Dengarkan Pidato Presiden, Kursi Anggota Dewan Banyak Kosong

0
579

Kliksumatera.com, EMPAT LAWANG – Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang, menghadiri rapat paripuran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Empat Lawang, dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, di ruang sidang utama gedung DPRD Empat Lawang, Jumat (16/8/2019).

Bupati yang juga bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Empat Lawang, tiba di gedung DPRD Empat Lawang, sekitar pukul 9.00 WIB langsung masuk ke ruang sidang utama gedung DPRD Empat Lawang, diikuti sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Empat Lawang.
Pantauan di lokasi, kondisi dalam ruang sidang utama gedung DPRD Empat Lawang, lebih dari separuh jumlah kursi anggota DPRD Empat Lawang terlihat kosong-melompong, hingga pidato tahunan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melalui siaran langsung yang ditayangkan melalui layar lebar, pada sidang MPR RI selesai dilaksanakan, kursi anggota DPRD Empat Lawang, dalam ruangan itu juga hanya segelitir yang ditempati.

Demikian juga saat momen pidato kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo pada sidang bersama DPR/DPD RI yang juga ditayangkan secara langsung dari gedung DPR/MPR RI melalui saluran stasiun televisi nasional yang diproyeksikan ke layar lebar, kursi anggota DPRD Empat Lawang juga mayoritas tidak ditempati pemiliknya.

Meskipun demikian, pelaksanaan sidang paripurna DPRD Empat Lawang dalam agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI, itu tetap berlangsung lancer, tanpa ada gangguan apapun hingga sidang yang dipimpin Ketua DPRD Empat Lawang, Windera Safri didampingi Wakil Ketua I, Persi dan Wakil II, Arifai resmi ditutup.

Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammada saat dibincangi wartawan usai pelaksanaan sidang paripurna DPRD Empat Lawang mengaku ada 4 catatan penting yang ditelaah dirinya pada pidato Presiden RI di sidang tahunan MPR Ri dan pidato kenegaraan di sidang bersama DPR RI/DPD RI pada tahun ini.
“Yang pertama, bangsa Indonesia harus optimis memandang ke depan. Yang kedua ideologi negara yakni Pancasila harus diperkuat, faham-faham radikalisme yang mengancam negara harus diwasapadai. Saya selaku Bupati Empat Lawang berjanji akan mengamankan apa yang menjadi garisan negara,” ungkap Joncik.

Lebih lanjut Joncik menyebut catatan ketiga bagi dirinya setelah menyaksikan pidato Presiden RI, Joko Widodo yakni, pembangunan negara harus merata dari Sabang sampai Meuroke dan dari Pulau Nias sampai Pulau Rote. “Dan yang keempat, demokrasi harus dijaga. Dari dua pidato tadi itu yang saya tangkap, menjadi catatan penting dan Indonesia harus optimis dan sejajar dengan bangsa lain yang lebih maju,” cetusnya.

Terkait pemindahan Ibukota negara yang disampaikan Presiden Joko Widodo, menurut Joncik itu juga disampaikan Presiden dalam rangka pemerataan pembangunan. Jika itu terlaksana, pelaksanaan pembangunan tidak lagi akan terpusat di Pulau Jawa, namun juga akan menyebar ke pulau-pulau lainnya.

“Prinsip pemindahan Ibukota itu agar mudah dijangkau oleh provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia, seperti Papua yang sebelumnya jarak tempuh ke Ibukota lima sampai lima setengah jam, itu bisa tidak sampai dalam waktu tersebut. Meski kita akui untuk wilayah Sumsel biasanya satu jam itu bisa dua jam, saya rasa biasalah itu,” tukasnya.

Laporan : Akbar
Posting : M. Riduan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here