukiman warga.

Kerusakan Lahan

Seperti yang terjadi di beberapa wilayah, banyak kejadian banjir dan tanah longsor karena ulah perusakan lahan untuk penebangan liar. Tanah yang seharusnya jadi penahan air menjadi tergerus dan menyebabkan banjir.

Penebang Hutan
Hutan sangat berperan sebagai daerah resapan air sehingga akan mengurangi banjir karena hutan akan menyimpan air hujan kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air tanah.

Bila hutan terus ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi kawasan daerah tersebut, dengan banjir yang terus terjadi dengan skala besar maka ada kemungkinan menyebabkan tanah longsor.

Pembangunan pemukiman di bantaran sungai. Di malang banjir yang terjadi akibat adanya faktor dari ulah manusia seperti pembangunan pemukiman di bantaran sungai, pemukiman sembarangan menjadi faktor penyebab banjir yang utama akibat meluap nya aliran sungai yang terhambat. Seperti rumah -rumah di bantara yang pasti menjadi penyumbat sampah terbesar yang menjadi penghambat dan pendangkalan.

Sangat miris melihat ulah tangan Manusia ,ini lah yang menyebab kan musibah banjir tidak kunjung selesai di karenakan tidak pakai aturan Islam yang menyeluruh.

Dan demikian, manusia tak ada yang menduga bencana ini terjadi. Secanggih apa pun teknologi, tak bisa mencegah kekuasaan Allah di mungka bumi. Jika Allah berkehendak menggeser sedikit saja lempengan Bumi, maka tak ada yang bisa mencegah. Bumi bergoyang, laut tertumpah, dan banjir di daerah Malang, Jawa Timur sekali pun di mana-mana.

Bagi kalangan anti-Tuhan, fenomena alam ini dianggapnya sebagai fenomena fisik semata. Seolah alam semesta ini hanya kumpulan materi belaka. Tak ada campur tangan Tuhan.

Padahal kalau mereka mau berfikir sedikit saja, siapa yang menggerakkan alam ini dan bagian-bagian nya? Apakan mungkin semua berjalan sendiri? Pasti di tengah keteraturan ada peran yang maha pengatur. Itulah Allah SWT.

Maka bagi kaum mukmin, bencana atau musibah harus disikapi dengan benar. Perlu kiranya kita introspeksi terus-menerus terhadap apa yang kita lakukan di alam semesta ini. Sudah kah kita berjalan sesuai dengan petunjuk Ilahi atau sebaliknya.

Oleh karena itu, berbagai bencana hendak nya menyadar kan kita betapa lemahnya diri kita. Dengan alam semesta saja kita tak setara, apa lagi dengan pencipta alam semesta. Lebih tak ada apa apanya. Oleh karena itu, sungguh sangat keterlaluan bila ada manusia yang menentang aturan Allah SWT. Sangat kurang ajar bila ada yang membuat aturan sendiri dalam mengatur kehidupan Ini.

Menurut saya, pemerintah harus melakukan muhasabah besar. Karena mereka adalah penguasa, mereka adalah pemimpin yang berkewajiban mengayomi masarakat. Dan ALLAH SWT menimpakan musibah juga melihat siapa pemimpin nya.kalau pemimpin melakukan pelanggaran terhadap Syariat Islam, meskipun dia seorang, maka itu bisa berakibat kepada rakyatnya.

ALLAh SWT berfirman, ” telah tampak kerusakan di darat dan dilautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya ALLAH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) “QS Ar Ruum : 41).

Imam Asy-Syaukaani ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(dalam ayat ini) Allah menjelaskam bahwa perbuatan syirik dan maksiat adalah sebab timbulnya (berbagai) kerusakan di alam semesta.”

Oleh karena itu kita harus mentauhidkan Allah SWT dan menjauhi maksiat dengan memurnikan akidah kita seraya menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh), sehingga negri ini bisa kembali selamat.

Wallahu a’lam bish-shawab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here