Harus Ada Konsolidasi Antara Kabupaten Kota dan Provinsi dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Wisata

0
355

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Direktorat Komunikasi Pemasaran Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan bimbingan teknis terkait strategi branding destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif bagi stakeholder pelaku bidang usaha di Sumsel di Hotel Novotel, Senin (14/3/2022).

Anggota DPR RI Komisi X H Mustofa Kamal SS mengatakan, kegiatan ini atas kerjasama pihak DPR RI komisi X dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Melalui bimbingan teknis ini akan lahir proposal pengembangan di Sumsel satu. Tentu hal ini akan didorong oleh pihak DPR melalui APBD yang ada dalam mewujudkan hal itu. “Saya akan sepenuhnya mendukung apa saja program daerah untuk menciptakan ekonomi kreatif dan membuka destinasi wisata baru,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan akar rumput di sektor pariwisata. Nanti akan menjadi terobosan penting bagi kebangkitan ekonomi di tengah-tengah masyarakat yang saat ini masih terpuruk. “Jika program destinasi wisata di sebuah daerah berhasil. Maka percepatan pembangunan di desa wisata akan terjadi, multiplayer efek. Di kawasan tersebut akan menjadi bersih, aman, nyaman dan warga nya akan menjadi rama kepada pengunjung,” bebernya.

Lebih lanjut Mustafa menerangka, dinas terkait harus melakukan konsolidasi dari dinas dari Kabupaten Kota lalu ke Provinsi dan ke pusat akan ikut mengawal sebagaimana mestinya. Sehingga program yang dijalan dari daerah dalam hal ini Desa atau Kelurahan, maka Provinsi bisa mensupport program yang dilaksanakan tersebut. “Penggiat ekonomi kreatif harus bekerja sama dengan perangkat daerah yang ada. Di antaranya membuat bumdes terkait wisata, dan akan mengairahkan di desa. Tidak perlu terlalu sulit untuk menciptakan objek wisata saat ini. Pertanian tertentu dengan kualitas yang tinggi bisa menjadi salah satu objek wisata misal pengunjung bisa berfoto di kebun dan memakan buahnya. Tentu ini menjadi tren dimana saat ini sulit dicari kebun dan bisa langsung memakan buah yang dipanen sendiri,” paparnya. “Saya yakin wisata seperti ini akan jadi trending wisata kuliner. Jika sudah terkenal orang akan berbondong-bondong mau mencicipi wisata kuliner di sebuah daerah,” tambah Mustafa.

Sementara itu, Tenaga Ahli pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Aditia Warman menambahkan, tujuan dari kegaiatan ini lebih kepada pengolahan tempat atau juga hasil di sebuah daerah. “Sumsel sendiri sudah merupakan paket komplit jika berbeicara wisata dan budaya. Tinggal lagi cara mengemasnya dalam bentuk produk yang tentu saja mudah dikenal dan dipasarkan,” ucapnya.

Dia mencontohkan seperti bicara kuliner semua masyarakat pasti tau asalnya makanan mpek-mpek dari Palembang. Berbicara kerajian yang terkenal adalah songket dari Palembang. Selain itu, masih banyak makanan khas dan kerajian khas lainnya. “Jika berbicara mengenai wisata tentu tak luput dari tiga hal. Pertama Atraksi dimana sebuah tempat atau objek wisata perlu di telusuri atau diketahui apa saja yang bisa dinimkati oleh objek wisata tersebut. Kemudian akses jalan ke lokasi wisata tersebut. Saat ini di wilayah Sumsel sudah ada jalan tol dan kedeapanya jalan tol ini akan terhubung ke semua daerah yang ada. Saya yakin akan lebih banyak pengunjung yang datang karena kases jalan sudah sangat lancar,” tutupnya.

Laporan : Akip
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here