Bupati Askolani Paparkan Program Jam Kunci Depan Tiga Profesor

0
269

Kliksumatera.com, BANYUASIN – Inovasi pelayanan “Jam Kunci” berupa Jemput Bola Rekam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP Elektronik) langsung cetak di tempat yang dilaksanakan Disdukcapil Kabupaten Banyuasin. Program Jam Kunci ini masuk Top 99 Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan Kemenpan RB Republik Indonesia.

Untuk menjadi juara, Bupati Banyuasin H Askolani, Selasa (14/7) berjuang secara virtual memaparkan Program Jam Kunci yang merupakan Program Banyuasin Terbuka dalam pelayanan publik bidang Kependudukan dan Catatan Sipil tersebut di depan enam Tim Panelis Sinovik, tiga di antara Panelis ini adalah Profesor, Selasa (14/7) lalu.

Tim Panelis Sinovik Top 99 Tahun 2020 Kemenpan RB tersebut, Prof JB Kristiadi Wakil Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen pada RUPS, Prof DR Eko Prasojo Wakil Menteri PANRB,
dan Prof DR Siti Zuhro MA Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Erry Riyana Hardjapamekas Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, Dadan Suparjo Suharmawijaya SIP MSI anggota Ombudsman RI, dan Neneng Goenadi Managing Director Grab Indonesia.

Dalam paparannya, Bupati Askolani mengatakan bahwa hadirnya program Jam Kunci ini karena melihat kesulitan masyarakat Kabupaten Banyuasin dalam mengurus administrasi kependudukan. Selain waktu karena jarak yang jauh juga biaya yang mahal.

Kabupaten Banyuasin dengan luas wilayah 11.832,99 km2 terdiri dari wilayah daratan dan perairan, menyebabkan penduduk sangat sulit mengurus dokumen kependudukan seperti perekaman dan memiliki KTP elektronik. Disebabkan pelayanan tersebut hanya ada di ibukota Pangkalan Balai.

Faktor lainnya seperti luas wilayah, besarnya biaya transport, jarak tempuh sebagian besar dari kecamatan menuju ibu kota Kabupaten antara 80 km sampai dengan 180 km 2-6 jam bahkan 1 x 24 jam. Dimana 80 persen wilayah perairan dengan transportasi speed boat serta medan yang sulit. Hingga faktor jumlah penduduk yang besar sebanyak 814.492 jiwa terdiri dari 419.111 laki-laki dan 395.381 perempuan.

“Jam Kunci menjadi solusinya, dengan inovasi ini fokusnya kepada rekam, cetak KTP elektronik selesai proses penunggalan hasil perekaman menjadi Print Ready Record (PRR) dalam waktu lima menit dan gratis, dan memberikan pelayanan maksimal menjangkau sampai ke pelosok-pelosok desa,” terangnya.

Inovasi ini terang Bupati Askolani, kebaruan pelayanan administrasi kependudukan yang hadir di tengah-tengah masyarakat dan menjangkau pelosok desa di wilayah Kabupaten Banyuasin. Selain itu dilaksanakan dengan memakai peralatan Mechine to Mechine (M To M) serta inovatif dengan pelayanan khusus bagi lansia, disabilitas, dan warga yang sedang sakit.

“Cukup 5 menit tidak perlu menunggu besok hari, KTP elektronik langsung cetak. Dengan Jam Kunci ini juga lansia, disabilitas, dan warga yang sedang sakit menjadi lebih mudah mendapatkan KTP elektronik,” kata Bupati inovatif ini.

Menurut lulusan Megister Hukum Unsri ini, antusias masyarakat Banyuasin untuk melakukan perekaman KTP elektronik sampai larut malam karena semakin malam peralatan tersebut signalnya semakin baik sehingga prosesnya menjadi lebih selaras dengan Permendagri Nomor 53 tahun 2019 tentang penyelenggarakan administrasi kependudukan.

Dengan Program Jam Kunci ini jelasnya sangat besar mengatasi persoalan masyarakat karena pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat di 21 kecamatan, 288 desa, dan 17 kelurahan serta rentang kendali terkait dengan tata kelola pelayanan kepemilikan KTP elektronik akan sangat dekat dengan masyarakat secara langsung untuk perekaman.

Dampak signifikan kepemilikan KTP elektronik dengan sangat mudah, cepat dalam proses perekaman dan pencetakan dalam waktu menit. Pada tahun 2020 ini per Februari meningkat drastis 814.942 jiwa, cakupan kepemilikan KTP elektronik 640.992, rekam berjumlah 555.181 jiwa.

Tidak hanya KTP, dengan Jam Kunci bisa juga penerbitan KK, akta kelahiran, perwakinan, kematian, KIA, SKPWNI atau surat pindah datang.

Untuk mendukung pelayanan jemput bola, Pemkab Banyuasin membangun koneksi jaringan di 21 Kecamatan yang terintegrasi dengan Diskominfo dengan anggaran Rp 1 miliar. Dan pada tahun 2019 dianggarkan Rp 4 miliar untuk pengadaan alat rekam dan cetak KTP elektronik di UPTD Pelayanan Disdukcapil di 17 Kecamatan.

“Selain membentuk UPTD pelayanan Disdukcapil di 17 kecamatan, Pemkab Banyuasin membuka pelayanan terpadu satu pintu di pusat perbelanjaan OPI Mall Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan yang salah satunya pelayanan adalah Administrasi Kependudukan,” katanya.

Sebagai bentuk apresiasi lanjut Askolani, Pemkab Banyuasin memberangkatkan umroh ke tanah suci bagi pegawai atas dedikasinya yang melebihi dari kelaziman bertugas sampai larut malam bahkan sampai pagi.

Laporan : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here