Di Bumi Seganti Setungguan, Tradisi Pantauan Masih Dilestarikan

0
510

Kliksumatera.com, LAHAT- Pantauan berasal dari kata dasar Pantau berakhiaran – an, pantau berarti memanggil pengantin atau istilah Lahat Bunting (sepasang pengantin). Selain pengantin diiringin gadis ngantat atau Pagar Ayu dan Bujang ngantat berkeliling dari rumah ke rumah untuk makan bersama.

Seperti terlihat di Kelurahan Kota Jaya Kecamatan Lahat, iringan rombongan pengantin bernama Ayu dan Sawal lagi pantauan setiap rumah di RT 04 RW 02, Sabtu (28/9).

Mala (56) salah seorang peserta pantauan pengantin mengaku, bahwa kegiatan pantauan ini merupakan tradisi turun-temurun memanggil Pengantin atau Bunting. ‘’Ini merupakan wujud syukur kami terhadap sanak saudara yang melangsungkan pernikahan, apalagi Sawal ini masih terhitung keluarga dekat. Selain pengantin yang kami pantau juga manggil Sima. Sima adalah sebutan Rombongan Besan,’’ ujarnya.

Kemajuan zaman boleh milenial tapi tradisi dan adat istiadat harus dilestarikan. Semoga adat pantauan ini tetap menurun pada anak cucu kita nanti.

Laporan : Novita/Idham
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here