Bupati Banyuasin H Askolani Dapat Penghargaan Hari Jadi ke-62 Perkebunan di Malang

0
597

Kliksumatera.com, BANYUASIN- Diwakili Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin, Edil Fitriadi, Kabupaten Banyuasin berhasil meraih penghargaan saat pameran Hari Jadi ke-62 Perkebunan di Malang, Jawa timur. Dirinya berharap, prestasi yang pertama didapatkan ini agar bila kembali diraih dengan dengan masyarakat dalam menghasilkan olahan karetnya.

“Alhamdulillah kita Banyuasin mendapatkan penghargaan, empat penghargaan malahan kita dapatkan. Ini prestasi dari Bupati Banyuasin yang dianggap komitmen dalam pembangunan perkebunan, dan kedua Banyuasin diganjar penghargaan CSR PT. Hindoli, dan ketiga Penghargaan kepada Pak Jumirin warga Desa Lalang, Kecamatan Sembawa. Dalam katagori UPPB Maju Bersama, dan keempat Partisipan Pameran Hari Jadi ke-62 Perkebunan tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan mulai 10-12 Desember ini,” tegas Bupati Banyuasin. H. Askolani, SH melalui Kadis Perkebunan dan Peternakan, Edil Fitriadi, Selasa (17/12/19).

Dirinya mengatakan, Pemkab Banyuasin merasakan kebanggaan tersendiri atas penghargaan tersebut karena di usia Dinas Perkebunan dan Peternakan yang memisahkan diri sejak September lalu.

“Alhamdulillah meski September baru defenitif Kepala Dinasnya Perkebunan dan Peternakan kita mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian RI. Alasan Banyuasin mendapatkan penghargaan ini karena H. Askolani dinilai Komitmen dalam pembangunan Perkebunan terutama pada hilirisasi, dan kewirausahaan masyarakat. Hilirisasi dimana pada saat Hari Jadi Perkebunan tersebut kita menyaksikan MoU Pengolahan Hasil Perkebunan dengan UPPB Desa Lalang dengan PT. SINA, dalam rangka untuk alat kesehatan, jadi bahan yang digunakan benar-benar karet alam,” paparnya.

Dirinya berharap, petani karet harus terus berinovasi dengan menghasilkan karet yang sesuai dengaj kualitas yang telah ditentukan. “Kita berharap, para pekebun tetap bersemangat meski terkendala harga yang belum stabil, namun Pemerintah komitmen untuk mensejahterahkan pekebun dengan Unit Pelaksana Pengolahan Bokar (UPPB) dengan memutus rantai pemasaran yang dikuasai oleh tengkulak, dan petani bisa langsung memasarkan hasil kebun mereka ke dengan sistem lelang. Petani juga bisa menawarkan karet mereka dengan kualitas terbaik yang mereka hasilkan, semakin banyak pembeli maka petani mempunyai kesempatan dalam menentukan harga karena pemembeli karet mereka banyak,” tukasnya.

Laporan          : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here