* Hadirkan 30 Pembicara Terbaik di Bidang Facility Management dengan Topik ‘FM Transformation in the Digital Era’
Kliksumatera.com, PALEMBANG – Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto hari ini secara resmi membuka kegiatan ‘Facility Management Forum (FM Forum) 2019’ yang bertemakan ‘FM Transformation in the Digital Era’ bertempat di Hotel Santika Premiere Bandara, Palembang Sumatera Selatan. Acara yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dihadiri oleh sekitar 400 praktisi facility management dari berbagai sektor termasuk dari sektor industri hulu migas.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 30 pembicara terbaik di bidang Facility Management (FM) dalam sesi panel dan concurrent dengan topik-topik terkini yang bermuara bagaimana pengelolaan fasilitas pendukung kegiatan operasi perusahaan bertransformasi di era digital ini, baik itu pengelolaan kantor, transportasi, perjalanan bisnis, manajemen proyek sampai dengan pengelolaan sumber daya manusia. Pembicara-pembicara yang hadir antara lain Mariscka Prudencer, Travel Blogger, James Gwee, motivator, Riza Ghifari (Kepala Bidang Teknologi Kelistrikan B2TKE-BPPT), Ricky Elson (Electric Car Developer), Fitra Eri (Jurnalis Otomotif), Steven Ee, Author & Trainer, Rifkiandi Darajatun, Head of Project Management Office Division MRT dan lain-lain.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya menyambut positif penyelenggaraan kegiatan dan relevannya tema FM Forum tahun ini. “Di tengah perkembangan dunia yang sangat pesat serta kebutuhan atas energi minyak dan gas yang semakin meningkat, industri hulu migas juga perlu inovasi dalam cara mengeksplorasi hingga cara memproduksikannya. Penggunaan teknologi menjadi sebuah keharusan di kala kerumitan area operasi dan eksplorasi juga semakin menantang. Industri hulu migas membutuhkan sebuah transformasi tidak hanya di kegiatan inti hulu migas, tetapi juga di kegiatan penunjangnya juga, tidak terkecuali dalam facility management,” ujarnya, Rabu (13/11).
“Saya melihat antusiasme yang sangat tinggi dari para praktisi GA dan FM dalam mengikuti ajang bergengsi ini, saya optimis ajang ini dipadati oleh para praktisi-praktisi GA dan FM yang haus akan sharing dan pengalaman. Ini merupakan salah satu ajang inspiratif yang bergengsi yang pernah digelar di Indonesia, dimana peran praktisi FM/GA cukup penting dalam korporasi, sehingga ajang ini dapat memberikan solusi dan turut mendorong pertumbuhan industri hulu migas maupun industri lainnya serta dapat meningkatkan ekonomi nasional ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Sekretaris SKK Migas selaku Pelindung Panitia FM Forum 2019 Murdo Gantoro mengatakan pihaknya sangat gembira dapat menyelenggarakan FM Forum 2019 yang ke empat kalinya tahun ini. Ajang ini menjadi tempat berkumpulnya para manager dan eksekutif dari berbagai perusahaan serta wadah berdiskusi para praktisi GA dan FM dalam bekerjasama dan menambah pengetahuan, menemukan solusi-solusi baru, serta menghasilkan dan mempertahankan lingkungan kerja yang sehat serta membahas isu-isu dalam pengelolaan FM.
Lebih dekat, FM Forum 2019 merupakan konferensi tahunan yang menjadi sarana bagi praktisi GA dan juga FM perusahaan untuk saling bertukar ide dan bersinergi dalam mempelajari praktik-praktik terbaik serta mengembangkan solusi inovatif dalam mengikuti perkembangan dan tantangan FM saat ini. Sejalan dengan FM yang sedang menghadapi transformasi multidimensi, selain transformasi nama sebelumnya dikenal sebagai GA, atau fasilitas kantor, juga bertransformasi model pengelolaan menjadi value-based facility management yang lebih strategis, serta bertransformasi dari cara kerja yang konvensional menjadi digital. Melalui FM Forum 2019, peserta mendapatkan informasi terkini seputar perkembangan FM dari stakeholder yang terlibat.
Selain sesi-sesi seminar dan konferensi, pada FM Forum 2019 juga terdapat booth pameran dari pendukung acara ini, baik dari KKKS maupun dari penyedia jasa dan barang di sektor facility management.
Selain itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Implementasi digital four poin zero ini adalah sangat penting karena kita mengharapkan agar cost di industri migas bisa serendah mungkin kemudian industri migas dapat bersaing dengan energi terbarukan kemudian untuk pengembangan energi yang lain tentu saja costnya dapat ditekan seefisien mungkin apabila kita mengimplementasikan digital four poin zero pada saat ngebor misalnya kalau kita menggunakan digital poin zero ini didalam sumur 2 Km kita dapat mengetahui situasi seperti apa.
‘’Oleh karena itu forum ini sangat tepat dengan mengimplementasikan ini bukan hanya pada aktivitas pengeboran saja maupun sesmik operasional di lapangan akan tetapi di perkantoran juga sehingga iklim kerja juga lebih baik dan motivasi orang lebih baik kapabilitas orang sesuai dengan peningkatan national capacity. Kita nanti ada potensi TKDN lebih besar dengan proyek proyek migas seperti IDD, Marsela Topanu, dan TKDN-TKDN yang banyak,’’ tegasnya lagi.
Sedangkan untuk target produksi pada tahun 2020 Dwi Soetjipto mengatakan bahwa target produksi sudah dipatok oleh Parlemen DPR RI besarnya 750.000 barel oil per d untuk minyak.
Sementara untuk gasnya menyesuaikan kira-kira 1,2 barel ulqi falen per d sehingga total yang kita harapkan produksi sekitar 2 juta barel ulqi valen.
Dwi Soetjipto juga mengatakan untuk penanganan Illegal Driling, illegal minning dan Illegal Tapping kemarin kami sudah tandatangan MOU dengan Panglima TNI dengan demikian kita harapkan nanti hal-hal ini dapat kita tertibkan lebih baik bersama-sama kerjasama dengan Kepolisian dan kita harapkan penting karena ini masalah keselamatan kerja.
Jadi kalau ada yang Illegal itu kemudian juga tidak memahami masalah safety seperti kebakaran.
Dwi Soetjipto mengakui bahwa ada keterlibatan orang dalam, menurutnya Illegal Driling dan Tapping ini itu membutuhkan pengetahuan oleh karena itu maka pengetahuan ini sudah barang tentu ini ada kaitannya dengan orang dalam. Biarkan penegakan hukum yang menyelidiki apakah ada keterlibatan orang dalam atau tidak.
Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali