Irwasda Polda Sumsel Hadiri Peringatan Israk Mikraj 1445 H/2024 M di Masjid Assa’adah

0
57

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M.Zulkarnain, SIK MSi diwakili Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol Feri Handoko Soenarso,SIK SH bersama PJU dan Personel Polda Sumsel menghadiri Peringatan Israk Mikraj 1445 H/2024 M di Masjid Assa’adah Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman KM 4 Palembang Rabu 7 Februari 2024.

Dalam sambutannya Irwasda Polda Sumsel mengatakan, Peringatan Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa yang luar biasa memperlihatkan kekuasaan Allah SWT kepada Rasulullah dan umat manusia. ”Peristiwa Israk dan Mikraj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsho di Palestina merupakan mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada satu-satunya hamba dan Rasulnya Muhammad SAW, yang menurut Tarikh Islam terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun ke sebelas dari kenabian Rasulullah SAW,” ucap Mantan Karo OPS Polda Jambi ini.

Peringatan Israk Mikraj merupakan peristiwa spiritual penting dan monumental bagi umat Islam, yakni sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika mendapatkan perintah sholat dari Allah SWT. Peristiwa Israk Mikraj memuat ilmu pengetahuan dari yang nyata hingga yang ghaib sebagai sentuhan terhadap keimanan manusia tentang kebesaran dan keagungan Allah SWT demikian hikmah terpenting dari peristiwa. Namun demikian hikmah terpenting dari peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri ialah keistimewaan perintah Sholat lima waktu sehari semalam dan perintah tersebut langsung diterima Rasulullah SAW tanpa melalui perantara Malaikat Jibril.

Kombes Pol Feri Handoko Soenarso mengatakan Dalam ajaran Islam, Sholat merupakan tiang agama. Orang yang melaksanakannya dianggap sebagai penegak agama, sementara bagi yang meninggalkannya dianggap sebagai perusak agama. Oleh karena itu pentingnya menjaga Sholat sehingga akan dihisab pertama kali sebelum amal amal yang lain. Sholat dapat membawa ketenangan hidup, hal ini seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an Surat Taha ayat 14 yang maknanya “Dirikanlah salat untuk mengingat Aku (Allah SWT)”, kemudian dalam al Qur’an Surat Ar Ra’du ayat 28 yang maknanya “hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram”. Artinya sholat akan membawa ketenangan hati setiap orang yang melakukannya.

Untuk mengambil khikmah dari peringatan Israk dan Mikraj Nabi Muhammad SAW, Irwasda berharap kepada Personel Polda Sumsel dan jajaran dapat mengambil hikmahnya serta menjadikannya sebagai bahan pelajaran serta motivasi & semangat dalam pelaksanaan tugas kita sehari-hari selaku Abdi Bhayangkara dan hamba Allah SWT.

Irwasda Sumsel mengajak personel Polda Sumsel untuk terus bersatu, mempererat solidaritas, dan berjuang membangun harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ”Dimana kita ketahui kita ketahui bahwa penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 satu minggu lagi, tentunya suhu politik dan dinamika masyarakat juga akan semakin mengalami peningkatan, kadar kerawanan kamtibmas juga akan meningkat,” jelasnya.

Fery Handoko berharap peringatan Israk Mikraj tahun ini sebagai momentum untuk memantapkan kerukunan umat beragama, membangkitkan kembali semangat kebersamaan dan toleransi, serta memupuk rasa persaudaraan dalam bingkai Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Wathoniyah. ”Mari kita bersama-sama berdoa dan memohon Ridho dari Allah SWT, semoga seluruh rangkaian pelaksanaan pengamanan Pemilu tahun 2024 di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan aman, baik, dan lancar,” tandas Alumni Akpol 93 ini.

Dalam ceramahnya Ustadz H. Arwandi Zainuri menyampaikan, ada 3 hikmah yang dapat diambil oleh Umat Islam pada peringatan Israk Mikraj. “Yang pertama pentingnya perintah Salat bagi umat Islam. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha menghadap Allah SWT melalui peristiwa Israk Mikraj, untuk menjemput perintah Salat lima waktu, menunjukkan bahwa perintah Salat adalah kewajiban yang menentukan ibadah lainnya. Jika kewajiban Salat diabaikan oleh umat Islam maka amalan lainnya menjadi tidak berarti tambah ustad Arwandi. Dia mengumpamakan seperti rumah yang tidak bertiang. Karena Salat merupakan hubungan vertical seorang hamba kepada Allah SWT yang harus dijaga kekokohannya. Sehingga telepon yang harus terus tersambung, yaitu 24434, dengan kewajiban melaksanakan Salat subuh 2 rakaat, Zuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat,” paparnya.

Kemudian yang kedua menanamkan pemahaman tentang hubungan Horizontal. Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqso Palestina adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk mengabarkan kepada umat Islam akan pentingnya hubungan manusia dengan manusia yang harus terjaga yang dinamakan hubungan Horizontal. Dalam Islam dikenal dengan hablum minallah wahablum minannas yang harus seimbang. ”Sehingga Allah SWT akan janjikan surga bagi yang mematuhi perintahnya,” ucap Alumni UIN Rafah Palembang itu.

Ustadz Arwandi mengatakan Peristiwa Mikraj, menjadi hal yang perlu dipahami oleh umat Islam, bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang kekal abadi. Dunia ini fana dan sementara. Ada batas yang telah Allah janjikan pasti bagi manusia yaitu kematian. Melalui peritiwa Israk Mikraj manusia harus sadar kehidupan yang kekal dan abadi bukan di dunia tapi di akhirat yang Allah janjikan ada konsekwensi dari apa yang dilakukan oleh manusia yaitu balasan surga atau neraka.

Acara diawali penampilan qori Bripda Fakhri Ahsanul Bintara Ro OPS Polda Sumsel diakhiri ramah-tamah dan foto bersama PJU dan Personel Polda Sumsel.

Laporan : Novita/Ril
Posting : Imam Gazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here