Indah Shafira, Coca Cola, dan Anak-Anak Pintar Desa Sukanegara

0
488
Indah Shafira Zata Dini, mahasiswi S2 Jurusan Kebijakan Publik Bidang Pendidikan Harvard University, Amerika Serikat, yang berasal dari Lampung. | Facebook

Kliksumatera.com, BANDARLAMPUNG- Ada sosok yang menarik perhatian saat Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) pabrik Lampung menghelat prosesi serah terima bantuan beasiswa Zone SSO 1, dan bantuan infrastruktur sarana sanitasi warga Zone 1, bagian dari inisiatif program pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Desa Sukanegara, Tanjungbintang, Lampung Selatan, Rabu (15/1/2020).

Dialah Indah Shafira Zata Dini. Mahasiswi Program Pascasarjana Jurusan Kebijakan Publik Bidang Pendidikan Harvard University, Amerika Serikat, asal Lampung.

Hijabers yang juga asisten dosen almamater S1nya, Ritsumeikan Asia Pacific University, Beppu, Prefektur Oita, Jepang ini datang atas undangan CCAI untuk memberi semangat 6 siswa SMP-SMA dan 3 mahasiswa anak-anak warga sekitar pabrik penerima beasiswa prestasi CSR CCAI 2020 senilai Rp 24 juta.

Didaulat memotivasi, Indah menyemangati generasi muda di Lampung untuk terus belajar, tidak boleh berhenti. “Keterbatasan yang kita miliki bukan jadi penghalang untuk kita punya harapan maju. Jangan berserah pada keadaan tapi bangkitlah dengan keyakinan bahwa kita bisa,” ujar Indah semangat.

“Saya hari ini sangat bangga dengan adanya peran dunia usaha untuk ikut mendorong anak-anak muda di Lampung, menuju generasi muda Indonesia yang unggul seperti halnya Coca-Cola Amatil Indonesia,” sambung relawan Connext ASEAN di Beppu, AIESEC Global Internship, Tonganoxie Public Library dan Student Ambassador of Youth Exchange and Study di Kansas, dan Mabes PBB New York AS, selama studi ini.

Seperti hendak menekankan, “Terutama melalui program beasiswa yang diberikan berdasarkan prestasi dan bukan karena didasarkan kebutuhan,” tuntasnya.

Sesi motivasi, dara fasih lima bahasa kelahiran 29 Maret 1996 itu mengulas singkat suatu riset Merit Based Scholarship yang dilakukan profesor dari Harvard University dan World Bank di Kamboja.

“Riset menunjukkan beasiswa yang diberikan kepada siswa yang berprestasi, merit-based, dampak pembelajarannya lebih efektif dibanding siswa yang mendapat beasiswa berdasarkan kebutuhan atau need-based,” ulas Indah, mahasiswa kampus tertua di AS –berdiri 1636, institusi akademik dengan dana abadi pendidikan terbesar, bidan 40 penerima Nobel itu, menarik.

Kesempatan yang sama, Current Affairs Regional Manager CCAI West Indonesia Yayan Sopian menyatakan kebanggaannya, Coca-Cola Amatil Indonesia hadir berdiri di tengah-tengah masyarakat yang memiliki semangat untuk tumbuh bersama dengan pendidikan yang telah mereka tunjukkan melalui program Beasiswa Prestasi.

“Saya akui tidak mudah bagi mereka untuk bisa lolos dalam tiap tahapan seleksi yang harus mereka lalui. Lebih membanggakan lagi, grafik peminat program beasiswa dengan standar nilai baik di kalangan warga sekitar pabrik terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,” jelas menjelaskan.

Dalam acara, hadir Kades Sukanegara Heri Tamtomo dan jajaran, para pengurus Forum Pendidik Sukanegara, para tokoh agama/masyarakat/pemuda setempat, penggerak kesehatan dari Klinik Lematang, dan wakil manajemen CCAI Pabrik Lampung.

Kades Heri Tamtomo menyambut baik CCAI yang telah menjalankan komitmen sebagai warga industri (perusahaan, red) di Lampung Selatan, sesuai program yang telah disusun-direncanakan bersama setiap tahunnya.

“Semoga hal ini akan menginspirasi warga industri yang lainnya untuk bersama-sama mendorong dan ikut mewujudkan semangat Lampung Berjaya dalam berbagai ruang di masyarakat,” harap alumnus FISIP UTB ini.

Laporan : Muzzamil
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here